My Blog

  • 15-07-2024

SESUNGGUHNYA BERSYUKUR AKAN MENAMBAH NIKMAT

Kitab tashrif -  Ibnu Abid Dunya menyebutkan hadits dari ‘Abdullah bin Shalih, yang menyatakan bahwa Abu Zuhair Yahya bin ‘Athorid Al Qurosyiy menyampaikan dari bapaknya, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,: 

لا يرزق الله عبدا الشكر فيحرمه الزيادة 

Allah tidak mengaruniakan syukur pada hamba dan sulit sekali ia mendapatkan tambahan nikmat setelah itu. (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 4: 124) 

Karena Allah Ta’ala berfirman: 

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ 

“Jika kalian mau bersyukur, maka Aku sungguh akan menambah nikmat bagi kalian.” (QS. Ibrahim: 7)  

Hadits ini mengajarkan kita bahwa bersyukur adalah kunci untuk mendapatkan tambahan nikmat dari Allah. Ketika kita bersyukur atas nikmat yang telah diberikan, Allah akan menambah nikmat tersebut. Sebaliknya, jika kita tidak bersyukur, kita akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan nikmat. 

Bersyukur bukan hanya sekedar ucapan, tetapi juga harus diwujudkan dalam tindakan. Kita harus menggunakan nikmat yang diberikan Allah untuk kebaikan dan menjauhi maksiat. Bersyukur akan terus menambah nikmat dan mempertahankannya. Hakikat syukur adalah menjalankan ketaatan dan menjauhi maksiat. Dengan demikian, nikmat tersebut akan terus bertambah dan berkah. 

Al Hasan Al Bashri berkata, “Sesungguhnya Allah memberi nikmat kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Jika seseorang tidak mensyukurinya, maka nikmat tersebut berbalik jadi siksa.” Ibnul Qayyim juga menambahkan bahwa orang yang bersyukur disebut hafizh (orang yang menjaga nikmat), karena ia menjaga nikmat tersebut agar tidak hilang. 

Kita sering hanya menyadari nikmat yang ada di depan mata, seperti rumah mewah, kendaraan bagus, gaji besar, dll. Kita juga sering mengharapkan nikmat lain seperti tetap istiqomah dalam agama, kebahagiaan di masa mendatang, hidup berkecukupan, dan sebagainya. Namun, ada nikmat yang mungkin tidak kita sadari, padahal itu juga nikmat. 

Maka apa yang menghalangi seorang hamba dari rezekinya adalah maksiat dan dosa, dan dari dosa pada dirinya menjadikan hatinya lupa dari nikmat yang Allah azza wa jalla berikan sehingga ia lupa bahkan enggan untuk bersyukur. Ini menunjukkan bahwa dosa dan maksiat dapat menghalangi kita dari mendapatkan rezeki dan nikmat. 

Dari An Nu’man bin Basyir, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ 

“Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad, 4/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 667). 

Oleh karena itu, mari kita selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan, baik besar maupun kecil. Dengan bersyukur, kita tidak hanya menjaga nikmat tersebut, tetapi juga membuka pintu untuk mendapatkan tambahan nikmat dari Allah. 

Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menginspirasi kita semua untuk selalu bersyukur dalam setiap keadaan. 

Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store   

admin
Admin