My Blog

  • 28-10-2025

Dua Penyakit Hati yang Membinasakan

Nahwu Wadhih -   Setiap kerusakan hati memiliki akar yang dalam, dan dua akar terburuk yang pernah tumbuh di hati makhluk adalah kesombongan dan kedengkian. Dua penyakit inilah yang pertama kali membuat makhluk durhaka kepada Allah ﷻ  penyakit yang telah menghancurkan Iblis dan menjerumuskan banyak manusia setelahnya. 

Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: 

Sombong dan hasad adalah dua penyakit yang telah membinasakan generasi terdahulu dan generasi terakhir. Kedua penyakit ini merupakan dosa terbesar yang dengannya Allah Ta’ala pertama kali dimaksiati, karena dahulu Iblis bersikap sombong dan menyimpan hasad terhadap Adam -alaihis sallam-, dan demikian pula anak Adam membunuh saudaranya juga karena dengki.” 
(Jāmi‘ ar-Rasā’il, hal. 233) 

Kesombongan adalah penyakit hati yang membuat seseorang menolak kebenaran dan merendahkan sesama. Iblis terlaknat karena sifat ini. Saat diperintahkan oleh Allah untuk bersujud kepada Adam ‘alaihis-salām, ia enggan dan membangkang. 

Allah ﷻ berfirman: 

قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ 
“Iblis berkata, ‘Aku lebih baik darinya. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.’” 
(QS. Al-A‘rāf: 12) 

Kesombongan menjadikan Iblis merasa lebih tinggi dari Adam, seolah ia berhak menilai ciptaan Allah ﷻ. Padahal, keangkuhan tidak pernah mengangkat derajat seseorang — justru menjatuhkannya ke jurang kehinaan. Nabi ﷺ bersabda: 

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ 

“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan seberat biji atom.” 
(HR. Muslim, no. 91) 

Sementara itu, hasad (dengki) adalah penyakit yang membuat seseorang tidak senang melihat nikmat Allah pada orang lain. Hasad membuat hati sempit dan gelap, membuat pemiliknya lupa bahwa nikmat adalah karunia Allah, bukan hasil usaha manusia. 

Hasad inilah yang mendorong Qabil membunuh saudaranya, Habil. Karena tidak menerima bahwa amalan saudaranya diterima Allah, Qabil pun membiarkan api kedengkian menguasai hatinya. 
Allah ﷻ berfirman: 

إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْآخَرِ ۖ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ ۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ 

“Ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah satunya dan tidak diterima dari yang lain. Ia berkata, ‘Aku pasti akan membunuhmu!’ Saudaranya menjawab, ‘Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa.’” 
(QS. Al-Māidah: 27) 

Hasad bukan hanya menimbulkan dosa, tapi juga meniadakan kebaikan. Nabi ﷺ bersabda: 

إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ، فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ 

“Jauhilah hasad, karena sesungguhnya hasad itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” 
(HR. Abu Dawud, no. 4903) 

Jalan keselamatan dari dua racun hati ini adalah dengan tawadhu‘ dan ridha. Rendahkanlah diri di hadapan kebenaran, walau datang dari orang kecil. Dan lapangkanlah dada atas rezeki yang Allah berikan pada orang lain, karena tidak ada satu pun yang terjadi tanpa hikmah dan keadilan-Nya. 

Iblis jatuh karena sombong. Qabil binasa karena dengki. Maka siapa pun yang menempuh jalan mereka, akan terjerumus dalam kehinaan yang sama. 

Namun siapa yang membersihkan hatinya dari keduanya, maka ia akan merasakan manisnya iman sebagaimana sabda Nabi ﷺ: 

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ 

“Tidaklah beriman salah seorang dari kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.” 
(HR. Bukhari dan Muslim) 

Jangan biarkan api sombong dan hasad bersemayam di dada kita. Karena dari dua api itulah lahir seluruh kedurhakaan. Rendahkan diri di hadapan Allah, dan bersyukurlah atas setiap takdir yang Ia tetapkan. 
Sebab ketenangan hanya dimiliki oleh hati yang bersih dari iri dan angkuh — hati yang tunduk penuh cinta kepada Rabbnya. 

Toko grosir kitab online - Nahwu Wadhih - fikar store  

 

 

admin
Admin