My Blog

  • 11-12-2024

Terhormat di Hadapan Allah dan Manusia

Al-arabiyah linnasyiin -  Dalam kehidupan ini, banyak orang mengukur kehormatan dari jabatan, status sosial, atau kekayaan yang dimiliki. Padahal, kehormatan sejati tidak selalu berkaitan dengan hal-hal tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kita bahwa bekerja keras untuk mencari nafkah dengan cara yang halal, meskipun tampak sederhana atau dianggap rendah oleh sebagian orang, adalah bentuk kehormatan yang sesungguhnya 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan contoh yang jelas dalam sabdanya: 

لأَنْ يَأْخُذَ أَحَدُكُمْ أَحْبُلَهُ ثُمَّ يَأْتِيَ الْجَبَلَ فَيَأْتِيَ بِحُزْمَةٍ مِنْ حَطَبٍ عَلَى ظَهْرِهِ فَيَبِيعَهَا فَيَكُفَّ اللَّهُ بِهَا وَجْهَهُ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ النَّاسَ أَعْطَوْهُ أَوْ مَنَعُوهُ 

"Seorang dari kalian mengambil tali, lalu pergi ke gunung (mencari kayu) dan pulang membawa seikat kayu bakar di punggungnya untuk dijual sehingga Allah menjaga wajahnya (kehormatannya), sungguh ini lebih baik daripada dia meminta-minta kepada orang lain. Baik dia diberi atau tidak." 
(HR. Bukhari no. 1471) 

Hadis ini mengajarkan kita semua bahwasanya bekerja keras dengan usaha sendiri lebih baik daripada menggantungkan hidup dengan meminta-minta kepada orang lain. Allah Azza wa jalla menjaga kehormatan mereka yang bersusah payah mencari nafkah dengan cara yang halal, meskipun pekerjaannya tampak sederhana di mata manusia. 

Dalam hadis lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda: 

لأَنْ يَحْتَطِبَ أَحَدُكُمْ حُزْمَةً عَلَى ظَهْرِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَسْأَلَ أَحَدًا فَيُعْطِيَهُ أَوْ يَمْنَعَهُ 

"Seorang dari kalian pergi mencari kayu bakar yang dipikul di atas pundaknya itu lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik diberi atau tidak." 
(HR. Bukhari no. 1470; Muslim no. 1042) 

Menghindari meminta-minta adalah bentuk menjaga harga diri dan kehormatan. Rasulullah memuji mereka yang bekerja meski pekerjaan itu tampak kecil dan sederhana, daripada harus bergantung pada belas kasihan orang lain. Dengan bekerja keras, kita menunjukkan keteguhan hati dan keyakinan bahwa Allah akan mencukupi kebutuhan kita melalui usaha yang halal. 

Kehormatan seseorang bukan hanya dari cara ia bekerja, tetapi juga bagaimana ia memperlakukan orang lain dengan adil. Allah memerintahkan kita untuk senantiasa bersikap adil, tanpa memandang latar belakang atau kedudukan seseorang. 

Allah Ta’ala berfirman: 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلْقِسْطِ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ ٱعْدِلُوا۟ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ 

"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." 
(QS. Al-Maidah: 8) 

Menilai seseorang dari pekerjaannya atau meremehkan usaha keras orang lain adalah sikap yang tidak adil. Allah mencintai orang yang berlaku adil, dan keadilan ini adalah indikasi ketakwaan seseorang. 

Jika Allah menjaga kehormatan seorang pencari kayu bakar, seharusnya kita pun menghargai setiap orang yang bekerja keras untuk mencari nafkah yang halal. Jangan sampai kita memandang rendah seseorang atau pekerjaan apa pun selama pekerjaan itu halal. Karena di sisi Allah, bukan jenis pekerjaan yang dinilai, melainkan usaha, keikhlasan, dan kejujuran dalam menjalankannya. 

Contoh-Contoh Amanah dalam Pekerjaan 

-Pedagang yang Jujur 
Seorang pedagang yang jujur dan tidak menipu pelanggannya adalah terhormat di mata Allah dan manusia. 

-Pekerja yang Bertanggung Jawab 
Seorang karyawan yang melaksanakan tugasnya dengan baik tanpa mengurangi waktu kerja adalah orang yang menjaga amanah. 

-Pekerjaan Sederhana dengan Keikhlasan 
Seorang tukang sapu yang membersihkan jalanan dengan ikhlas lebih mulia daripada orang berpangkat tinggi yang korupsi. 

Bekerja keras dengan niat mencukupi nafkah keluarga adalah salah satu bentuk menjaga kehormatan diri. Jangan pernah meremehkan pekerjaan halal, sekecil apa pun itu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberi teladan bahwa menjaga kehormatan lebih utama daripada meminta-minta. Mari kita menjadi orang yang adil, menghargai usaha orang lain, dan senantiasa menjaga amanah dalam setiap tugas yang kita emban. 

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang terhormat, jujur, dan bertanggung jawab. 

"Dan Allah-lah yang memberi petunjuk ke jalan yang lurus." 

Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store  

 

admin
Admin