Nahwu Wadhih - Nabi Yunus Alaihissalam adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk menyeru kaumnya yang menyembah berhala. Namun, kaumnya tidak mau mendengarkan dakwahnya dan tetap berkeras hati. Nabi Yunus Alaihissalam merasa kecewa dan marah, lalu ia meninggalkan kaumnya tanpa izin dari Allah Subahanahu wa Ta'ala. Ia naik ke sebuah kapal yang akan berlayar ke tempat lain.
Di tengah perjalanan, kapal tersebut mengalami badai hebat yang mengancam keselamatan penumpangnya. Mereka pun memutuskan untuk mengundi siapa yang harus dilemparkan ke laut agar kapal menjadi ringan. Ternyata, undian jatuh kepada Nabi Yunus Alaihissalam sebanyak tiga kali. Maka, dengan terpaksa ia pun melompat ke laut.
Allah Subahanahu wa Ta'alakemudian mengirimkan seekor ikan paus besar yang menelan Nabi Yunus Alaihissalam tanpa mencernanya. Ia pun terperangkap di dalam perut ikan paus tersebut dalam keadaan gelap gulita. Di sana, ia menyadari kesalahannya dan bertaubat kepada Allah SWT dengan mengucapkan doa yang terkenal dengan sebutan doa Dzun Nun, yaitu:
“لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ”
“Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zhalim.” (QS. Al-Anbiya’: 87)
Doa ini sangat mustajab (dikabulkan) oleh Allah SWT, karena di dalamnya terdapat pengakuan tauhid, tasbih, dan pengakuan dosa. Barangsiapa yang mengucapkan doa ini dengan penuh keyakinan dan kerendahan hati, maka Allah SWT akan mengabulkan permohonannya.
Allah Subahanahu wa Ta'alapun mendengar doa Nabi Yunus Alaihissalam dan mengampuni kesalahannya. Allah Subahanahu wa Ta'alajuga memerintahkan ikan paus tersebut untuk meludahkan Nabi Yunus Alaihissalam ke daratan yang tidak berpenghuni. Di sana, ia masih dalam keadaan lemah dan sakit. Allah Subahanahu wa Ta'alakemudian menumbuhkan pohon labu di atasnya untuk memberinya naungan dan rasa nyaman. Allah Subahanahu wa Ta'alajuga mengirimkan binatang-binatang untuk memberinya susu dan madu sebagai obat dan makanan.
Setelah sembuh, Nabi Yunus Alaihissalam kembali ke tempat kaumnya dengan harapan bahwa mereka telah mendapat azab dari Allah Subahanahu wa Ta'alakarena kekafiran mereka. Namun, ia terkejut ketika melihat bahwa kaumnya telah beriman dan bertaubat kepada Allah Subahanahu wa Ta'ala. Ternyata, setelah ia pergi, Allah Subahanahu wa Ta'alatelah mengirimkan azab berupa awan hitam yang siap menurunkan hujan api kepada mereka. Namun, mereka segera menyadari kesalahan mereka dan berdoa kepada Allah Subahanahu wa Ta'aladengan suara lantang. Maka, Allah Subahanahu wa Ta'ala pun menarik kembali azab tersebut dan memberi hidayah kepada mereka.
Nabi Yunus Alaihissalam merasa senang dan bersyukur atas keajaiban yang diberikan Allah Subahanahu wa Ta'alakepadanya dan kaumnya. Ia pun melanjutkan tugasnya sebagai nabi dan rasul yang menyampaikan risalah Allah Subahanahu wa Ta'alakepada umat manusia.
Kisah Nabi Yunus Alaihissalam ini mengajarkan kita beberapa pelajaran penting, di antaranya:
Semoga kita bisa mengambil hikmah dan teladan dari kisah Nabi Yunus Alaihissalam ini. Semoga kita bisa menjadi hamba Allah Subahanahu wa Ta'alayang sabar, taubat, dan bersyukur. Aamiin. kitab Nahwu Wadhih – Fikar Store
Sumber: