Nahwu Wadhih - Dalam hiruk pikuk kehidupan dunia yang fana, sering kali manusia terlupa akan esensi sejati dari eksistensi mereka. Dunia yang penuh dengan gemerlap dan kesementaraan ini kerap kali memalingkan hati dari mengingat Allah, Rabbul A’lamin. Banyak yang terjebak dalam ilusi bahwa kehidupan dunia adalah segalanya, sehingga mereka mengabaikan akhirat yang abadi.
Namun, Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan kasih sayang-Nya yang tak terbatas, selalu mengingatkan kita melalui firman-firman-Nya yang terkandung dalam Al-Qur’an. Allah berfirman,
وَمَا تَكُوْنُ فِيْ شَأْنٍ وَّمَا تَتْلُوْا مِنْهُ مِنْ قُرْاٰنٍ وَّلَا تَعْمَلُوْنَ مِنْ عَمَلٍ اِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُوْدًا اِذْ تُفِيْضُوْنَ فِيْهِۗ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَّبِّكَ مِنْ مِّثْقَالِ ذَرَّةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِ وَلَآ اَصْغَرَ مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْبَرَ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
“Dan tidakkah engkau (Muhammad) berada dalam suatu urusan, dan tidak membaca suatu ayat Al-Qur’an serta tidak pula kamu melakukan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya. Tidak lengah sedikit pun dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah, baik di bumi ataupun di langit. Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, melainkan semua tercatat dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yunus :61)
Subhanallah, sesungguhnya Maha Suci Allah dari segala prasangka. Tidak ada satu pun yang terlewat dari pengawasan-Nya, baik itu hal yang tampak sepele maupun yang besar. Allah juga berfirman,
وَعِنْدَهٗ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ اِلَّا هُوَۗ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِۗ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَّرَقَةٍ اِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِيْ ظُلُمٰتِ الْاَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَّلَا يَابِسٍ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
“Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya; tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. Tidak ada sehelai daun pun yang gugur yang tidak diketahui-Nya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang basah atau yang kering, yang tidak tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Al-An’am :59)
Dari ayat-ayat ini, kita diingatkan bahwa setiap detik kehidupan kita, setiap gerak langkah, dan setiap bisikan hati, semuanya tercatat dan disaksikan oleh Allah. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa berintrospeksi dan bertaubat atas segala kesalahan dan dosa yang telah kita perbuat. Baik itu dosa besar maupun kecil, semuanya memiliki konsekuensi di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala. Sesungguhnya Allah selalu mengawasi kita,
اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
“Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (Qs. An-Nisa': 1)
وكَانَ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ رَّقِيبًا
“Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu.” (Qs. Al-Ahzab: 52).
Hari penyesalan akan tiba, di mana ketika dinar dan dirham sudah tidak berguna lagi, hari di mana setiap amal perbuatan kita akan dihisab dengan teliti oleh yang Maha Teliti. Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang terlambat menyadari dan menyesali perbuatan mereka. Allah Maha Penerima Taubat dan menyukai orang-orang yang kembali kepada-Nya. Sesungguhnya Allah maha pengampun, maha penerima taubat.
Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk selalu mengingat Allah dalam setiap nafas, dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala berkenan menerima taubat kita. Dan semoga apa yang tertulis ini dapat menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu mengingat kebesaran Allah dan pentingnya mempersiapkan diri untuk akhirat. Semoga bermanfaat. Amin.
Kitab Nahwu Wadhih - Fikar Store