Al-arabiyah linnasyiin - Sahabat mulia, Umar bin Khattab radhiallahu 'anhu, adalah seorang pemimpin yang bijaksana dan terkenal dengan nasihat-nasihatnya yang tegas namun penuh hikmah. Salah satu nasihat beliau yang tertulis dalam kitab Shifatu ash-Shofwah mengajarkan kita cara untuk menjaga diri dalam pergaulan dan bagaimana memilih teman, berbicara, serta bersikap terhadap orang lain. Berikut ini adalah beberapa poin nasihat yang dapat kita ambil dan renungkan untuk kebaikan hidup kita.
Umar bin Khattab menasihati agar kita tidak berbicara tentang hal-hal yang tidak ada manfaatnya. Lisan adalah salah satu nikmat yang dapat membawa kebaikan atau keburukan, tergantung bagaimana kita menggunakannya. Berbicara tanpa manfaat hanya akan membawa penyesalan dan kerugian di akhirat nanti. Sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)
Poin penting yang disampaikan oleh Umar adalah mengenali musuh kita. Dalam konteks ini, musuh tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga hal-hal yang bisa menyesatkan dan menjauhkan kita dari jalan Allah, termasuk nafsu syahwat dan godaan syaitan. Mengenal musuh berarti kita memahami cara mereka beroperasi sehingga kita bisa lebih berhati-hati dan melindungi diri kita dari bahaya yang mereka bawa.
Umar bin Khattab menasihati kita untuk berhati-hati dalam memilih teman. Seseorang hanya bisa dipercaya jika ia memiliki rasa takut kepada Allah. Ketakwaan adalah ukuran sejati untuk menentukan siapa yang layak kita jadikan teman dekat. Teman yang takut kepada Allah akan selalu berusaha menjaga kita dari hal-hal yang buruk, dan ia juga tidak akan mengkhianati kepercayaan yang kita berikan.
Allah Ta'ala berfirman:
اَلْاَخِلَّاۤءُ يَوْمَىِٕذٍۢ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ اِلَّا الْمُتَّقِيْنَ
" Teman-teman akrab pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali orang-orang yang bertakwa " (QS. Az-Zukhruf: 67)
Umar juga memperingatkan untuk tidak berjalan atau bergaul dengan orang yang fasik atau pelaku maksiat. Hal ini karena orang yang buruk akhlaknya dapat mempengaruhi kita dengan kejelekannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengibaratkan teman yang baik seperti penjual minyak wangi, dan teman yang buruk seperti pandai besi. Teman yang buruk akan membawa kita pada keburukan, bahkan tanpa kita sadari.
Kita juga diingatkan agar tidak mengungkapkan rahasia kita kepada orang yang buruk. Orang yang tidak takut kepada Allah cenderung tidak memiliki rasa tanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Rahasia yang kita ungkapkan kepadanya bisa saja disalahgunakan untuk merugikan kita di kemudian hari. Maka berhati-hatilah dalam memilih kepada siapa kita berbagi rahasia.
Terakhir, Umar bin Khattab menjelaskan betapa pentingnya hanya bermusyawarah dengan orang-orang yang takut kepada Allah. Orang yang takut kepada Allah akan memberikan nasihat yang benar, berdasarkan petunjuk dari Al-Qur'an dan Sunnah, serta tidak mengarahkan kita kepada hal-hal yang bertentangan dengan syariat. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki ketakwaan bisa memberikan nasihat yang menyesatkan dan merugikan, baik di dunia maupun di akhirat.
Nasihat Umar bin Khattab ini mengajarkan kita untuk menjaga diri dari hal-hal yang dapat menjerumuskan kita ke dalam keburukan. Menghindari pembicaraan yang tidak bermanfaat, mengenali musuh, memilih teman yang takut kepada Allah, menjauhi orang yang buruk, menyimpan rahasia, serta hanya bermusyawarah dengan orang-orang yang beriman—semua ini adalah pedoman yang akan menjaga kita dari keburukan dunia dan akhirat. Semoga Allah Ta'ala memberikan kita kekuatan untuk mengamalkan nasihat ini dan menjadikan kita hamba yang selalu berada di jalan-Nya.
Mari kita renungkan dan amalkan nasihat ini, agar hidup kita menjadi lebih baik dan mendapatkan ridha Allah subhanahu wa ta'ala. Aamiin.
Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store