Nahwu Wadhih - Bismillah. Dalam perjalanan spiritual seorang Muslim, kesabaran merupakan salah satu kunci utama yang membuka pintu-pintu pahala dan keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan betapa berharganya kesabaran, terutama di zaman di mana berpegang teguh pada sunnah bagaikan memegang bara api.
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامَ الصَّبْر ، الصَّبْرُ فِيهِ مِثْلُ قَبْضٍ عَلَى الْجَمْرِ ، لِلْعَامِلِ فِيهِمْ مِثْلُ أَجْرِ خَمْسِينَ رَجُلًا يَعْمَلُونَ مِثْلَ عَمَلِهِ ، – وَزَادَنِي غَيْرُهُ – قَالَوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَجْرُ خَمْسِينَ مِنْهُمْ ؟! قَالَ : أَجْرُ خَمْسِينَ مِنْكُمْ
“Sesungguhnya di belakang kalian nanti akan ada hari-hari kesabaran.. orang yang bersabar padanya seperti memegang bara api.. orang yang beramal mendapatkan seperti pahala 50 orang yang beramal seperti yang ia amalkan..”
Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, pahala 50 orang di antara mereka..?”
Beliau menjawab, “Pahala 50 orang dari kalian..” (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi di shahihkan Syaikh al-Albani)
Berdasarkan hadist diatas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan bahwa akan datang hari-hari di mana kesabaran akan menjadi sangat berat, karena itu di akhir zaman dimana orang yang beriman yang berusaha teguh di atas Sunnah dianggap tersesat dan orang yang sesat sekaligus munafik akan tampak mulia di antara kebanyakan manusia, namun balasan bagi mereka yang bersabar dan tetap teguh tegak dalam mengamalkan sunnah akan sangat besar. Pahala yang diberikan setara dengan pahala lima puluh orang yang melakukan amalan serupa. Ini menunjukkan bahwa di masa-masa sulit, nilai dari kesabaran dan amalan sunnah menjadi sangat tinggi di sisi Allah Azza wa jalla.
Jalan menuju surga memang tidak selalu mudah dan indah seperti yang sering dibayangkan. Ia dipenuhi dengan ujian dan cobaan yang menguji keimanan dan keteguhan hati kita. Namun, dengan kesabaran dan harapan akan ridha Allah, jalan yang penuh tantangan ini akan terasa lebih indah dan berharga.
Kesabaran dalam mengikuti sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan bentuk dari kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Kesabaran ini bukan hanya tentang menahan diri dari keluh kesah, tetapi juga tentang kegigihan dalam beramal shalih meskipun terkadang terasa berat dan sulit. Kitapun diperintahkan untuk meggigit sunnah dengan gigi geraham di atas sunnah nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam dan Sunnah sahabatnya, khulafaur rasyidin.
Hadits ini mengajarkan kita bahwa kesabaran dalam mengamalkan sunnah di zaman yang penuh fitnah akan mendatangkan pahala yang besar. Oleh karena itu, marilah kita memohon kekuatan dari Allah untuk selalu bersabar dan istiqamah dalam mengikuti sunnah Rasul-Nya.
Sebagaimana kita ketahui sesungguhnya Allah azza wa jalla memerintahkan dan memberi ancaman bagi orang yang enggan taat pada Rasul-Nya. Allah azza wa jalla berfirman,
مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ
“Barang siapa yang menaati Rasul, sesungguhnya ia telah menaati Allah.” (QS. An Nisa’: 80)
وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
“Dan jika kamu ta’at kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.” (QS. An Nur: 54)
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahnya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (QS. An Nur: 63)
Karena sebesar apapun fitnah dunia, seberat apapun penderitaan di dunia, sesungguhnya jauh lebih pedih azab Allah Azza wa jalla. Oleh karena itu kita wajib untuk bersabar dan teguh di atas jalan yang mulia ini. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan pahala besar karena kesabaran kita di atas sunnah. Aamiin.
Kitab Nahwu Wadhih - Fikar Store