My Blog

  • 28-05-2024

Ujian Hidup sebagai Sarana Pengampunan Dosa

Al-arabiyah linnasyiin -   Dalam sebuah hadis yang mulia, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kita tentang rahmat Allah yang melimpah, yang bahkan merangkul momen-momen sulit dalam kehidupan seorang Muslim. Beliau bersabda bahwa setiap kesulitan yang menimpa seorang Muslim—mulai dari kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, hingga luka sekecil apapun—Allah subhanahu wa ta’ala akan menjadikannnya sebagai sarana untuk menghapus dosa-dosanya. Mari kita simak hadist yang diucapkan dari lisan nabi kita Muhammad shalallahu alaihi wa sallam berikut, 

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا ، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ 

"Tidaklah seorang muslim ditimpa kepayahan, sakit, dukacita, kesedihan, penderitaan, dan kesusahan hingga duri yang menusuknya melainkan Allah menghapus dosa-dosanya dengan sebab itu." (HR. Bukhari no. 5641) 

Hadis ini mengungkapkan bahwa Allah Allah subhanahu wa ta’ala tidak membiarkan penderitaan hamba-Nya sia-sia. Setiap ujian, tidak peduli seberapa kecil, adalah kesempatan bagi seorang Muslim untuk dibersihkan dari dosa dan kesalahan. Ini adalah kabar gembira bagi umat Islam, karena setiap orang pasti akan menghadapi ujian dalam bentuk yang berbeda-beda, dan melalui ujian tersebut, ada kesempatan untuk meningkatkan derajat dan kebaikan di sisi Allah. 

Namun, hadis ini juga mengingatkan bahwa pengampunan dosa melalui ujian ini terbatas hanya pada dosa-dosa kecil. Untuk dosa-dosa besar, seorang Muslim harus melakukan tobat yang tulus kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Kesabaran dan harapan akan pahala dalam menghadapi ujian adalah kunci untuk mendapatkan manfaat penuh dari ujian tersebut. 

Perlu kita ketahui bahwasanya nikmat yang Allah subhanahu wa ta’ala berikan sangatlah banyak, ujian dan nikmat merupakan bagian rahmat-Nya. Dunia merupakan tempat ujian, terkadang kita diuji dengan penderitaan dan kesengsaraan, terkadang pula kita diuji dengan nikmat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, 

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ 

 “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” (Al-Anbiyaa’: 35) 

Dengan demikian, cobalah untuk melihat ujian hidup bukan sebagai beban, melainkan sebagai peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah Allah subhanahu wa ta’ala dan membersihkan diri dari dosa. Selain penderitaan, sesungguhnya nikmat yang Allah ta’ala berikan kepada kita sangatlah banyak hingga sebagian besar dari kita melupakannya dan yang diingat hanya penderitaannya. Mari kita hadapi setiap ujian dengan kesabaran dan keteguhan hati, dengan harapan bahwa Allah Allah subhanahu wa ta’ala akan memberikan kita kekuatan, kesabaran, dan pahala yang besar. Amin. 

Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store    

admin
Admin