Arabiyah linnasyiin - Setiap manusia memiliki nilai dan harga diri, tetapi dalam pandangan Allah ﷻ, nilai seorang hamba tidak diukur dari harta, kedudukan, atau pengakuan orang lain. Sebaliknya, seseorang dinilai berdasarkan manfaat yang ia berikan kepada sesama. Islam mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang bermanfaat, bukan hanya mencari keuntungan untuk diri sendiri.
Dalam kehidupan, banyak orang yang mengukur harga dirinya berdasarkan penghargaan atau pujian dari manusia. Namun, Islam mengajarkan bahwa nilai seseorang tidak bergantung pada seberapa banyak ia dihargai, tetapi pada seberapa banyak ia memberi manfaat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.”
(HR. Ahmad).
Hadits ini mengajarkan bahwa kemuliaan seseorang bukan diukur dari banyaknya yang ia miliki, tetapi dari banyaknya yang ia berikan dan kontribusinya bagi orang lain.
Seorang mukmin tidak bekerja untuk mencari pujian atau penghargaan dari manusia. Yang ia cari adalah keridhaan Allah ﷻ. Ia tidak peduli jika manusia tidak menghargainya, selama ia tetap bisa memberi manfaat.
Rasulullah ﷺ bersabda:
الْمُؤْمِنُ يَأْلَفُ وَيُؤْلَفُ، وَلَا خَيْرَ فِيمَنْ لَا يَأْلَفُ وَلَا يُؤْلَفُ، وَخَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Orang beriman itu pandai beradaptasi (pandai bergaul) dan nyaman dijadikan teman bergaul (supel). Tidak ada kebaikan pada orang yang tidak pandai bergaul dan yang tidak nyaman dijadikan teman bergaul. Dan sebaik-baiknya manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
(HR. Ath-Thabrani).
Hadits ini menunjukkan bahwa seorang mukmin seharusnya memiliki karakter yang baik, mudah bergaul, dan memberi manfaat bagi orang lain.
Bagaimana cara menjadi pribadi yang bermanfaat?
Tidak harus menjadi kaya untuk memberi manfaat. Kita bisa membantu dengan tenaga, ilmu, bahkan sekadar memberikan nasihat atau senyuman yang tulus.
Saat membantu orang lain, niatkan hanya untuk mengharap ridha Allah ﷻ. Jangan kecewa jika orang tidak menghargai jasa kita, karena Allah ﷻ Maha Melihat dan akan membalas setiap kebaikan dengan lebih baik.
Orang yang bermanfaat tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga dalam akhlaknya. Seseorang yang menjaga lisannya, tidak menyakiti orang lain, dan selalu menebarkan ketenangan adalah sosok yang bermanfaat bagi sesama.
Allah ﷻ berfirman:
وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنفُسِكُم مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِندَ اللَّهِ
“Dan apa saja kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu, niscaya kamu akan mendapat pahalanya di sisi Allah.”
(QS. Al-Baqarah: 110).
Amal yang dilakukan dengan ikhlas akan mendapat balasan dari Allah, meskipun tidak diakui oleh manusia.
Nilai seorang hamba di sisi Allah ﷻ bukanlah berdasarkan pujian atau penghargaan manusia, tetapi seberapa besar manfaat yang ia berikan kepada sesama. Sebaik-baik manusia adalah mereka yang memberi manfaat tanpa mengharapkan balasan atau pengakuan.
Mari jadikan hidup ini lebih bermakna dengan memberi manfaat bagi orang lain, karena di situlah letak kemuliaan sejati. Semoga Allah ﷻ menjadikan kita hamba-hamba yang selalu memberi manfaat dan mendapatkan kedudukan mulia di sisi-Nya. Aamiin.
Allahu Ta’ala a’lam bish-shawab.
Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store