My Blog

  • 19-03-2025

Semua Amalan Bergantung Pada Akhirnya

Arabiyah linnasyiin -   Saat ini kita berada di  ham[ir penghujung bulan Ramadhan, mendekati 10 malam terbaik yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya. Ini adalah kesempatan yang sangat berharga, karena dalam salah satu malam tersebut terdapat Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. 

Bagi Anda yang telah giat beribadah sejak awal Ramadhan, jangan lengah! Justru inilah saatnya untuk semakin meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah. Karena dalam Islam, setiap amalan tergantung pada akhirnya. 

Dan bagi Anda yang baru mulai serius beribadah, jangan bersedih dan jangan kecil hati. Kesempatan masih terbuka lebar. Sekali lagi, setiap amalan tergantung pada akhirnya. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ 

"Sesungguhnya amalan itu tergantung pada akhirnya." 
(HR. Bukhari No. 6607) 

Hadits ini mengajarkan bahwa penilaian Allah terhadap amal seseorang sangat ditentukan oleh akhir hidupnya. Tidak sedikit orang yang beribadah di awal, tetapi lalai di akhir. Sebaliknya, ada yang mungkin terlambat memulai, tetapi Allah berikan taufik kepadanya di penghujung hidupnya sehingga ia meninggal dalam keadaan husnul khatimah. 

Bagi yang telah beribadah sejak awal Ramadhan, jangan sampai semangatnya menurun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam justru lebih giat beribadah di 10 malam terakhir Ramadhan. 

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: 

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ 

"Apabila telah masuk sepuluh malam terakhir (Ramadhan), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengencangkan kainnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya." 
(HR. Bukhari No. 2024, Muslim No. 1174) 

Hadits ini menunjukkan bahwa justru di akhir Ramadhan seseorang harus lebih serius dan lebih bersungguh-sungguh dalam ibadah. 

Bagi yang mungkin baru mulai beribadah dengan sungguh-sungguh, jangan berkecil hati. Karena dalam Islam, Allah menilai bagaimana akhir usaha seorang hamba, bukan bagaimana ia memulai. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

إِنَّ العَبْدَ لَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ الجَنَّةِ حَتَّى يَكُونَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الكِتَابُ، فَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ النَّارِ، فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ العَبْدَ لَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ النَّارِ، حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ، فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الكِتَابُ، فَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ الجَنَّةِ، فَيَدْخُلُهَا 

_"Sesungguhnya ada seorang hamba yang beramal dengan amalan ahli surga hingga jaraknya dengan surga tinggal sehasta, lalu ketetapan Allah mendahuluinya, maka ia melakukan amalan ahli neraka, lalu ia masuk neraka. 

Dan ada seseorang yang beramal dengan amalan ahli neraka hingga jaraknya dengan neraka tinggal sehasta, lalu ketetapan Allah mendahuluinya, maka ia melakukan amalan ahli surga, lalu ia masuk surga."_ 
(HR. Bukhari No. 3208, Muslim No. 2643) 

Hadits ini menunjukkan bahwa yang paling penting adalah bagaimana seseorang mengakhiri hidupnya. Jika seseorang baru mendapatkan hidayah di penghujung Ramadhan, maka ia tetap memiliki peluang besar untuk mendapatkan ampunan dan pahala dari Allah. 

Sekarang adalah saatnya untuk lebih bersungguh-sungguh dalam ibadah. Di 10 malam terakhir ini, ada Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. 

Allah berfirman: 

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ 

"Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan." 
(QS. Al-Qadr: 3) 

Oleh karena itu, mari kita tingkatkan: 
 Shalat malam dengan khusyuk 
Memperbanyak doa dan istighfar 
Bersedekah dan membantu sesama 
Membaca Al-Qur’an dan merenungi maknanya 
Memohon ampunan dan berharap rahmat Allah 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca di malam-malam terakhir Ramadhan: 

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي 

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan mencintai ampunan, maka ampunilah aku." 
(HR. Tirmidzi No. 3513, Ibnu Majah No. 3850, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani) 

Janganlah kita merasa cukup dengan amalan yang telah kita lakukan, karena kita tidak tahu bagaimana akhir hidup kita. Yang paling penting adalah bagaimana kita menutup bulan Ramadhan ini. 

Apakah kita akan menutupnya dengan amal terbaik? 
Ataukah kita justru mengendur di saat-saat terakhir? 

Maka, mari kita berdoa memohon pertolongan Allah dan memanfaatkan malam-malam terakhir ini dengan sebaik-baiknya. Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang mendapatkan Lailatul Qadar, diampuni dosa-dosanya, dan mendapatkan akhir yang baik dalam kehidupan ini. 

Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store     

admin
Admin