Kitab tashrif - Membentuk keluarga yang baik memiliki pengaruh penting terhadap masyarakat yang baik dan, pada gilirannya, terbentuknya masyarakat yang baik juga akan menjadikan sebuah negara baik pula. Islam, sebagai agama yang sempurna, mengajarkan kita semua terhadap perhatian yang sangat besar terhadap perbaikan dan pembentukan keluarga harmonis yang setiap masing-masing anggotanya dapat menjauhkan diri dari segala hal yang diharamkan dan meninggalkan segala hal syubhat. Salah satu perhatian tersebut adalah kewajiban seorang laki-laki, sebagai kepala rumah tangga, untuk menjaga diri dan keluarganya dari segala hal yang dapat menghantarkan ke neraka. Perintah ini sangat jelas dalam firman Allah azza wa jalla:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At-Tahrim :6)
Ulasan makna ayat
1. Panggilan Kepada Orang-Orang yang Beriman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
Hai orang-orang yang beriman
Menurut tafsir dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahuanhu dan para ulama Salaf rahimahullah, ketika Allah azza wa jalla menyeru dengan panggilan ini, kita harus memperhatikannya karena itu merupakan kebaikan yang diperintahkan atau keburukan yang dilarang .
2. Perintah untuk Menjaga Diri dan Keluarga dari Neraka
قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
Menurut Abdullah bin Abbas radhiallahuanhu, ini berarti kita harus melakukan ketaatan kepada Allahazza wa jalla dan menjauhi kemaksiatan, serta mengajak keluarga untuk berdzikir (beramal shalih) agar Allah menyelamatkan kita dari neraka. Mujâhid dan Qatâdah juga menjelaskan bahwasanya menjaga keluarga dari neraka berarti memerintahkan mereka/mengajak mereka untuk bertakwa kepada Allah dan melarang mereka dari kemaksiatan.
3. Allah juga menjelaskan sifat api neraka dan penjaganya dalam ayat ini:
وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras.
Para ulama menjelaskan bahwa api neraka dinyalakan dengan manusia dan batu sebagai bahan bakarnya. Imam Ibnu Katsir dan asy-Syaukani menyebutkan bahwasanya batu yang dimaksud adalah patung-patung yang disembah di dunia atau batu bara. Malaikat-malaikat penjaga neraka digambarkan sebagai makhluk yang kasar, keras, dan selalu taat kepada Allah azza wa jalla.
Hal yang dapat dipetik dari ayat tersebut,
Mengetahui kasih sayang Allah azza wa jalla kepada hamba-Nya yang beriman.
Kewajiban mempelajari dengan benar agama Islam dan mengamalkan ketaatan serta menjauhi kemaksiatan.
Kewajiban memberikan perhatian kepada istri, anak-anak, dan anggota keluarga lainnya untuk menjaga mereka dari neraka.
Meyakini bahwa bahan bakar neraka adalah manusia dan batu, dan menjaga diri agar tidak menjadi bagian dari bahan bakar tersebut.
Meyakini bahwa penjaga neraka adalah malaikat yang kasar dan keras.
Meyakini bahwa malaikat selalu taat kepada Allah dan mampu melaksanakan perintah-Nya tanpa cela.
Perintah untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka diperkuat oleh ayat lain dalam Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam. Allah azza wa jalla berfirman:
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (Thaha:132)
Selain itu, Nabi shalallahu alaihi wa sallam juga bersabda:
مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِى الْمَضَاجِعِ
Perintahkanlah anak-anak kalian shalat ketika berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka ketika berumur sepuluh tahun (jika mereka enggan untuk shalat) dan pisahkanlah mereka di tempat-tempat tidur mereka masing-masing. (HR. al-Hakim, Ahmad dan Abu Dawud; disahihkan al-Albani)
Ingatlah bahwasanya menjaga keluarga dari neraka adalah tanggung jawab kepala rumah tangga. Semoga kita senantiasa berusaha melaksanakan perintah Allah dengan baik dan membimbing keluarga kita menuju kebaikan dan keselamatan dunia dan di akhirat. Aamiin
Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store