My Blog

  • 20-03-2025

UJIAN, HISAB, DAN GANJARAN

Nahwu Wadhih -   Hidup di dunia ini adalah sebuah ujian, dari awal hingga akhir. Setiap manusia pasti akan diuji, baik dengan kekayaan maupun kemiskinan, kesehatan maupun sakit, kebahagiaan maupun kesedihan. Semua ini adalah bagian dari takdir Allah, dan hanya mereka yang bersyukur atas nikmat dan bersabar atas musibah yang akan lulus dalam ujian ini. 

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 

قُمْتُ عَلَى بَابِ الْجَنَّةِ ؛ فَإِذَا عَامَّةُ مَنْ دَخَلَهَا الْمَسَاكِينُ ، وَأَصْحَابُ الجَدِّ مَحْبُوسُونَ ؛ غَيْرَ أَنَّ أَصْحَابَ النَّارِ قَدْ أُمِرَ بِهِمْ إِلَى النَّارِ ؛ وَقُمْتُ عَلَى بَابِ النَّارِ ؛ فَإِذَا عَامَّةُ مَنْ دَخَلَهَا النِّسَاءُ 

"Aku berdiri di pintu surga, ternyata kebanyakan orang yang masuk ke dalamnya adalah orang-orang miskin, sedangkan orang-orang yang memiliki kekayaan masih tertahan. Hanya saja penduduk neraka sudah diperintahkan semuanya masuk ke dalam neraka. Aku berdiri di pintu neraka, ternyata kebanyakan orang-orang yang masuk ke dalam neraka adalah kaum wanita." 
(Muttafaqun 'alaih, HR. Bukhari dan Muslim) 

Dalam hadits ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan tiga kelompok manusia pada hari kiamat: 

-Orang-orang miskin yang masuk surga lebih dahulu. 
-Orang-orang kaya yang tertahan karena harus melalui hisab yang lebih panjang. 
-Penghuni neraka yang kebanyakan adalah kaum wanita. 

Hadits ini bukan berarti merendahkan orang kaya maupun wanita, tetapi sebagai peringatan bagi kita semua agar berhati-hati dalam menghadapi ujian dunia. 

Orang-orang miskin disebutkan sebagai golongan yang lebih dahulu masuk ke dalam surga. Mengapa demikian? 

-Mereka memiliki lebih sedikit tanggung jawab dalam hisab. 
-Mereka lebih banyak bersabar dalam menghadapi kehidupan. 
-Mereka lebih mudah menjaga hati dari kecintaan terhadap dunia. 

Sebagian ulama menjelaskan bahwa orang-orang miskin yang bertakwa bisa saja memberikan syafaat kepada orang-orang kaya yang pernah membantu mereka. Sehingga, bukan kekayaan yang menjadi masalah, tetapi bagaimana kekayaan itu digunakan. 

Bagi orang kaya, kekayaannya adalah ujian besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengingatkan bahwa mereka akan tertahan di akhirat karena harus mempertanggungjawabkan harta mereka. 

Mereka akan ditanya dua hal: 

مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ ، وَفِيْمَ أَنْفَقَهُ؟ 

"Dari mana engkau mendapatkan harta tersebut, dan ke mana engkau menginfakkannya?" 

(HR. Tirmidzi No. 2417, Hasan Shahih) 

Banyak orang yang lalai dalam menggunakan hartanya. Jika untuk keperluan dunia, mereka rela mengeluarkan banyak uang. Tetapi jika untuk ibadah, sedekah, dan ketaatan kepada Allah, mereka sering kali berpikir berulang kali. 

Maka dari itu, seorang muslim yang diberikan kekayaan harus mempersiapkan jawaban atas hisabnya kelak. Jangan sampai kekayaan membuatnya lalai dan menjadikannya tertahan di akhirat. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah kaum wanita. Namun, ini bukan berarti semua wanita akan masuk neraka, melainkan sebagai peringatan agar kaum wanita lebih berhati-hati dalam menghadapi ujian mereka. 

Ketika ditanya mengapa demikian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 

لِأَنَّ كُنَّ تُكْثِرْنَ الْلَعْنَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ 

"Karena kalian banyak melaknat dan kufur terhadap suami kalian." 
(HR. Bukhari No. 304, Muslim No. 907) 

Dua sifat yang banyak menjerumuskan wanita ke dalam neraka adalah: 

Terlalu banyak melaknat dan mencela. 
1 Sering mengeluh, mencaci, atau menyindir orang lain. 
2 Sering menyakiti hati orang lain dengan ucapan yang tajam. 
3 Di zaman sekarang, banyak wanita yang menulis sindiran di media sosial tanpa berpikir dampaknya. 

Kufur terhadap suami dan tidak bersyukur. 
1 Lupa terhadap semua kebaikan suami hanya karena satu kesalahan kecil. 
2 Tidak menghargai pengorbanan suami dalam mencari nafkah. 
3 Mudah marah atau kecewa tanpa melihat kebaikan yang telah dilakukan suami. 

⚠ Hadits ini bukan untuk merendahkan wanita, tetapi sebagai peringatan agar mereka lebih berhati-hati dalam menjaga lisannya dan lebih bersyukur kepada suaminya. 

Hidup adalah ujian. Kaya atau miskin, laki-laki atau perempuan, semuanya akan diuji oleh Allah. Orang miskin lebih dahulu masuk surga karena lebih sedikit hisabnya. Orang kaya harus siap mempertanggungjawabkan hartanya di akhirat. Kaum wanita hendaknya lebih berhati-hati dengan lisan dan lebih banyak bersyukur kepada suaminya. Surga bukan hanya untuk laki-laki, tetapi juga untuk wanita yang bertakwa dan menjaga akhlaknya. 

Maka, setiap kita harus selalu berusaha memperbaiki diri. Tidak peduli apakah kita miskin atau kaya, laki-laki atau perempuan, semua memiliki kesempatan yang sama untuk masuk surga Allah. 

-Semoga Allah menjadikan kita termasuk golongan yang masuk surga tanpa hisab. Dan semoga Allah menyelamatkan kita dari api neraka.  

Toko grosir kitab online - Nahwu Wadhih  - Fikar Store   

admin
Admin