Kitab tashrif - Semakin tinggi pengetahuan seorang hamba tentang Allah ﷻ, maka semakin besar pula rasa takutnya kepada-Nya. Ini karena pengetahuan tentang Allah menyingkap keagungan, kebesaran, dan hak-hak Allah yang tak terhingga. Dalam Al-Qur’an, Allah ﷻ berfirman:
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah para ulama.”
(QS. Faathir: 28)
Ayat ini menunjukkan bahwa rasa takut kepada Allah adalah hasil dari pengetahuan yang mendalam tentang-Nya. Orang-orang yang mengenal Allah dengan sebenar-benarnya akan sadar akan keagungan-Nya, sehingga mereka menjadi lebih berhati-hati dalam bertindak.
Orang yang paling mengenal Allah adalah Rasulullah ﷺ. Karena itu, beliau adalah sosok yang paling takut kepada-Nya. Dalam salah satu firman-Nya, Allah memerintahkan Rasulullah ﷺ untuk mengatakan:
قُلْ إِنِّي أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
“Katakanlah, ‘Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari Kiamat), jika aku mendurhakai Rabb-ku.’”
(QS. Al-An’aam: 15)
Hal ini mengajarkan kepada umatnya bahwa meskipun seorang hamba memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah, ia tetap harus merasa takut akan azab Allah jika berbuat dosa.
Orang yang Mengenal Allah Melihat Dosa Sebagai Hal Besar
Ahli tauhid yang benar-benar mengenal Allah memandang bahwa dosa, sekecil apa pun, adalah sesuatu yang sangat besar. Mereka menyadari keagungan Allah ﷻ dan betapa buruknya perbuatan melanggar hak-hak-Nya. Sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda:
“Seorang mukmin melihat dosanya seperti seseorang yang duduk di bawah gunung dan takut gunung itu akan menimpanya. Adapun orang fajir, dia melihat dosanya seperti lalat yang hinggap di hidungnya, lalu dia mengusirnya.”
(HR. Bukhari, no. 6308).
Ini menunjukkan bahwa orang yang mengenal Allah akan selalu merasa waspada dan takut terhadap dosa, sekecil apa pun, karena mereka sadar akan kebesaran Allah dan akibat dari melanggar perintah-Nya.
Kebodohan terhadap keagungan Allah adalah akar dari segala kemaksiatan. Para sahabat Rasulullah ﷺ pernah mengatakan:
“Setiap dosa yang dikerjakan seorang hamba, penyebabnya adalah kejahilan.”
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dengan sanad yang shahih).
Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan bahwa setiap pelaku kemaksiatan adalah orang yang jahil, karena ia tidak memiliki rasa takut yang cukup kepada Allah. Jika rasa takutnya sempurna, ia tidak akan berani melanggar perintah-Nya.
Hal ini juga berlaku pada dosa terbesar, yaitu syirik. Syirik terjadi karena manusia tidak mengenal Allah dengan sebenar-benarnya. Allah ﷻ berfirman:
مَا لَكُمْ لَا تَرْجُونَ لِلَّهِ وَقَارًا
“Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?”
(QS. Nuh: 13).
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma menafsirkan ayat ini:
“Kalian tidak mengetahui keagungan atau kebesaran-Nya.”
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir melalui beberapa jalur yang saling menguatkan).
Mengapa Takut kepada Allah adalah Tanda Ilmu?
Mengenal Allah dengan Nama-Nama dan Sifat-Sifat-Nya
Ulama adalah mereka yang memahami asma'ul husna (nama-nama Allah) dan sifat-sifat-Nya, sehingga mereka menyadari betapa agung, perkasa, dan sempurnanya Allah.
Kesadaran akan Hak Allah
Orang yang mengetahui hak-hak Allah akan memahami betapa buruknya melanggar perintah-Nya atau lalai dalam ketaatan kepada-Nya.
Mengutamakan Akhirat daripada Dunia
Mereka yang takut kepada Allah memahami bahwa kebahagiaan sejati terletak di akhirat. Karena itu, mereka rela meninggalkan kenikmatan dunia demi mencari keridhaan Allah.
Pelajaran yang Dapat Diambil
Meningkatkan Ilmu tentang Allah
Belajarlah tentang nama dan sifat Allah, karena dengan ilmu inilah rasa takut kepada-Nya akan tumbuh.
Melatih Rasa Takut dengan Mengingat Akibat Dosa
Renungkan akibat buruk dari dosa-dosa, baik di dunia maupun di akhirat, agar hati menjadi lembut dan mudah menerima nasihat.
Berusaha Meningkatkan Keimanan dengan Amal Shalih
Semakin banyak amal shalih yang dilakukan, semakin dekat hati seorang hamba kepada Allah, sehingga rasa takut kepada-Nya pun akan semakin kuat.
Semakin mengenal Allah, semakin besar rasa takut seorang hamba kepada-Nya. Rasa takut ini adalah tanda ilmu yang benar dan kedekatan dengan Allah. Oleh karena itu, mari kita terus memperdalam ilmu tentang Allah, mengenal hak-hak-Nya, dan berusaha menjalankan ketaatan kepada-Nya dengan ikhlas.
Semoga Allah ﷻ menjadikan kita hamba-hamba yang selalu takut kepada-Nya dan terhindar dari kemaksiatan. Aamiin.
Allahu Ta’ala a’lam bish-shawab.
Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store