Nahwu Wadhih - Setiap hari kita membaca, mendengar, atau menyimak ilmu dari para ulama, asatidzah, dan sumber-sumber terpercaya. Tapi pertanyaannya: Apakah ilmu itu hanya berhenti sampai pada diri kita? Ataukah kita menyebarkannya kepada orang lain?
Ketahuilah, salah satu amal yang besar pahalanya dan terus mengalir meski kita telah tiada adalah menyebarkan ilmu yang bermanfaat. Walau hanya satu faidah sederhana, jika disampaikan dan diamalkan oleh orang lain, maka kita akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.
Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah pernah berkata:
"Wasiatku untuk diriku dan kalian semua adalah untuk semangat dalam menyebarkan ilmu di tengah-tengah manusia. Jangan kalian remehkan sesuatupun. Jika seseorang mengetahui satu permasalahan lalu ia beramal dengannya, lalu orang lain juga mengamalkannya, demikian pula orang lain lagi, orang lain lagi, maka setiap pahala dari amal yang dilakukan karena petunjukmu, engkau akan mendapatkan pahala semisal dengannya."
(Liqa’ al-Bab al-Maftuh)
Masya Allah, ini adalah motivasi luar biasa untuk terus menyebar ilmu, walaupun hanya satu kalimat nasihat, satu kutipan ayat, atau satu video pendek berisi kebaikan.
Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaily حفظه الله تعالى juga menasihati:
"Termasuk jihad yang besar dan pahala yang luar biasa adalah ketika kamu menyebarkan sebuah potongan video dari seorang syekh atau seorang alim. Ketika video tersebut dilihat oleh manusia di bumi, Allah akan mencatat untukmu semua pahala orang yang menontonnya. Sungguh besar pahala dan sungguh tinggi kedudukannya."
Subhanallah…
Kadang kita anggap remeh mengirim satu video ceramah atau kutipan nasihat, tapi di sisi Allah bisa bernilai jihad besar. Terlebih lagi jika video tersebut menyadarkan hati, mendorong seseorang untuk taubat, atau menjadi sebab berubahnya hidup seseorang.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
"Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya."
(HR. Muslim, no. 1893)
Lihatlah bagaimana Islam menghargai orang yang menjadi sebab kebaikan. Bahkan hanya menunjukkan jalan kebaikan, engkau mendapatkan pahala seolah engkau yang melakukannya.
Mari kita jadikan setiap hari sebagai ladang menyebar benih-benih faidah. Tak harus panjang dan rumit. Bisa berupa:
Menyebarkan kutipan ayat atau hadits
Membagikan faidah dari ceramah ulama
Menyampaikan nasihat dari majelis ilmu
Menyebarkan tulisan bermanfaat lewat media sosial
Semua itu akan menjadi amal jariyah selama orang lain masih mengambil manfaat darinya.
Maka pastikan hari ini kita sudah menyebarkan satu kebaikan. Karena kita tak pernah tahu, dari tangan dan jari kita yang lemah ini, bisa jadi ada orang lain yang tersentuh dan berubah—dan pahala itu akan terus mengalir kepada kita hingga akhir hayat.
Wallahu a’lam.
Toko grosir kitab online - Nahwu Wadhih - Fikar Store