Al-arabiyah linnasyiin - Hidup ini bukanlah sebuah perjalanan tanpa makna. Dalam keseharian kita, pergantian siang dan malam, terbit dan tenggelamnya matahari, serta seluruh rangkaian kehidupan yang mengelilingi kita, semua ini adalah bagian dari rencana yang indah dan penuh tujuan. Alam semesta tidak diciptakan tanpa arti; demikian pula kita, manusia. Allah yang Mahabijaksana menciptakan kita bukan untuk sekedar hidup, bekerja, memiliki keluarga, dan kemudian dilupakan oleh waktu. Ada makna yang lebih dalam dan tujuan yang agung yang patut kita renungkan dan perjuangkan.
Ayat dalam QS. Ad-Dukhan: 38 mengingatkan bahwasanya alam semesta dan segala isinya diciptakan bukan dengan sia-sia. Sama halnya, hidup kita tidak hanya untuk menjalani rutinitas harian tanpa arti yang lebih tinggi. Seandainya alam ini diciptakan tanpa tujuan, alangkah sia-sianya kehidupan yang ada di dalamnya. Namun, akal sehat kita memahami bahwasanya ada kebijaksanaan dalam penciptaan ini. Allah tidak menciptakan manusia dan dunia untuk sekedar "main-main" saja.
Artikel mengajak kita untuk merenungkan tentang kehidupan setelah kematian. Apakah hidup berakhir saat kita dikubur, dilupakan oleh generasi berikutnya? Tentu tidak. Hidup ini adalah persiapan menuju kehidupan yang lebih abadi, dan setiap perbuatan kita di dunia ini akan dipertanggungjawabkan. Tanpa pemahaman akan kehidupan setelah kematian, hidup terasa hampa dan tujuan hidup menjadi samar. Namun, keyakinan akan kehidupan berikutnya memberikan kita harapan dan makna sejati dalam setiap usaha kita.
Dalam QS. Al-Mu’minun: 115, Allah mengingatkan bahwasanya kita tidak diciptakan tanpa maksud dan bahwa kita akan kembali kepada-Nya. Hidup ini adalah perjalanan untuk memenuhi tujuan yang Allah tetapkan, yaitu menyembah dan mendekatkan diri kepada-Nya, mengerjakan amal kebajikan dengan mengikuti tuntunan nabi-Nya, serta menjauhi larangan-Nya. Di akhir kehidupan, hanya ada dua tempat kembali, yaitu surga sebagai negeri kebahagiaan abadi, atau neraka sebagai tempat penyesalan tiada akhir.
Allah ta’ala mendorong kita untuk menjadi orang yang lebih menggunakan akalnya, yang merenungkan penciptaan langit dan bumi, sebagaimana disebutkan dalam QS. Ali 'Imran: 190-191. Orang yang beriman akan menyadari bahwa alam semesta ini tidak tercipta tanpa tujuan. Kesadaran ini menuntun kita semua untuk senantiasa mengingat Allah dalam berbagai keadaan dan berdoa agar terhindar dari siksa neraka.
Saudara-saudari seiman sekalian, hidup ini bukan sekadar menjalani hari demi hari. Kita ada untuk sebuah tujuan besar, untuk mencari ridha Allah dan mengabdi kepada-Nya. Mari kita renungkan dan jalani hidup dengan kesadaran penuh bahwa setiap langkah, setiap keputusan, dan setiap usaha adalah bagian dari perjalanan menuju pertemuan kembali dengan Sang Pencipta.
Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store