My Blog

  • 11-06-2024

Pasar Di Surga

Nahwu Wadhih -  Dari Anas bin Malik rodhiyallahu‘anhu, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda, 

”إِنَّ فِى الْجَنَّةِ لَسُوقًا يَأْتُونَهَا كُلَّ جُمُعَةٍ فَتَهُبُّ رِيحُ الشَّمَالِ فَتَحْثُو فِي وُجُوهِهِمْ وَثِيَابِهِمْ فَيَزْدَادُونَ حُسْنًا وَجَمَالاً فَيَرْجِعُونَ إِلَى أَهْلِيهِمْ وَقَدِ ازْدَادُوا حُسْنًا وَجَمَالاً فَيَقُولُ لَهُمْ أَهْلُوهُمْ: وَاللهِ، لَقَدِ ازْدَدْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا وَجَمَالاً. فَيَقُولُونَ: وَأَنْتُمْ وَاللهِ، لَقَدِ ازْدَدْتُمْ بَعْدَنَا حُسْنًا وَجَمَالاً.“ 

Sungguh di surga ada pasar yang didatangi penghuni surga setiap Jum’at. Bertiuplah angin dari utara mengenai wajah dan pakaian mereka hingga mereka semakin indah dan tampan. Mereka pulang ke istri-istri mereka dalam keadaan telah bertambah indah dan tampan. Keluarga mereka berkata, ‘Demi Allah, engkau semakin bertambah indah dan tampan..’ Mereka pun berkata, ‘Kalian pun semakin bertambah indah dan cantik 

(HR. Muslim no. 7324) 

Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa pasar di surga adalah tempat berkumpulnya penduduk surga. Beliau berkata: 

المراد بالسوق مجمع لهم يجتمعون كما يجتمع الناس في الدنيا في السوق ، ومعنى ( يأتونها كل جمعة ) أي : في مقدار كل جمعة أي أسبوع ، وليس هناك حقيقة أسبوع لفقد الشمس والليل والنهار 

Artinya: “Yang dimaksud dengan pasar adalah tempat berkumpulnya manusia sebagaimana manusia di dunia berkumpul di pasar. Maksud dari ‘mereka mendatangi setiap hari Jumat’ adalah sebagaimana perkiraan lama waktu tiap Jumat yaitu sepekan. Bukanlah makna ‘sepekan’ yang sebenarnya karena tidak ada matahari, siang dan malam (di surga).” (Syarh Muslim 16/170). 

Beliau juga menukil keterangan dari Al-Qodhi Iyadh: 

وخص ريح الجنة بالشمال لأنها ريح المطر عند العرب كانت تهب من جهة الشام ، وبها يأتي سحاب المطر ، وكانوا يرجون السحابة الشامية 

Artinya: “Hanya angin dari utara yang ada di surga, karena menurut orang Arab, angin ini yang menjadi tanda datangnya hujan. Bertiup dari arah utara, dengan membawa awan berhujan. Masyarakat Arab selalu berharap datangnya awan dari Syam.” (Syarh Shahih Muslim, 17/170). 

Tidak ada jual-beli di surga. Yang ada hanya barang dagangan yang dapat diambil semaunya. Ini juga merupakan kenikmatan walaupun sebenarnya mereka bisa meminta apa yang mereka inginkan di surga. Karena ada orang yang hobinya belanja atau berdagang, maka kenikmatan itu juga ada di surga dan penghuni surga tidak perlu membayar dengan emas, perak uang atau apapun itu. Karena jual beli hanya ada di dunia. 

Hadis ini menggambarkan salah satu kenikmatan yang akan dinikmati oleh penghuni surga. Pasar di surga bukanlah tempat jual-beli seperti di dunia, melainkan tempat berkumpul dan menikmati keindahan serta kenikmatan yang Allah azza wa jalla sediakan. Angin dari utara yang bertiup di surga menambah keindahan dan ketampanan penghuni surga, sehingga mereka kembali kepada keluarga mereka dengan penampilan yang semakin menawan. Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang mendapatkan kenikmatan di surga. Aamiin. 

Kitab Nahwu Wadhih  - Fikar Store     

admin
Admin