My Blog

  • 06-11-2024

Refleksi Sifat Asli Manusia dan Pengingat untuk Senantiasa Bersyukur

Al-arabiyah linnasyiin - Sifat asli manusia yang sering kali muncul ketika berada dalam keadaan lapang dan senang adalah kecenderungan untuk lupa, lupa akan kesulitan yang pernah dialami, lupa pada orang-orang yang dulu pernah membantu, dan bahkan lupa pada Allah yang telah memberikan nikmat tersebut. Allah Ta'ala menyinggung fenomena ini dalam firman-Nya yang mengisahkan Nabi Yusuf 'alaihis salam: 

وَقَالَ لِلَّذِي ظَنَّ أَنَّهُ نَاجٍ مِنْهُمَا اذْكُرْنِـيْ عِنْدَ رَبِّكَ فَأَنْسَاهُ الشَّيْطَانُ ذِكْرَ رَبِّــهِ فَلَبِثَ فِـي السِّجْنِ بِضْعَ سِـنِـيْـنَ 
Dan dia (Yusuf) berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua: ‘Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu.’ Maka setan menjadikan dia lupa untuk menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu dia (Yusuf) tetap dalam penjara beberapa tahun lamanya. 
(QS. Yusuf: 42) 

Ayat ini menceritakan tentang orang yang telah diberi nasihat oleh Nabi Yusuf agar mengingatnya saat keluar dari penjara, namun dalam kelapangan dan kesenangan, dia lupa. Fenomena lupa pada saat lapang ini bukanlah hal aneh, namun adalah sifat alami manusia. Manusia seringkali ingat pada Allah saat berada dalam kesulitan, namun begitu kemudahan datang, banyak yang justru melupakan-Nya dan merasa cukup dengan diri sendiri. 

Sesungguhnya manusia cenderung lupa di saat lapang, 

Di antara hikmah dari kisah ini adalah pengingat bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk berubah seiring dengan keadaan. Ketika hidup sedang sulit, manusia kerap mencari bantuan dan curhat kepada orang-orang terdekatnya, bahkan tidak jarang meminta nasihat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Namun, setelah mendapatkan kemudahan atau kesuksesan, banyak yang berubah; tidak hanya lupa berterima kasih, tetapi kadang justru semakin menjauh dari Allah dan orang-orang yang dulu setia mendampinginya. 

Tanamkanlah rasa syukur di hati kita masing-masing, 

Ketahuilah bahwasanya Allah memberikan nikmat yang melimpah sebagai ujian, apakah kita akan tetap bersyukur dan mengingat-Nya dalam keadaan senang. Sebagai hamba, hendaknya kita menjaga diri agar tidak terjatuh dalam jebakan lupa dan terlena.  

Bertakwa dengan senantiasa mengingat Allah, baik dalam suka maupun duka, adalah salah satu tanda kesuksesan sejati. Takwa membuat kita sadar bahwa segala nikmat datang dari Allah, sehingga kita tidak mudah terperdaya dengan kelapangan yang bersifat sementara. 

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu kita menghindari sifat lupa di saat lapang: 

Bersyukur Setiap Hari: Ingatkan diri untuk senantiasa bersyukur setiap kali menerima nikmat, baik besar maupun kecil. Bersyukur akan menguatkan kesadaran kita bahwa segala sesuatu berasal dari Allah. 

Senantiasa Berzikir: Jadikan dzikir sebagai rutinitas agar hati tetap mengingat Allah dalam segala keadaan. 

Menghargai Mereka yang Hadir di Masa Sulit: Jangan pernah lupa dengan mereka yang mendukung kita di masa sulit. Berikan apresiasi dan perlakukan mereka dengan kebaikan kemudian doakan kebaikan kepada semua orang yang membantu kita ketika kita sulit. 

Berbagi Kebahagiaan dengan Orang Lain: Gunakan kelapangan dan rezeki untuk membantu orang lain. Ini akan menghindarkan kita dari sifat egois dan menumbuhkan sifat empati. 

Semoga kita senantiasa menjadi hamba yang ingat pada Allah baik di saat senang maupun susah. Kelapangan dan kesenangan adalah ujian apakah kita tetap ingat pada-Nya atau malah terlena. Semoga kita dijauhkan dari sifat lupa di saat lapang dan terus diberikan kekuatan untuk senantiasa bersyukur. 

admin
Admin