Nahwu Wadhih - Dalam skill berkomunikasi, ada dua komponen utama, yaitu kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan. Kedua kemampuan ini saling berkaitan dan saling melengkapi. Tanpa kemampuan berbicara, kita tidak bisa menyampaikan pesan atau gagasan kita kepada orang lain. Tanpa kemampuan mendengarkan, kita tidak bisa memahami pesan atau gagasan orang lain.
Tak dapat dipungkiri, seringkali sebagian dari kita lebih menekankan pentingnya kemampuan berbicara daripada kemampuan mendengarkan. Kita mungkin berpikir bahwa menjadi pembicara yang baik adalah kunci untuk sukses dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, karier, bisnis, politik, dan lain-lain. Kita mungkin menganggap bahwa menjadi pendengar yang baik adalah hal yang mudah dan tidak terlalu penting.
Padahal, sebenarnya, menjadi pendengar yang baik memiliki manfaat yang tidak kalah penting dengan menjadi pembicara yang baik. Bahkan, ada beberapa hal yang hanya bisa dicapai dengan menjadi pendengar yang baik, dan tidak bisa dicapai dengan hanya menjadi pembicara yang baik. Lalu, apa saja manfaat menjadi pendengar yang baik dan apa saja manfaat menjadi pembicara yang baik, mari kita simak.
Ada beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan dengan menjadi pendengar yang baik, antara lain:
Meningkatkan kemampuan fokus. Ketika kita mendengarkan orang lain dengan baik, kita harus memperhatikan apa yang ia katakan, bagaimana ia mengatakannya, dan apa maksudnya. Kita tidak bisa terganggu oleh hal-hal lain, seperti gadget, lingkungan, atau pikiran kita sendiri. Dengan demikian, kita melatih diri kita untuk fokus pada satu hal dan tidak mudah teralihkan.
Melatih kesabaran. Menjadi pendengar yang baik berarti kita harus menunggu giliran kita untuk berbicara, dan tidak memotong atau menyela pembicara. Kita harus menghormati hak dan perasaan orang lain yang sedang berbicara, dan memberikan kesempatan yang sama kepada mereka. Dengan demikian, kita melatih diri kita untuk sabar dan tidak terburu-buru.
Memiliki banyak cerita yang bisa dipelajari. Ketika kita mendengarkan orang lain dengan baik, kita bisa mendapatkan banyak informasi, pengetahuan, pengalaman, atau sudut pandang yang berbeda dari kita. Kita bisa belajar dari cerita orang lain, baik yang positif maupun negatif, dan mengambil pelajaran atau inspirasi darinya. Kita juga bisa memperluas wawasan dan pemahaman kita tentang berbagai hal.
Memiliki sifat simpati yang lebih tinggi. Menjadi pendengar yang baik berarti kita harus berempati dengan orang lain yang sedang berbicara. Kita harus mencoba memahami apa yang ia rasakan, apa yang ia inginkan, atau apa yang ia butuhkan. Kita tidak bisa bersikap acuh, dingin, atau egois. Dengan demikian, kita melatih diri kita untuk simpati dan peduli dengan orang lain.
Mengasah kemampuan berpikir kritis. Menjadi pendengar yang baik berarti kita tidak bisa menerima begitu saja apa yang orang lain katakan, tetapi harus menganalisis, mengevaluasi, dan mengkritisi. Kita harus mempertanyakan kebenaran, logika, relevansi, dan implikasi dari apa yang ia sampaikan. Kita juga harus membandingkan dengan sumber-sumber lain yang terpercaya dan berwenang. Dengan demikian, kita melatih diri kita untuk berpikir kritis dan tidak mudah tertipu.
Ada juga beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan dengan menjadi pembicara yang baik, antara lain:
Meningkatkan kepercayaan diri. Ketika kita menjadi pembicara yang baik, kita bisa menyampaikan pesan atau gagasan kita dengan jelas, tepat, dan menarik. Kita tidak merasa gugup, bingung, atau salah. Kita bisa menguasai materi, audiens, dan situasi. Dengan demikian, kita melatih diri kita untuk percaya diri dan tidak minder.
Membangun kemampuan leadership. Menjadi pembicara yang baik berarti kita bisa memimpin dan menggerakkan orang lain dengan kata-kata kita. Kita bisa memberikan visi, misi, tujuan, atau arahan kepada orang lain. Kita bisa memberikan motivasi, inspirasi, atau solusi kepada orang lain. Kita bisa mempengaruhi, membujuk, atau meyakinkan orang lain. Dengan demikian, kita melatih diri kita untuk menjadi leader dan bukan follower.
Meningkatkan jenjang karier. Menjadi pembicara yang baik berarti kita bisa menunjukkan potensi dan kredibilitas kita di tempat kerja. Kita bisa menonjolkan diri kita di antara rekan-rekan kerja yang lain. Kita bisa mendapatkan kesempatan dan peluang yang lebih besar. Kita bisa mendapatkan penghargaan dan promosi yang lebih tinggi. Dengan demikian, kita melatih diri kita untuk berkembang dan sukses dalam karier.
Meningkatkan penjualan. Menjadi pembicara yang baik berarti kita bisa menjual produk atau jasa kita dengan lebih efektif. Kita bisa menarik perhatian dan minat calon pelanggan. Kita bisa menjelaskan manfaat dan keunggulan produk atau jasa kita. Kita bisa menanggapi keberatan atau pertanyaan calon pelanggan. Kita bisa menutup penjualan dengan baik. Dengan demikian, kita melatih diri kita untuk meningkatkan penjualan dan pendapatan.
Memperluas koneksi profesional. Menjadi pembicara yang baik berarti kita bisa memperluas koneksi profesional kita dengan orang-orang dari berbagai bidang. Kita bisa berkenalan dan berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki minat, tujuan, atau visi yang sama dengan kita. Kita bisa berbagi informasi, pengetahuan, pengalaman, atau sumber daya dengan orang-orang tersebut. Kita bisa menjalin kerjasama, kemitraan, atau kolaborasi dengan orang-orang tersebut. Dengan demikian, kita melatih diri kita untuk memperluas koneksi profesional dan memperkaya diri.
Demikian dapat kita simpulkan bahwa menjadi pendengar yang baik dan menjadi pembicara yang baik sama-sama memiliki manfaat yang penting tersendiri dan beragam. Keduanya saling melengkapi dan saling membutuhkan. Tanpa menjadi pendengar yang baik, kita tidak bisa menjadi pembicara yang baik. Tanpa menjadi pembicara yang baik, kita tidak bisa memaksimalkan manfaat menjadi pendengar yang baik.
Kita tidak bisa memilih mana yang lebih baik antara menjadi pendengar yang baik atau menjadi pembicara yang baik karena keduanya adalah komponen penting dalam skill komunikasi dan adab dalam berkomunikasi. Kita harus berusaha untuk menjadi keduanya. Kita harus belajar dan berlatih untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan kita. Dengan demikian, kita bisa berkomunikasi dengan efektif, harmonis, dan menyenangkan dengan orang lain.
kitab Nahwu Wadhih - Fikar Store