Al-arabiyah linnasyiin - Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, di mana setiap malamnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kesempatan kepada hamba-hamba-Nya untuk dibebaskan dari api neraka. Ini adalah janji yang menggembirakan dan sekaligus mengingatkan kita akan tanggung jawab besar yang kita pikul dalam menjalani ibadah di bulan suci ini. Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda
إِنَّ لِلَّهِ عُتَقَاءَ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ، لِكُلِّ عَبْدٍ مِنْهُمْ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ
“Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka pada setiap hari dan malam. Setiap hamba dari mereka memiliki doa yang mustajabah (pasti dikabulkan).” (HR. Ahmad.)
Dalam lafadz lain:
ﻭَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻋُﺘَﻘَﺎﺀُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ، ﻭَ ﺫَﻟِﻚَ ﻛُﻞَّ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ
“Dan Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka, yang demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR. At-Tirmidzi)
Kata ‘Utaqaa’ (عُتَقَاءُ), yang merupakan jamak dari ‘Atiiq’ (عَتِيقٌ), berarti “orang-orang yang bebas”. Dalam konteks Ramadhan, ini merujuk pada mereka yang telah dijamin oleh Allah sebagai bebas dari api neraka, sebuah anugerah yang tidak ternilai. Namun, jaminan ini tidak membuat kita menjadi lalai atau sombong, karena selama nyawa masih berada dalam raga, kita terus diuji dengan fitnah dunia.
Orang-orang yang beriman selalu optimis, membangun ibadahnya atas dasar cinta kepada Allah. Mereka takut kepada-Nya dan sangat berharap rahmat-Nya. Di bulan Ramadhan, setiap amalan puasa, shalat lima waktu, shalat tarawih, membaca Al-Qur’an, itu semua bertujuan untuk membawa kita lebih dekat ke surga. Shalat tarawih saja, yang dilakukan dengan penuh keikhlasan, diibaratkan seperti shalat semalam suntuk yang dapat menghapus dosa-dosa yang telah lalu.
Menjadi hamba yang saleh, baik, dan mulia dengan hati yang jujur, semangat, dan ikhlas kepada Allah adalah kunci untuk mungkin menjadi salah satu ‘utaqaa’ minannar (عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ), yang bebas dari api neraka. Meskipun kita tidak mengetahui catatan tersebut, namun di sisi Allah, kita dijamin masuk surga jika kita menjalani hidup dengan istiqamah.
Istiqamah, atau konsistensi dalam kebaikan, mungkin terdengar mudah, tetapi ini adalah tanda bahwa kita telah dibebaskan dari neraka oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tema “Bersama Meraih Surga” yang kita angkat selama bulan Ramadhan ini bukan sekadar slogan, melainkan fokus yang harus kita kejar bersama.
Di Ramadhan kali ini, kita diajak untuk bersama-sama, bergandeng tangan, saling menguatkan satu sama lain dalam perjalanan menuju surga. Ini adalah perjalanan yang tidak hanya mengubah diri kita tetapi juga memperkuat komunitas kita. Kita diajak untuk saling mendukung, saling mengingatkan, dan saling membantu agar semua dapat mencapai tujuan akhir yang sama: surga yang abadi.
Mari kita gunakan bulan Ramadhan ini sebagai kesempatan untuk introspeksi, meningkatkan amal ibadah, dan memperbaiki diri. Semoga dengan demikian, kita dapat menjadi seorang hamba yang dibebaskan dari api neraka dan meraih surga yang telah dijanjikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allahumma Aamiin.
Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store