Nahwu Wadhih - Setiap amal yang dilakukan manusia bermula dari satu hal yang sangat kecil namun sangat menentukan: niat. Niat adalah pangkal dari semua amal, dan betapa besar pengaruhnya terhadap baik buruknya perbuatan yang kita lakukan.
Imam Abdullah bin Ahmad bin Hanbal pernah meminta nasihat kepada ayahnya, Imam Ahmad bin Hanbal rahimahumallah. Beliau berkata:
"Wahai ayah, berilah aku nasihat."
Maka sang ayah menjawab:
"Wahai anakku, selalu lah berniat kebaikan. Karena kamu akan senantiasa berada di atas kebaikan selama kamu berniat kebaikan."
(Al-Adab Asy-Syar’iyyah, Ibnul Muflih)
Nasihat yang sederhana, namun sangat dalam. Selama seseorang berusaha menjaga niatnya agar tetap lurus dan baik, maka ia insyaAllah akan senantiasa berada dalam kebaikan, meskipun amalnya kadang belum sempurna. Sebaliknya, niat yang buruk dapat merusak amal, bahkan bisa menyeret seseorang ke dalam dosa.
Bagaimana agar kita bisa selalu berniat baik? Kuncinya ada pada pikiran kita. Sebab, niat adalah buah dari pikiran. Apa yang kita pikirkan akan mempengaruhi apa yang kita niatkan, dan apa yang kita niatkan akan mempengaruhi apa yang kita lakukan.
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:
"Pikiran adalah asal segala kebaikan dan asal segala keburukan."
Apa yang sering kita pikirkan akan membentuk niat dalam hati. Bila kita terbiasa memikirkan kebaikan, maka hati akan dipenuhi dengan keinginan untuk berbuat baik, dan niat baik itu akan melahirkan amal yang baik. Sebaliknya, pikiran yang selalu dipenuhi keburukan akan mendorong niat buruk dan perbuatan buruk.
Oleh karena itu, salah satu bentuk mujahadah (kesungguhan dalam ibadah) yang sangat penting adalah menjaga pikiran. Tidak semua yang bisa kita pikirkan harus kita pikirkan. Tidak semua lintasan hati boleh dibiarkan bercokol dalam benak kita.
Jagalah pikiran agar tidak larut dalam syahwat, iri hati, hasad, atau angan-angan dunia yang berlebihan. Gantilah dengan pikiran tentang akhirat, tentang ibadah, tentang manfaat dan kebaikan yang bisa kita lakukan.
Karena pikiran yang baik → melahirkan niat yang baik → membawa pada amal yang baik → yang akhirnya mendekatkan kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Setiap hari kita berpikir, setiap hari pula kita meniatkan sesuatu, dan setiap hari kita melakukan sesuatu. Maka, pastikan semuanya berjalan di atas kebaikan, dimulai dari niat yang benar dan bersih.
Jangan anggap remeh niat. Karena bisa jadi, satu niat yang ikhlas dan baik nilainya lebih berat daripada amalan yang banyak namun tidak dilandasi niat yang benar.
Semoga Allah selalu menjaga hati dan pikiran kita, agar kita termasuk orang-orang yang senantiasa berada di atas kebaikan.
Toko grosir kitab online - Nahwu Wadhih - Fikar Store