My Blog

  • 10-06-2024

Untuk Apa Kita Habiskan Sisa hidup ini?

Al-arabiyah linnasyiin -  Umur adalah salah satu nikmat yang Allah berikan kepada kita. Setiap detik yang berlalu adalah kesempatan untuk berbuat kebaikan dan mendekatkan diri kepada-Nya. Namun, seringkali kita lalai dan menyia-nyiakan waktu yang berharga ini. Padahal, di hari kiamat nanti, kita akan ditanya tentang bagaimana kita menghabiskan umur kita. 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kita bahwa  

لاَ تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ: عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ، وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ، وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ 

Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu).” (HR. At-Tirmidzi) 

Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya memperhatikan setiap aspek kehidupan kita, termasuk bagaimana kita memanfaatkan umur yang Allah berikan. 

Mempergunakan umur dengan baik juga menjadi tolak ukur apakah kita termasuk sebaik-baiknya manusia atau justru sejelek-jeleknya manusia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa 

خير الناس من طال عمره وحسن عمله وشر الناس من طال عمره وساء عمله 

Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan bagus amal perbuatannya. Dan sejelek-jelek manusia adalah orang yang panjang umurnya namun buruk amal perbuatannya. (HR. At-Tirmidzi) 

Oleh karena itu, kita harus senantiasa berusaha untuk memperbaiki diri dan meningkatkan amal kebaikan kita. 

Para ulama juga memberikan nasehat tentang pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik. Hasan Al-Bashri rahimahullah mengatakan bahwa manusia hanyalah kumpulan hari. Tatkala satu hari itu hilang, maka akan hilang pula sebagian diri kita. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah menambahkan bahwa menyia-nyiakan waktu lebih berbahaya dari kematian, karena menyia-nyiakan waktu akan memutuskan kita dari Allah dan negeri akhirat, sedangkan kematian hanya memutuskan kita dari dunia dan penduduknya. 

Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu juga pernah berkata bahwa tiada yang pernah ia sesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, ajalku berkurang, namun amalanku tidak bertambah. Ini menunjukkan betapa pentingnya memanfaatkan setiap kesempatan untuk berbuat kebaikan. Imam Syafi’i rahimahullah juga mengingatkan bahwa waktu laksana pedang. Jika kita tidak menggunakannya, maka ia yang malah akan menebas kita. Dan diri kita jika tidak tersibukkan dalam kebaikan, pasti akan tersibukkan dalam hal yang sia-sia. 

Dengan demikian, Umur adalah salah satu di antara kenikmatan yang kelak Allah tanyakan. Maka hendaknya kita benar-benar perhatian terhadap untuk apa umur kita pergunakan, jangan sampai kelak akan menambah berat hisab kita. Semoga kita semua dapat mengambil pelajaran dari nasehat-nasehat ini dan semakin bersemangat untuk memanfaatkan waktu dalam kebaikan. Wallahu waliyyut taufiq. 

Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store 

admin
Admin