Arabiyah linnasyiin - Berapa banyak di antara kita yang pernah berdoa bertahun-tahun, memohon dengan sungguh-sungguh, menangis dalam sepertiga malam, namun yang diminta belum juga datang?
Ada yang menanti jodoh…
Ada yang merindukan kesembuhan…
Ada yang mengharap rezeki melimpah atau jalan keluar dari kesempitan hidup…
Namun hari-hari berlalu, dan yang ditunggu tak kunjung datang.
Hingga akhirnya muncul rasa putus asa:
"Sudah lama aku berdoa, tapi mengapa Allah belum kabulkan?"
Ketahuilah, wahai saudaraku, Allah tidak pernah jauh dari hamba yang berdoa. Dia mendengar setiap helaan napasmu, tahu isi hatimu, dan menyaksikan setiap air matamu. Bahkan sebelum lisanmu mengucap doa, Dia sudah mengetahui isi harapanmu.
coba perhatikan firman-Nya:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."
(QS. Al-Baqarah: 186)
Subhanallah... Ayat ini begitu indah.
Allah tidak berkata “katakanlah Aku dekat.” Tapi Allah langsung berfirman:
"Aku adalah dekat."
Tanpa perantara, tanpa perwakilan. Itulah bentuk kasih sayang dan kelembutan-Nya terhadap hamba-Nya yang memohon.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan:
"Kedekatan dalam ayat ini adalah kedekatan yang khusus, yakni kedekatan Allah kepada orang yang berdoa."
(Majmū’ al-Fatāwā, 5/247)
Ada dua macam kedekatan Allah:
Kedekatan umum:
Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, dekat dengan seluruh makhluk melalui ilmu-Nya.
Kedekatan khusus:
Allah dekat secara khusus kepada hamba yang berdoa, tunduk, dan bersimpuh dalam ibadah kepada-Nya.
Allah ijabahi doanya, beri taufik, dan pertolongan.
Sebagaimana disebutkan pula dalam sabda Nabi Shalallahu alaihi wa sallam:
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ
"Posisi seorang hamba yang paling dekat dengan Rabb-nya adalah ketika ia sedang sujud."
(HR. Muslim no. 482)
Ketahuilah bahwa terkadang Allah menunda jawaban doa karena cinta-Nya padamu. Dia ingin engkau terus datang, terus bersimpuh, dan terus menggantungkan harapan hanya kepada-Nya. Karena bisa jadi jika langsung dikabulkan, engkau akan menjauh.
Dan kadang Allah mengganti permintaanmu dengan sesuatu yang jauh lebih baik, yang engkau belum tahu hikmahnya sekarang.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah dengan doa yang tidak mengandung dosa atau memutus silaturrahim, kecuali Allah akan memberikan salah satu dari tiga hal: dikabulkan segera, disimpan sebagai pahala di akhirat, atau dijauhkan dari keburukan yang setara."
(HR. Ahmad, no. 11133; Shahih)
Jangan lelah berdoa. Jangan berhenti berharap pada Rabb yang Maha Dekat.
Setiap tetesan air matamu dalam doa, disimpan dan dihitung oleh Allah.
Dan kelak akan menjadi cahaya dan pertolongan di dunia dan akhirat.
اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الدَّاعِينَ الْمُخْلِصِينَ، وَاقْبَلْ دُعَاءَنَا فِي كُلِّ حَالٍ وَزَمَانٍ
"Ya Allah, jangan jadikan kami termasuk orang yang berputus asa. Jadikan kami hamba yang terus berdoa dengan penuh keikhlasan, dan kabulkanlah doa kami kapan pun dan dalam kondisi apa pun."
Wallahu a’lam.
Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store