My Blog

  • 02-04-2024

Orang yang Merugi Di Akhirat

Al-arabiyah linnasyiin - Memang ada sebagian dosa yang dapat terhapus dengan amal shalih, taubat dan istighfar serta melalui cobaan seperti musibah atau penyakit. Akan tetapi, terdapat dosa yang tak dapat dihapus hanya dengan cara-cara tersebut, yaitu dosa yang timbul dari menzalimi sesama. Entah itu melalui pencurian harta, perampasan tanah, tindakan kekerasan, penumpahan darah, maupun fitnah. Dalam kasus seperti ini, seseorang harus meminta maaf secara langsung kepada yang terzalimi, mengganti rugi atau mengembalikan harta atau tanah yang telah diambil, dan memulihkan nama baik yang telah ternoda akibat fitnah dan tuduhan yang tidak benar. 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: 

مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لأَحَدٍ مِنْ عِرْضِهِ ، أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لاَ يَكُونَ دِينَارٌ ، وَلاَ دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ. (رواه البخاري). 

"Barangsiapa yang di sisinya ada sesuatu dari hasil penganiayaan untuk saudaranya, baik yang mengenai kehormatan saudaranya itu atau pun sesuatu yang lain, maka hendaklah meminta maaf (kehalalannya) sekarang juga semasih di dunia, sebelum tidak berlakunya dinar dan dirham. Jikalau tidak meminta kehalalannya (maaf) sekarang ini, maka jikalau yang menganiaya itu mempunyai amal shalih, diambillah dari amal shalihnya itu sekadar untuk melunasi penganiayaannya, sedang jikalau tidak mempunyai kebaikan sama sekali, maka diambillah dari keburukan-keburukan orang yang dianiayanya itu, lalu dipikulkan kepada yang menganiayanya tadi." (HR. Bukhari no2449, 6534; Ahmad 2/435, 506; Ibnu Hibban no. 7361) 

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita tentang siapa sebenarnya orang yang bangkrut. Beliau menjelaskan bahwa orang bangkrut bukanlah mereka yang kehilangan harta benda mereka, melainkan mereka yang datang pada hari kiamat dengan amalan shalat, puasa, dan zakat, namun juga dengan catatan telah menzalimi orang lain. Orang-orang yang dizalimi akan diberikan kebaikan dari amal sholeh pelaku, dan jika kebaikan pelaku telah habis, maka dosa-dosa orang yang dizalimi akan dibebankan kepadanya, yang pada akhirnya akan menyebabkan pelaku dilemparkan ke dalam neraka karena tak ada lagi pahala yang tersisa darinya. Sebagaimana sabda beliau shalallahu alaihi wa sallam: 

أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ ». قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ. فَقَالَ « إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِى يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِى قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِى النَّارِ (رواه مسلم). 

"Apakah kalian tahu siapa orang yang bangkrut itu?" para sahabat menjawab: "orang bangkrut di kalangan  kita ialah orang yang sudah tidak memiliki dirham  atau sesuatu kekanyaan apapun." beliau nabi nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  lalu bersabda: "orang rugi dari kalangan ummatku ialah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan shalat, puasa dan zakatnya, tetapi dahulunya ketika di dunia  pernah mencaci maki si fulan, memfitnah si fulan, makan harta si fulan, mengalirkan darah si fulan - tanpa dasar kebenaran, pernah memukul si fulan. maka orang yang dianiaya itu diberikan kebaikan orang tadi dan yang lain pun diberi kebaikannya pula, jikalau kebaikan-kebaikannya sudah habis sebelum terlunasi tanggungan penganiayaannya, maka diambillah dari kesalahan-kesalahan orang-orang yang dianiayanya itu lalu dibebankan kepada orang tersebut, selanjutnya orang itu dilemparkanlah ke dalam neraka." (HR. Muslim 2581). 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga mengingatkan umatnya untuk segera meminta maaf dan menyelesaikan segala bentuk kezhaliman yang telah dilakukan. Hal ini harus dilakukan sebelum datangnya hari di mana tidak ada lagi nilai dari dinar dan dirham, yaitu hari kiamat. Jika seseorang tidak meminta maaf dan menyelesaikan hasil dari perbuatannya, maka kebaikan yang telah ia lakukan akan diambil dan diberikan kepada orang yang terzhalimi untuk melunasi penganiayaan tersebut. Dan jika ia tidak memiliki kebaikan sama sekali, maka kesalahan-kesalahan orang yang dizalimi akan ditimpakan kepadanya.  

Semoga bermanfaat dan semoga kita semua jauh dari perbuatan zhalim dan semoga kita semua dapat menjadi pribadi yang dapat menyadari kesalahannya dan tidak segan dalam meminta maaf jika berbuat kesalahan. Amiin 

Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store         

admin
Admin