My Blog

  • 08-03-2024

Sebagai Seorang Yang Beriman, Tak ada Kekhawatiran dalam Perkara Rezeki

Nahwu Wadhih -  Rezeki kita telah dijamin oleh Allah. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu: 

أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِىَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ خُذُوا مَا حَلَّ وَدَعُوا مَا حَرُمَ

“Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya. Maka bertakwalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Tempuhlah jalan-jalan mencari rezeki yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Ibnu Majah no. 2144, dikatakan sahih oleh Syaikh Al Albani). 

Dalam kehidupan ini, kita sering dihadapkan pada fluktuasi ekonomi yang mempengaruhi harga barang-barang. Namun, sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk tidak khawatir akan rezeki yang telah Allah tetapkan bagi kita. Kita harus bersabar, bersyukur, dan tidak mencela keadaan apa pun yang terjadi. 

Kita dianjurkan untuk memiliki keyakinan bahwa Allah akan memberikan rezeki, baik dalam keadaan ekonomi yang baik maupun buruk, saat sehat atau sakit, dari masa dalam kandungan hingga dewasa. Salamah bin Dinar rahimahullah pernah berkata ketika ditanya tentang mahalnya harga barang: 

Apa yang membuat kita khawatir? Padahal sesungguhnya Allah memberikan kita rezeki kepada kita di saat barang-barang murah dan Allah juga memberikan rezeki kepada kita di saat barang-barang mahal. itu semua sudah terjamin 

Ketika Sehat dan Saat Sakit, kita dianjurkan untuk tidak khawatir tentang rezeki karena Allah adalah pemberi rezeki yang Maha Tahu kondisi hamba-Nya. Baik dalam keadaan sehat maupun sakit, rezeki kita telah ditentukan. Ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dan berusaha dengan cara yang halal tanpa rasa cemas berlebihan. 

Sejak dalam kandungan hingga kita mencapai usia dewasa, rezeki kita telah diatur oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Hal ini mengingatkan kita bahwa Allah Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa memberikan rezeki kepada setiap makhluk-Nya sesuai dengan kebijaksanaan-Nya, dan kita harus memiliki kepercayaan yang kuat akan hal tersebut. 

Salamah bin Dinar rahimahullah mengingatkan kita bahwa tidak ada alasan untuk khawatir akan mahal atau murahnya harga barang. Allah subhanahu wa ta’ala yang memberikan rezeki saat kondisi ekonomi stabil adalah Allah yang sama yang akan memberikan rezeki saat ekonomi tidak menentu. 

Ketawakalan bukan berarti pasif, tetapi berarti berusaha sebaik mungkin sambil menyerahkan hasil akhir kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Dengan demikian, kita dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan fokus pada upaya kita tanpa dibebani oleh kekhawatiran yang tidak perlu. Ketawakalan membantu kita untuk tetap positif dan produktif dalam segala situasi. 

Oleh karena itu, setiap keadaan yang Allah takdirkan hendaknya kita jadikan sebagai ladang untuk berbuat kebaikan. Kita tidak perlu terlalu gelisah atau khawatir menghadapi kenaikan harga barang, karena kewajiban kita adalah beribadah kepada Allah dan Dia yang akan menjamin rezeki kita, sebagaimana yang telah Dia janjikan. 

Sebagai seorang muslim hendaknya kita sabar dan teguh dalam segala keadaan. Dan jangan sampai kita mencela keadaan. Yakinlah bahwasanya rezeki kita sudah diatur. 

Semoga Allah memudahkan usaha kita, melapangkan rezeki kita, dan melimpahkan pahala atas segala ikhtiar yang kita lakukan. Amin. 

kitab Nahwu Wadhih - Fikar Store   

admin
Admin