My Blog

  • 02-04-2024

Tiga Macam Kezaliman

Nahwu Wadhih -  Sebagaimana yang kita ketahui, sesungguhnya Allah mengharamkan kezaliman, namun ada tiga macam kezaliman yang perlu kita pahami. Sebagaiman yang dijelaskan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dalam hadist berikut. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

 الظُلْمُ ثَلَاثَةٌ : فَظُلْمٌ لَا يَغْفِرُهُ اللَّهُ , وَظُلْمٌ يَغْفِرُهُ اللَّهُ , وَظُلْمٌ لاَ يَتْرُكُهُ اللَّهُ. فَأَمَّا الظُّلْمُ الَّذِي لاَ يَغْفِرُهُ اللَّهُ فَالشِّرْكُ, وَقَالَ: إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ . وَأَمَّا الظُّلْمُ الَّذِي يَغْفِرُهُ اللَّهُ فَظُلْمُ الْعِبَادِ لِأَنْفُسِهِمْ فِيمَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ رَبِّهِمْ. وَأَمَّا الظُّلْمُ الَّذِي لاَ يَتْرُكُهُ اللَّهُ فَظُلْمُ الْعِبَادِ بَعْضِهِمْ بَعْضًا حَتَّى يُدَبِّرَ لِبَعْضِهِمْ مِنْ بَعْضٍ  

Kezhaliman itu ada tiga: kezhaliman yang tidak akan diampuni oleh Allâh; kezhaliman yang akan diampuni oleh Allâh; dan kezhaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allâh. (HR. Abu Daud At-Thalisi dalam musnadnya no. 2223, Abu Nu’aim di dalam Hilyah (6/309) dinilai hasan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah di dalam Silsilah Al-Hadits Ash-Shahihah no. 1927). 

Kezhaliman yang Tidak Diampuni: Syirik Syirik, atau mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain, ini merupakan kezaliman yang tidak akan diampuni oleh Allah azza wa jalla. Ini dijelaskan dalam ayat Al-Qur’an: 

إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ 

Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (Qs. Luqmân:13) 

Syirik merupakan dosa terbesar karena syirik merupakan bentuk peribadatan, kepercayaan, dan ketergantungan kepada selain Allah subhanahu wa ta’ala, ini merupakan sebuah pelanggaran terbesar karena hanya Allah satu-satunya yang berhak disembah dan melakukan ketaatan, tempat satu-satunya kita beriman, dan tempat satu-satunya kita bergantung dan berharap. 

Kezhaliman yang Dapat Diampuni: Terhadap Diri Sendiri Kezhaliman kedua adalah ketika seseorang berbuat zhalim terhadap dirinya sendiri dalam hal-hal yang berkaitan dengan hak-hak antara dirinya dan Allah, seperti shalat atau puasa yang tidak dilakukan dengan baik. Jenis kezhaliman ini dapat diampuni oleh Allah jika Dia menghendaki, terutama jika diikuti dengan taubat yang tulus. 

Kezhaliman yang Tidak Dibiarkan: Terhadap Sesama, Kezhaliman ketiga adalah ketika seseorang berbuat zhalim terhadap orang lain. Allah tidak akan membiarkan jenis kezhaliman ini tanpa ada pembalasan atau penyelesaian di antara para pihak yang terlibat. Pada initinya Allah azza wa jalla tidak akan mengampuni hambanya yang berbuat zalim kepada sesama muslim hingga ia bertaubat kemudian meminta maaf kepada orang yang dizaliminya. Ini menekankan pentingnya keadilan sosial dan tanggung jawab individu terhadap sesama. 

Hadits ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya meminta maaf dan mengembalikan hak orang lain yang mungkin telah kita ambil. Dalam konteks akhirat, menjadi ‘orang yang bangkrut’ berarti kehilangan pahala dan kebaikan karena harus membayar kembali hak-hak orang lain yang telah dizhalimi ketika di dunia. 

Kezhaliman merupakan perkara yang serius. Allah azza wa jalla mengharamkan kezhaliman atas dirinya sendiri dan Allah haramkan kezhaliman diantara manusia, maka jangalah kita berbuat zhalim. Kezaliman merupakan keburukan di mata syariat dan bertentangan dengan akal sehat dan hati nurani. Semoga kita dapat terhindar dari perbuatan zhalim dan menjadi orang-orang yang jauh dari kezaliman dan bermoral tinggi. Amin. 

kitab Nahwu Wadhih  - Fikar Store 

admin
Admin