My Blog

  • 17-04-2025

Menggapai Taufik

Nahwu Wadhih -   Salah satu anugerah terbesar yang Allah ﷻ berikan kepada seorang hamba adalah taufik. Taufik adalah kemudahan dan pertolongan dari Allah untuk melakukan ketaatan dan menjauhi maksiat. Namun, banyak orang yang tidak menyadari bahwa taufik itu punya kunci, dan kunci itu tidak lain adalah doa dan rasa butuh kepada Allah. 

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: 

"Kunci taufik adalah berdoa dan merasa butuh kepada Allah. Taufik dan bantuan Allah itu tergantung pada seberapa besar niat dan keinginan hamba." (Al-Fawaid, hal. 141) 

Inilah rahasia besar yang sering dilalaikan banyak orang: 
Semakin besar niat seorang hamba untuk mencari kebaikan, semakin kuat tekadnya untuk menggapai hidayah, maka semakin besar pula taufik dan pertolongan yang Allah curahkan kepadanya. 

Sebaliknya, ketika keinginan seorang hamba lemah, ia lebih sibuk mengejar dunia, menuruti syahwat, dan melupakan akhirat, maka taufik Allah pun semakin jauh darinya. Bahkan bisa jadi Allah membiarkannya tenggelam dalam dosa tanpa bantuan untuk bertakwa. 

Allah ﷻ berfirman: 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ 
"Wahai manusia! Kalian adalah orang-orang yang sangat butuh kepada Allah, sedangkan Allah Dialah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji." 
(QS. Fathir: 15) 

Setiap hamba adalah makhluk yang lemah. Tidak ada satu pun ketaatan yang bisa ia lakukan tanpa izin dan pertolongan dari Allah. Karena itu, doa adalah senjata utama. Merendahkan diri, menghiba, dan menangis dalam sujud, meminta agar Allah ﷻ menetapkan hati ini dalam ketaatan, itu adalah bagian dari upaya meraih taufik. 

Allah ﷻ juga berfirman: 

قُلْ مَا يَعْبَؤُا۟ بِكُمْ رَبِّى لَوْلَا دُعَآؤُكُمْۖ 
"Katakanlah (wahai Muhammad): 'Tuhanku tidak akan menghiraukan kalian kalau bukan karena doa kalian.'" (QS. Al-Furqan: 77) 

Doa adalah bentuk pengakuan kita atas kefakiran kita di hadapan Allah. Karena itu, Allah cintai orang-orang yang terus berdoa dan merasa sangat butuh kepada-Nya. 

Jika kita serius ingin mendapatkan hidayah, maka kita harus menunjukkannya dengan kesungguhan: 

  • Semangat belajar agama. 
  • Rajin mendengar nasihat. 
  • Sabar dalam mengamalkan ilmu walau berat. 
  • Memperbanyak doa kepada Allah. 

Nabi Muhammad ﷺ mengajarkan kita sebuah doa yang sangat indah: 

اللَّهُمَّ اهْدِنِي وَسَدِّدْنِي 
"Ya Allah, berilah aku petunjuk dan luruskanlah aku." (HR. Muslim no. 2725) 

Dan dalam doa lain: 

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ 
"Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu." (HR. Tirmidzi no. 3522, hasan) 

Ketahuilah, jalan menuju kebaikan adalah jalan orang-orang yang sungguh-sungguh. Allah tidak akan menelantarkan hamba yang bersungguh-sungguh mencari rida-Nya. Sebaliknya, Allah membiarkan orang yang malas dan lebih mencintai dunia tanpa bimbingan. 

Allah ﷻ berfirman: 

وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ 
"Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat kebaikan." 
(QS. Al-‘Ankabut: 69) 

Semoga Allah ﷻ selalu membimbing kita dengan taufik-Nya, menetapkan hati kita dalam ketaatan, dan menjauhkan kita dari ketergelinciran.  

Toko grosir kitab online - Nahwu Wadhih  - Fikar Store   

admin
Admin