My Blog

  • 04-03-2025

Orang Sombong Sulit Menerima Nasihat

Nahwu Wadhih -   Kesombongan adalah penyakit hati yang sangat berbahaya. Ia tidak hanya merusak hubungan dengan sesama manusia, tetapi juga menjadi penghalang terbesar dalam menerima kebenaran. Seorang yang sombong sulit menerima nasihat, karena ia merasa lebih tinggi dari orang lain dan lebih benar dalam segala hal. 

Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ bersabda: 

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ 

"Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walau seberat biji sawi." 
(HR. Muslim) 

Hadis ini adalah peringatan keras bagi kita bahwa kesombongan bukanlah perkara sepele. Sekecil apapun kesombongan yang ada dalam hati, itu sudah cukup untuk menghalangi seseorang dari surga. 

Rasulullah ﷺ juga menjelaskan apa yang dimaksud dengan kesombongan: 

الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ 

"Kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia." 
(HR. Muslim No. 91) 

Dari hadis ini, kita bisa memahami bahwa kesombongan memiliki dua bentuk utama: 

Menolak Kebenaran 
Orang yang sombong merasa dirinya paling benar. Ketika kebenaran datang kepadanya, baik dalam bentuk nasihat, Al-Qur’an, maupun hadis Rasulullah ﷺ, ia menolaknya karena merasa lebih tahu atau lebih hebat. 

Meremehkan (merendahkan) Orang Lain 
Orang sombong melihat dirinya lebih tinggi dari orang lain, baik dalam hal ilmu, harta, kedudukan, atau amal ibadah. Ia memandang rendah orang lain dan enggan menerima nasihat dari mereka. 

Kesombongan Adalah Pengingkaran terhadap Nikmat Allah! 

Seorang mukmin harus sadar bahwa segala sesuatu yang ia miliki adalah pemberian Allah ﷻ. Harta, ilmu, kedudukan, atau kebaikan dalam ibadah semuanya adalah nikmat yang dititipkan Allah, bukan hasil dari kehebatan diri sendiri. 

Allah ﷻ berfirman: 

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ 

"Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka itu datangnya dari Allah." 
(QS. An-Nahl: 53) 

Orang yang sombong sebenarnya lupa bahwa dirinya hanyalah seorang hamba yang tidak memiliki apa-apa tanpa pertolongan Allah. Jika seseorang menyadari bahwa semua kelebihan yang ia miliki hanyalah titipan dari Allah, maka seharusnya hal itu membuatnya semakin tawadhu (rendah hati) dan semakin bersyukur, bukan justru merasa lebih unggul dari orang lain. 

Orang yang sombong sulit menerima kebenaran. Allah menggambarkan mereka dalam Al-Qur’an: 

وَإِذَا قِيلَ لَهُ ٱتَّقِ ٱللَّهَ أَخَذَتْهُ ٱلْعِزَّةُ بِٱلْإِثْمِ 

"Dan apabila dikatakan kepadanya, 'Bertakwalah kepada Allah,' maka bangkitlah kesombongannya yang menyebabkan dia berbuat dosa." 
(QS. Al-Baqarah: 206) 

Kesombongan telah menyebabkan kehancuran banyak orang di masa lalu. Qarun, Fir’aun, dan kaum Nabi Nuh semuanya dibinasakan karena kesombongan mereka. 

Kesombongan adalah salah satu penyebab utama seseorang dijauhkan dari surga. Dalam hadis lain, Rasulullah ﷺ bersabda: 

يُحْشَرُ الْمُتَكَبِّرُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَمْثَالَ الذَّرِّ فِي صُورِ الرِّجَالِ يَغْشَاهُمُ الذُّلُّ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ 

"Orang-orang yang sombong akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam bentuk kecil seperti semut dalam wujud manusia, mereka dikelilingi oleh kehinaan dari segala arah." 
(HR. Tirmidzi No. 2492, shahih) 

Cara menjauhkan diri dari sifat sombong 

Jangan pernah merasa bahwa kekayaan, ilmu, atau amal ibadah adalah hasil usaha sendiri. Ingatlah bahwa semua itu adalah karunia Allah. 

Jika seseorang menasihati kita dengan kebenaran, terimalah dengan hati yang terbuka, meskipun nasihat itu datang dari seseorang yang lebih muda atau kurang berilmu. 

Kesombongan menghalangi seseorang dari kebenaran dan menyebabkan hatinya menjadi keras. Orang yang sombong lupa bahwa semua nikmat yang ia miliki berasal dari Allah, bukan hasil kehebatannya sendiri. Kesombongan telah menyebabkan kehancuran banyak orang di masa lalu dan menjadi penghalang seseorang masuk ke dalam surga. Cara menghindari kesombongan adalah dengan selalu mengingat bahwa segala sesuatu adalah karunia Allah, bersikap rendah hati, dan menerima nasihat dengan lapang dada. 

Semoga Allah ﷻ menjauhkan kita dari sifat sombong dan menjadikan kita hamba-hamba yang tawadhu. Aamiin. 

Wallahu a’lam bish-shawab. 

Toko grosir kitab online - Nahwu Wadhih  - Fikar Store     

admin
Admin