My Blog

  • 23-10-2024

Menjadikan Sabar dan Shalat sebagai Penolong

Nahwu Wadhih -   Dalam menjalani kehidupan, setiap manusia tentu menghadapi berbagai ujian, kesulitan, dan tantangan. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan petunjuk yang jelas dalam Al-Qur’an mengenai cara menghadapi semua itu, yakni dengan sabar dan shalat. Allah Ta’ala berfirman dalam surat Al-Baqarah: 

وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ 
"Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'." 
(QS. Al-Baqarah: 45) 

Allah juga berfirman: 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ 
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar." 
(QS. Al-Baqarah: 153) 

Dua ayat ini menjadi pengingat bagi kita bahwa sabar dan shalat adalah solusi utama dalam menghadapi segala persoalan kehidupan, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi. Namun, mengapa sabar dan shalat begitu penting dalam mengatasi setiap ujian hidup? 

Sabar adalah salah satu kunci terpenting dalam meraih pertolongan Allah. Syekh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah menyebutkan bahwa Allah memerintahkan hamba-Nya untuk meminta pertolongan dengan sabar, karena dengan bersabar dalam menghadapi ujian, seseorang akan memperoleh keberhasilan dan kemudahan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

واعلم أن النصر مع الصبر، وأن الفرج مع الكرب، وأن مع العسر يسرا 
"Ketahuilah, sesungguhnya kemenangan itu beriringan dengan kesabaran. Jalan keluar beriringan dengan kesukaran. Dan sesudah kesulitan itu akan datang kemudahan." 
(HR. Ahmad) 

Sabar mencakup tiga hal, 

Sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah: Menjalankan segala perintah Allah, baik dalam kondisi mudah maupun sulit. 

Sabar dalam meninggalkan maksiat: Menahan diri dari perbuatan yang diharamkan, walaupun hawa nafsu menginginkannya. 

Sabar dalam menghadapi takdir: Menerima dengan lapang dada setiap musibah dan cobaan yang menimpa. 

Dengan kesabaran, seseorang akan mendapatkan pertolongan dari Allah dalam bentuk kemudahan dan jalan keluar dari segala kesulitan. 

Selain sabar, shalat juga menjadi sarana utama untuk memperoleh pertolongan Allah. Syekh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah menegaskan bahwa shalat mampu menolong seorang hamba dalam urusan dunia dan agama. Dalam hadits, disebutkan bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadapi masalah besar, beliau segera melakukan shalat. 

أنه كان إذا حزبه أمر فزع إلى الصلاة 
"Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadapi masalah serius, beliau segera melaksanakan shalat." 
(HR. Abu Daud) 

Shalat menjadi penghubung langsung antara hamba dan Rabb-nya. Ketika seseorang berhenti sejenak dari urusan dunianya dan menghadapkan diri kepada Allah dalam shalat, ia sedang memohon pertolongan dan petunjuk langsung dari Sang Pencipta. Oleh karena itu, shalat yang dilakukan dengan khusyu’ dan penuh keikhlasan dapat menjadi solusi dalam setiap permasalahan. 

Namun, penting untuk diingat bahwa shalat hanya akan menjadi penolong apabila dilakukan dengan khusyu’, yaitu menghadirkan hati dan fokus sepenuhnya kepada Allah. Sebagaimana ditegaskan dalam ayat Al-Baqarah 45, ibadah shalat yang berat hanya bagi mereka yang tidak khusyu’. Oleh sebab itu, kita harus berusaha menjaga kualitas shalat agar benar-benar mampu menjadi sumber pertolongan di saat dibutuhkan. 

Dari ayat-ayat dan hadits di atas, kita dapat mengambil beberapa pelajaran penting: 

Pertolongan Allah terletak pada kesabaran dan shalat: Allah memerintahkan hamba-Nya untuk menghadapinya dengan dua amalan utama ini. Dengan bersabar dan mendirikan shalat, kita akan mendapatkan pertolongan dalam setiap aspek kehidupan. 

Sabar adalah kunci utama dalam menghadapi ujian: Kesabaran mencakup sabar dalam ketaatan, sabar menjauhi maksiat, dan sabar menerima takdir Allah. Setiap ujian yang kita hadapi akan terasa lebih ringan apabila kita bersabar. 

Shalat sebagai solusi spiritual dan mental: Shalat, baik wajib maupun sunnah, dapat menjadi jalan keluar bagi setiap masalah yang kita hadapi, asalkan dilaksanakan dengan benar dan khusyu’. Ini adalah bentuk interaksi langsung antara kita dengan Allah yang membawa ketenangan jiwa. 

Khusyu’ dalam shalat: Amal ibadah, termasuk shalat, akan terasa berat bagi orang yang tidak khusyu’. Namun, bagi mereka yang khusyu’, shalat menjadi sumber kebahagiaan dan kedamaian. 

Pertolongan Allah bagi orang yang sabar: Allah selalu bersama dengan orang-orang yang sabar, memberikan bantuan dan pertolongan khusus kepada mereka. 

Sabar dan shalat adalah dua amalan yang saling melengkapi dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Melalui sabar, kita mampu menahan diri dan menerima setiap takdir yang Allah berikan dengan lapang dada. Sementara melalui shalat, kita membangun hubungan yang kuat dengan Allah, memohon petunjuk dan pertolongan-Nya. Semoga kita termasuk hamba-hamba yang mampu menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong di setiap kondisi. 

Semoga Allah senantiasa memberikan kita kekuatan untuk bersabar dan memperbaiki kualitas shalat kita. Amin. 

Allahu a’lam bish-shawab. 

Kitab Nahwu Wadhih  - Fikar Store 

admin
Admin