My Blog

  • 19-02-2024

Pentingnya Memilih Teman yang Sholih untuk Menjaga Keistiqomahan

Arabiyah linnasyiin Keistiqomahan adalah sikap yang menunjukkan konsistensi dan keteguhan dalam mengamalkan ajaran agama Islam. Keistiqomahan adalah tuntutan bagi setiap muslim yang ingin mendapatkan ridha dan rahmat Allah Subhanahu wa ta’ala. Keistiqomahan adalah kunci untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. 

Namun, keistiqomahan bukanlah hal yang mudah untuk dicapai dan dipertahankan. Keistiqomahan membutuhkan usaha, doa, dan dukungan dari orang-orang di sekitar kita. Keistiqomahan bisa terancam oleh godaan, hawa nafsu, dan pengaruh buruk dari lingkungan. 

Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap keistiqomahan kita adalah teman atau sahabat yang kita pilih. Teman atau sahabat adalah orang-orang yang sering kita temui, berkomunikasi, dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Teman atau sahabat adalah orang-orang yang bisa memberi pengaruh positif atau negatif terhadap diri kita. 

Sangat penting bagi kita untuk memilih teman atau sahabat yang sholih, yaitu orang-orang yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia. Teman atau sahabat yang sholih adalah orang-orang yang bisa membantu, menasehati, dan mengingatkan kita untuk selalu berpegang teguh diatas keimanan dan ketakwaan. Teman atau sahabat yang sholih adalah orang-orang yang bisa menjadi contoh, teladan, dan inspirasi bagi kita untuk terus berbuat baik. 

Sebaliknya, kita harus menjauhi teman atau sahabat yang buruk agamanya, yaitu orang-orang yang tidak beriman, tidak bertakwa, dan, melalaikan agamanya untuk dunia dan hanya mengejar nikmat dunia. Teman atau sahabat yang jelek agamanya adalah orang-orang yang bisa menghalangi, menggoda, dan menyesatkan kita dari jalan yang lurus. Teman atau sahabat yang jelek agamanya adalah orang-orang yang bisa menjadi penyebab, saksi, dan pembela bagi kita di neraka. 

Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam, bersabda: 

 
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة 

Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628) 

Dan dalam hadist lain Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: 

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل 

Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi) 

Seperti yang kita dapati saat ini begitu banyak orang yang ingin agar istiqomah namun sulit untuk dia lakukan karena dia belum meninggalkan pergaulannya dengan teman yang buruk agamanya, ini adalah penyebab sulitnya orang beristiqomah. Dan jangan sampai kita menyesal di kemudian hari ketika kita salah memilih teman, mari kita renungkan ayat berikut: 

 
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلاً يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَاناً خَلِيلاً لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنسَانِ خَذُولاً 

“ Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua tanganya seraya berkata : “Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan bersama Rasul. Kecelakaan besar bagiku. Kiranya dulu aku tidak mengambil fulan sebagai teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur’an sesudah Al Qur’an itu datang kepadaku. Dan setan itu tidak mau menolong manusia” (Al Furqan:27-29) 

Dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa memilih teman atau sahabat yang sholih adalah salah satu cara untuk menjaga keistiqomahan kita dalam beragama. Dengan teman atau sahabat yang sholih, kita akan merasa lebih kuat, lebih semangat, dan lebih optimis dalam menghadapi tantangan dan cobaan yang ada. Dengan teman atau sahabat yang sholih, kita akan merasa lebih dekat, lebih sayang, dan lebih peduli terhadap sesama muslim yang bersaudara. 

Karena itu, marilah kita bersyukur jika kita sudah memiliki teman atau sahabat yang sholih, dan berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan mereka. Dan marilah kita berdoa jika kita belum memiliki teman atau sahabat yang sholih, dan berusaha untuk mencari dan mendekati mereka. 

Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala senantiasa memberi kita hidayah, taufik, dan inayah-Nya untuk selalu istiqomah di atas agama-Nya. Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala menjadikan kita termasuk orang-orang yang sholih dan orang-orang yang berteman dengan orang-orang yang sholih. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah ilmu kita semua.  

Kitab Arabiyah linnasyiin – Fikar store 

admin
Admin