Fikar store - Islam adalah agama yang sempurna dan lengkap, yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Agar dapat memahami dan mengamalkan Islam dengan benar, setiap muslim wajib mengetahui tiga landasan utama yang menjadi pondasi agamanya. Tiga landasan utama tersebut adalah mengenal Allah ta’ala, mengenal Islam dan mengenal Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam sebagai nabi dan rasul utusan Allah yang terakhir.
Perkara yang pertama ialah mengenal Allah subhanahu wa ta’ala, yaitu mengakui dan menyembah Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak diibadahi, tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Mengenal Allah juga berarti mengenal nama-nama dan sifat-sifat-Nya yang agung, serta beriman kepada segala perbuatan dan ketetapan-Nya. Mengenal Allah adalah kunci untuk mendapatkan ridha dan rahmat-Nya, serta keselamatan di dunia dan akhirat. Ini adalah ilmu tauhid.
Ilmu tauhid adalah ilmu yang mempelajari tentang keesaan Allah, baik dalam rububiyah (penciptaan, penguasaan, dan pengaturan), uluhiyah (ibadah), maupun asma wa shifat (nama dan sifat). Ilmu tauhid adalah ilmu yang paling mulia, paling utama, dan paling pertama harus dipahami, karena ia membahas tentang Allah subhanahu wa ta’ala, Dzat yang paling mulia, yang tidak ada yang menyamai-Nya dalam kebesaran, keagungan, dan kesempurnaan. Tidak ada sesembahan selain-Nya. Ilmu tauhid juga adalah ilmu yang paling wajib yang pertama kali diajarkan oleh para nabi dan rasul, dan menjadi poros utama dakwah mereka. Ilmu tauhid juga adalah ilmu yang paling urgen, karena ia merupakan ilmu yang akan ditanya di alam kubur, dan menjadi sebab masuknya kita ke surga. Allah ta’ala berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
"Dan sungguh Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut (selain Allah).” (QS. An-Nahl: 36)
مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan mengetahui (meyakini) bahwa tidak ada ilah (yang berhak disembah) selain Allah, maka ia akan masuk surga.” (HR. Muslim no. 26)
Perkara kedua yaitu mengenal Islam, yaitu mengikuti syariat Islam yang diturunkan oleh Allah melalui wahyu kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Syariat Islam mencakup seluruh ibadah, akhlak, hukum, dan muamalah yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim. Mengenal Islam juga berarti mengetahui rukun-rukun Islam yang lima, yaitu: syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji. Rukun-rukun Islam adalah pilar-pilar yang menegakkan agama dan mengukuhkan keimanan. Perkara ini yang biasa kita sebut ilmu syariat.
Ilmu syariat adalah ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum Allah yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, baik yang berkaitan dengan ibadah, muamalah, akhlak, maupun sosial. Ilmu syariat adalah ilmu yang paling praktis, paling relevan, dan paling bermutu, karena ia mengajarkan kepada manusia cara hidup yang sesuai dengan fitrah, keadilan, dan kemaslahatan. Ilmu syariat juga adalah ilmu yang paling wajib untuk dipelajari, karena ia merupakan ilmu yang menjelaskan cara-cara beribadah kepada Allah, yang merupakan tujuan penciptaan manusia. Ilmu syariat juga adalah ilmu yang paling urgen, karena ia merupakan ilmu yang menjadi ukuran amal kita, dan menjadi sebab diterima atau ditolaknya amal kita di sisi Allah. Allah ta’ala berfirman:
وَأَنِ احْكُم بَيْنَهُم بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ وَاحْذَرْهُمْ أَن يَفْتِنُوكَ عَن بَعْضِ مَا أَنزَلَ اللَّهُ إِلَيْكَ
“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu.” (QS. Al-Maidah: 49)
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. Az-Zalzalah: 7)
Kemudian perkara ketiga yaitu mengenal para Nabi dan Rasul dari Nabi Adam alaihissalam hingga Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu menghormati dan mencintai beliau sebagai utusan Allah yang terakhir dan terbaik, yang membawa risalah Islam kepada seluruh umat manusia. Mengenal Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam juga berarti menaati perintah-perintahnya, membenarkan kabar-kabarnya, menjauhi larangan-larangannya, dan tidak menyembah Allah kecuali dengan apa yang diajarkan oleh beliau. Mengenal Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah syarat untuk mendapatkan syafaat dan penghormatan-Nya di hari kiamat. Dan Allah ta’ala berfirman.
مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ
“Barangsiapa yang menta’ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah“. [An-Nisaa : 80]
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا
“Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.” (QS. Al-Hasyr: 7)
Dari ayat diatas kita diperintahkan untuk ta’at kepada nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam. Kita taat dengan cara mengikuti sunnah-sunnah beliau shalallahu alaihi wa sallam, menjalankan apa yang beliau shalallahu alaihi wa sallam perintahkan, membenarkan apa yang disampaikan, dan menjauhi apa yang dilarang. Rasulullah salallahu alaihi wa sallam bersabda dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan dari imam Bukhari:
كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى قَالَ مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى
“‘Setiap umatku akan masuk Surga kecuali yang tidak mau.?’. Para sahabat bertanya : ‘Wahai Rasulullah siapakah yang tidak mau ?’. Beliau bersabda : ‘Barangsiapa yang taat kepadaku maka ia masuk Surga dan barangsiapa yang tidak taat padaku maka dialah yang tidak mau (masuk Surga)“.
Tiga perkara pertama dan utama ini sangat penting dan urgen untuk dipelajari oleh setiap muslim, ini adalah perkara dasar dan utama dalam mempelajari agama islam tidak ada toleransi untuk tidak mengetahuinya, karena harus mengetahuinya. Karenanya perkara-perkara itu semualah yang akan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan dan dipertanggunjawabkan kelak setelah kehidupan didunia ini. Barangsiapa yang mampu menjawabnya dengan benar, maka ia akan mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan. Dan barangsiapa yang gagal menjawabnya, maka ia akan mendapatkan siksaan dan kesengsaraan. Wallahu a’lam.
Fikar store – Grosir kitab online