My Blog

  • 11-03-2025

Pembahasan Surah Al-kahfi Ayat 28 Berdasarkan Kitab Riyadhus Shalihin

Nahwu Wadhih -  Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya yang istiqamah hingga hari akhir. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 

وَاصْبِرْ نَـفْسَكَ مَعَ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدٰوةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجۡهَهُۥۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنٰكَ عَنْهُمْ ۚ تُرِيْدُ زِيْنَةَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚ وَلَا تُطِعْ مَنْ اَغْفَلْنَا قَلۡبَهُۥ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوٰٮهُ وَكَانَ أَمۡرُهُۥ فُرُطًا 

"Dan bersabarlah kamu (Muhammad) bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas." (QS. Al-Kahfi: 28) 

Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk bersama dengan orang-orang yang senantiasa beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Meskipun mereka miskin, lemah, atau tidak dikenal, mereka memiliki keutamaan di sisi Allah. Janganlah kita hanya mencari teman dari kalangan orang-orang kaya atau berpengaruh demi mendapatkan manfaat duniawi. 

Imam An-Nawawi rahimahullah mencantumkan bab ini dalam kitabnya, Riyadhus shalihin menunjukkan bahwa keutamaan ini adalah pelajaran bagi orang-orang kaya dan hiburan bagi mereka yang lemah. Betapa banyak orang yang miskin di dunia, tetapi kaya di akhirat. Sebaliknya, berapa banyak orang yang kaya di dunia, tetapi menjadi orang yang bangkrut di akhirat. 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berdoa: 

اللَّهُمَّ إِنَّ الْعَيْشَ عَيْشُ الْآخِرَةِ 

"Ya Allah, sesungguhnya kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan akhirat." 

Ini menunjukkan bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara dan tidak layak menjadi tujuan utama kita. 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 

وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِۦٓ أَزْوَٰجًا مِّنْهُمْ زَهْرَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ ۞ وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًا نَّحْنُ نَرْزُقُكَ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ 

"Dan janganlah engkau tunjukkan matamu kepada kenikmatan yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka, (sebagai) bunga kehidupan dunia, agar Kami uji mereka dengan (kesenangan) itu. Karunia Rabbmu lebih baik dan lebih kekal. Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami-lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Thaha: 131-132) 

Dunia ini ibarat bunga yang indah, tetapi tidak bertahan lama, karena layu. Orang-orang yang terlalu sibuk mengejar harta dan popularitas sering kali lupa bahwa kehidupan dunia hanyalah ujian. Yang lebih berharga adalah rezeki dari Allah yang lebih baik dan lebih kekal. 

Janganlah kita terpedaya oleh kehidupan dunia. Keutamaan sejati ada pada orang-orang yang senantiasa beribadah kepada Allah, meskipun mereka miskin dan tidak dikenal. Bersabarlah bersama mereka, karena mereka memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semoga kita termasuk dalam golongan yang lebih mencintai akhirat daripada dunia. 

Wallahu a’lam bish-shawab. 

Toko grosir kitab online - Nahwu Wadhih  - Fikar Store    

admin
Admin