Kitab tashrif - Setiap jiwa pasti akan diuji. Ujian datang dalam berbagai rupa: kesehatan yang melemah, hati yang resah, pikiran yang cemas, hingga beban hidup yang terasa menyesakkan. Bagi seorang hamba yang beriman, semua itu adalah ladang pahala jika dihadapi dengan sabar, syukur, dan penuh tawakal kepada Allah.
Allah Ta'ala berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan."
(QS. Al-Anbiya’: 35)
Musibah bukan tanda Allah membenci hamba-Nya. Justru bisa menjadi sarana untuk mendekat dan kembali kepada-Nya. Ibnu Katsir rahimahullah berkata, "Kami akan uji kalian dengan berbagai hal, baik musibah atau nikmat, agar terlihat siapa yang bersyukur dan siapa yang kufur, siapa yang bersabar dan siapa yang putus asa."
Tidak satu pun rasa sakit, bahkan sekecil apa pun, yang sia-sia. Rasulullah ﷺ bersabda:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، مَا عَلَى الْأَرْضِ مُسْلِمٌ يُصِيبُهُ أَذًى، مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ، إِلَّا حَطَّ اللَّهُ عَنْهُ بِهِ خَطَايَاهُ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرُ وَرَقَهَا
"Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya. Tidaklah seorang muslim tertimpa rasa sakit, atau kesusahan selainnya, kecuali Allah akan menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon menggugurkan daunnya."
(HR. Ahmad no. 3618 – Dishahihkan oleh Syaikh Syu’aib al-Arnauth)
Begitu besar rahmat Allah. Bahkan rasa nyeri di perut, pusing di kepala, atau sesak di dada, semuanya dapat menjadi sebab gugurnya dosa.
Jika Allah mencintai hamba-Nya, Dia mengujinya. Tujuannya bukan untuk menyiksa, tapi untuk membersihkan, mengangkat derajat, dan mendekatkan kepada-Nya. Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّ عِظَمَ الجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ البَلَاءِ، وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ، فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
"Sesungguhnya besarnya pahala seiring dengan besarnya cobaan. Dan sungguh jika Allah mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridha, maka baginya keridhaan. Barang siapa yang murka, maka baginya kemurkaan."
(HR. Tirmidzi no. 2396 – Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani)
Islam tidak melarang berobat. Bahkan hal itu termasuk sunnah Nabi ﷺ:
تَدَاوَوْا فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلَّا وَضَعَ لَهُ دَوَاءً، غَيْرَ دَاءٍ وَاحِدٍ الْهَرَمُ
"Berobatlah kalian. Karena sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan penyakit, kecuali Dia juga menurunkan penawarnya, kecuali satu penyakit yaitu tua."
(HR. Abu Dawud no. 3855 – Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
Berobat adalah ikhtiar. Namun hati tetap bergantung pada Allah. Karena Dia-lah yang menyembuhkan, bukan obat.
Kemudian diantara obat terbaik bagi hati yang dilanda kecemasan dalam pikiran dan hati yang gelisah adalah doa. Berikut ini beberapa doa yang diajarkan Nabi ﷺ:
1. Doa untuk Menghilangkan Kecemasan dan Kesedihan
اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ...
"...Ya Allah, aku adalah hamba-Mu, anak dari hamba laki-laki-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku berada di tangan-Mu, berlaku padaku hukum-Mu, adil atas diriku takdir-Mu..."
(HR. Ahmad no. 3712 – Shahih)
(Lafaz lengkap akan sangat panjang untuk disertakan seluruhnya di sini, namun dapat dibaca lengkap dalam Hisnul Muslim atau Shahih al-Adzkar).
2. Doa Pendek Menghilangkan Rasa Galau
اللَّهُ، اللَّهُ رَبِّي، لَا أُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا
"Allah, Allah adalah Rabb-ku, aku tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun."
(HR. Ibnu Hibban no. 864 – Hasan Shahih)
Dalam kondisi sakit dan cemas, selain berdoa dan berobat, jangan lupa untuk bermuhasabah. Barangkali ada dosa-dosa yang menjadi sebab musibah. Maka taubat, istighfar, dan memperbanyak dzikir adalah pelipur terbaik bagi jiwa yang gundah.
Nabi ﷺ bersabda:
يَوَدُّ أَهْلُ العَافِيَةِ يَوْمَ القِيَامَةِ حِينَ يُعْطَى أَهْلُ البَلَاءِ الثَّوَابَ لَوْ أَنَّ جُلُودَهُمْ كَانَتْ قُرِضَتْ فِي الدُّنْيَا بِالمَقَارِيضِ
"Pada hari kiamat, ketika orang-orang yang diuji diberi pahala, orang-orang yang sehat akan berharap kulitnya dipotong-potong di dunia (karena besarnya pahala orang yang sabar terhadap ujian)."
(HR. Tirmidzi no. 2402 – Hasan)
Teruslah bersabar. Jangan berputus asa dari rahmat Allah. Apa yang kau alami hari ini bisa jadi jalanmu menuju derajat tinggi di sisi-Nya. Percayalah, setiap tetes air mata, setiap detak jantung yang penuh cemas, semuanya dicatat, semuanya diganjar, semuanya bermakna.
فَصَبْرٌ جَمِيلٌ ۖ وَٱللَّهُ ٱلْمُسْتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ
"Maka kesabaran yang baik itulah (jalanku). Dan hanya kepada Allah sajalah aku mohon pertolongan terhadap apa yang kalian ceritakan."
(QS. Yusuf: 18)
Semoga Allah memberikan kesembuhan, ketenangan hati, dan kekuatan sabar kepada seluruh hamba-Nya yang sedang diuji.
Ditulis sebagai renungan dan pengingat, untuk diri sendiri dan saudara seiman yang tengah berjuang menghadapi sakit dan kecemasan.
Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store