Al-arabiyah linnasyiin - Di tengah kesibukan dunia, seringkali kita merasakan doa-doa kita seakan tidak terjawab. Mengapa Allah belum juga mengabulkan doa kita? Seorang ulama tabi'in yang terkenal dengan ketakwaan dan kezuhudannya, Ibrahim bin Adham rahimahullah, pernah ditanya hal serupa ketika melewati pasar di kota Bashrah. Orang-orang bertanya padanya, “Bukankah Allah ta’ala telah berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدۡعُونِیۤ أَسۡتَجِبۡ لَكُم
“Dan Robb kalian berfirman, “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagi kalian..”
(QS. Ghofiir : 60)
Namun, beliau menjawab bahwa penyebab utama doa tidak terkabul adalah hati yang telah mati, yang ditandai oleh sepuluh perkara. Inilah sepuluh tanda matinya hati yang perlu kita renungkan agar dapat menghidupkan kembali jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.
1. Mengenal Allah, namun Tidak Menunaikan Hak-Nya
Allah telah memperkenalkan diri-Nya melalui Al-Qur'an dan tanda-tanda kekuasaan-Nya di alam semesta. Namun, meski kita mengenal-Nya, kita sering lalai dalam menunaikan hak-Nya. Beribadah dengan ikhlas, meninggalkan larangan-Nya, serta mengutamakan Allah di atas segalanya adalah hak-hak Allah yang harus kita penuhi.
2. Membaca Al-Qur'an, namun Tidak Mengamalkan Kandungannya
Al-Qur'an adalah petunjuk hidup, namun banyak dari kita hanya membacanya tanpa mempraktikkan isinya. Memahami dan mengamalkan kandungan Al-Qur'an adalah cara agar hati tetap hidup dan mendapatkan keberkahan dari firman Allah.
3. Mengaku Cinta pada Rasulullah, namun Menelantarkan Sunnahnya
Mengaku mencintai Rasulullah, namun enggan menjalankan sunnah-sunnahnya adalah bentuk ketidakikhlasan. Kecintaan kepada Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam tidak hanya diucapkan, tetapi diwujudkan dengan meneladani perilaku dan tuntunan beliau dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menganggap Setan sebagai Musuh, namun Mengikutinya
Kita tahu bahwa setan adalah musuh nyata, tetapi kita sering tergoda untuk mengikuti bujukannya. Setan mengajak pada kemalasan, kemaksiatan, dan dosa yang dapat membuat hati semakin mati.
5. Merindukan Surga, namun Menelantarkan Amalan Menuju Surga
Kita semua menginginkan surga, namun seringkali enggan berjuang untuk mencapainya. Surga adalah tempat bagi mereka yang beramal sholeh dan bersabar dalam menjalankan perintah Allah. Jika hati benar-benar hidup, maka kita akan bersungguh-sungguh menjalankan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah.
6. Takut pada Neraka, namun Tidak Menjauhi Keburukan
Setiap muslim pasti takut akan siksa neraka, tetapi rasa takut tersebut harusnya mendorong kita untuk menjauhi dosa dan maksiat. Meninggalkan keburukan adalah tanda ketulusan hati yang takut pada adzab Allah.
7. Menyadari Kematian adalah Kepastian, namun Tidak Bersiap Menghadapinya
Kematian adalah hakikat yang tidak bisa dihindari. Namun, sebagian dari kita menjalani hidup seakan tidak akan pernah mati. Persiapan menuju akhirat adalah bekal yang seharusnya kita siapkan setiap hari, agar kita dapat kembali kepada Allah dalam keadaan terbaik.
8. Sibuk dengan Aib Orang Lain, namun Melupakan Aib Sendiri
Salah satu tanda matinya hati adalah kesenangan mencari-cari kesalahan orang lain. Padahal, introspeksi diri dan memperbaiki kesalahan sendiri adalah langkah awal untuk menghidupkan hati dan meraih ketakwaan.
9. Menikmati Nikmat Allah, namun Enggan Bersyukur
Setiap nikmat yang kita rasakan, dari yang terkecil hingga terbesar, adalah karunia dari Allah. Namun, jika kita tidak bersyukur dan hanya berfokus pada hal-hal duniawi, hati akan semakin jauh dari rahmat Allah.
10. Melihat Orang yang Meninggal, namun Tidak Mengambil Ibrah
Kematian orang lain seharusnya menjadi peringatan bagi kita semua, bahwa kehidupan ini fana dan akan berakhir. Namun, jika kita menyaksikan kematian tanpa mengambil pelajaran, itu adalah tanda hati yang mulai keras dan mati.
Maka hidupkanlah Kembali Hati dengan Ketulusan dan Ketakwaan,
Kesepuluh tanda ini menjadi pengingat bahwa hati yang mati menjauhkan kita dari rahmat Allah azza wa jalla. Untuk menghidupkan hati, kita harus memperbaiki niat, memperbanyak ibadah, memohon ampun, dan selalu berusaha memperbaiki diri.
Jika kita ingin doa-doa kita dikabulkan dan hidup kita penuh dengan keberkahan, maka mulailah dengan menghidupkan hati dan meraih kedekatan dengan Allah. Semoga Allah menjaga kita dari hati yang mati dan mengaruniakan ketulusan dalam setiap amal yang kita lakukan.
Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store