Kitab tashrif - Saudara-saudari seiman sekalian yang semoga dirahmati Allah, menegakkan dan menyempurnakan shalat adalah sebuah kewajiban yang tidak bisa kita abaikan. Banyak dari kita mungkin sudah terbiasa melaksanakan shalat, tetapi marilah kita ingat-ingat kembali bahwasanya shalat bukan sekadar rutinitas. Shalat adalah bentuk ibadah yang harus kita laksanakan dengan khusyuk dan tuma'ninah, dengan menyempurnakan setiap rukunnya.
Tuma'ninah atau ketenangan dalam shalat merupakan salah satu rukun dari rukun-rukun shalat. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam pernah mengingatkan kita semua,
إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنْ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ افْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلَاتِكَ كُلِّهَا
“Jika engkau hendak mengerjakan shalat maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat al-Quran yang mudah bagimu. Kemudian rukuklah sampai benar-benar rukuk dengan tuma’ninah, lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud dengan tuma’ninah, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk sampai benar-benar duduk dengan tumakninah, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud, Kemudian lakukan seperti itu pada seluruh shalatmu” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan kita banyak nasihat tentang pentingnya menyempurnakan ruku' dan sujud. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda:
أَتِمُّوا الرُّكُوعَ وَالسُّجُودَ
"Sempurnakanlah ruku' dan sujud" (HR. Bukhari & Muslim)
Betapa jelasnya perintah ini, saudara-saudara sekalian. Kita diperintahkan untuk tidak terburu-buru dalam shalat kita, tetapi melakukannya dengan penuh kesempurnaan. Ruku' dan sujud bukan hanya sekadar gerakan, tetapi momen untuk kita merendahkan diri di hadapan Allah azza wa jalla dengan penuh ketenangan.
Ada juga hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah dengan sanad yang shahih dari Ali bin Syaiban. Ali bin Syaiban menceritakan bahwa beliau pernah shalat di belakang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Seusai shalat, Rasulullah melihat ada seseorang yang tidak menegakkan punggungnya ketika ruku' dan sujud, dan beliau bersabda:
يا معشر المسلمين لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يُقِمْ صُلْبَهُ فِى الرُّكُوْعِ وَالسُّجُوْدِ
"Wahai kaum Muslimin, tidak ada shalat bagi mereka yang tidak menegakkan punggungnya ketika ruku' dan sujud" (HR. Ahmad, Ibnu Majah dishahihkan oleh al-Albani)
Dalam hadist lain diceritakan bahwasanya Nabi shalallahu alaihi wa sallam pernah menyuruh seseorang hingga beberapa kali untuk mengulangi shalatnya karena dalam shalatnya nampak seperti orang yang tergesah-gesah,
.ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ..
“Kembalilah dan ulangi shalatmu karena kamu belum shalat!” (HR. Bukhari 715)
Saudara-saudara sekalian, hadits ini mengingatkan kita bahwasanya menegakkan punggung saat bangkit dari ruku' dan sujud adalah bagian dari tuma'ninah. Kita diperintahkan untuk meluruskan tubuh kita, tidak terburu-buru, dan melaksanakan setiap gerakan dengan tenang dan sempurna.
Marilah kita jadikan shalat kita sebagai momen untuk benar-benar mendekatkan diri kepada Allah. Sempurnakanlah setiap gerakan, dari ruku', sujud, hingga duduk di antara dua sujud. Tuma'ninah bukan hanya menunjukkan kualitas shalat kita, tetapi juga menunjukkan ketenangan hati dan jiwa kita dalam beribadah.
Semoga Allah memberikan kita kekuatan kemauan untuk selalu menyempurnakan shalat kita dan menjadikannya sebagai amalan yang diterima di sisi-Nya. Aamiin.
Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store