Al-arabiyah linnasyiin - Dalam perjalanan hidup yang penuh dengan godaan dan kesenangan dunia, sering kali kita terlupa akan tujuan akhir yang sebenarnya. Dunia ini hanyalah tempat persinggahan sementara, namun begitu banyak dari kita yang terperangkap dalam pesonanya. Nafsu dan keinginan duniawi sering kali menutup mata hati kita dari kenyataan bahwa kehidupan yang kekal adalah di akhirat.
Ali bin Abi Thalib, seorang sahabat Nabi yang penuh hikmah, pernah berkata:
"Kehidupan dunia pergi menjauh, sedangkan akhirat kian mendekat, dan masing-masing dari keduanya (dunia dan akhirat) memiliki anak-anak. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat, dan janganlah kalian menjadi anak-anak dunia. Karena sejatinya sekarang ini adalah waktu untuk beramal tanpa ada hisab, sementara besok (di akhirat) adalah waktu hisab dan bukan untuk beramal." (Syarah Shahih Al-Bukhari karya Ibnu Baththal 10/149)
Nasihat ini mengingatkan kita bahwasanya dunia ini, meskipun tampak indah menggoda, sebenarnya sedang menjauh. Seiring berjalannya waktu, dunia semakin meninggalkan kita, sedangkan akhirat semakin mendekat. Setiap hari yang kita lalui adalah langkah yang mendekatkan kita kepada kematian, dan pada akhirnya, hanya akhirat yang akan menyambut kita.
Menjadi anak-anak akhirat berarti memilih untuk hidup dengan tujuan yang lebih tinggi. Ini berarti kita memusatkan hati dan pikiran kita pada Allah Ta'ala, bukan pada harta benda atau kedudukan di dunia. Dunia memang menawarkan banyak kenikmatan, tetapi semua itu fana dan sementara. Kebahagiaan sejati hanya bisa ditemukan ketika kita fokus pada akhirat.
Prioritaskan Akhirat di Atas Dunia
Janganlah kita terbuai oleh kilauan dunia yang menipu. Ingatlah bahwasanya setiap amal kebaikan yang kita lakukan di dunia ini akan menjadi bekal kita di akhirat kelak. Dunia ini adalah tempat untuk bekerja, beribadah, dan menabung pahala. Tetapi di akhirat nanti, tidak ada lagi kesempatan untuk beramal; hanya ada hisab, perhitungan amal yang telah kita kumpulkan.
Bebaskan Diri dari Belenggu Duniawi
Anak-anak dunia terikat oleh nafsu dan keserakahan. Mereka selalu merasa kurang, meskipun telah memiliki banyak. Sementara itu, anak-anak akhirat adalah mereka yang membebaskan diri dari belenggu dunia. Mereka sadar bahwa kehidupan dunia hanya sementara, sehingga mereka lebih memilih untuk mengumpulkan kebajikan dan berusaha mendapatkan ridha Allah Ta'ala.
Fokus pada Ibadah dan Keridhaan Allah
Hidup ini adalah kesempatan kita untuk beribadah kepada Allah dengan khusyuk dan penuh keikhlasan. Setiap amal yang kita lakukan dengan niat yang tulus akan menjadi bekal kita di akhirat. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan waktu yang ada untuk mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan kualitas ibadah, dan berbuat baik kepada sesama.
Sesungguhnya dunia ini hanya sementara. Janganlah kita terjebak dalam godaan yang menipu. Jadilah anak-anak akhirat yang selalu ingat bahwa kehidupan yang hakiki ada di sana, di akhirat nanti. Mari kita raih keridhaan Allah Ta’ala dengan amal-amal shalih, dan jadikan akhirat sebagai tujuan utama kita. Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk istiqamah di jalan-Nya dan menjadikan kita termasuk golongan anak-anak akhirat.
اللهم اجعلنا من أبناء الآخرة
"Ya Allah, jadikanlah kami termasuk anak-anak akhirat..."
Aamiin.
Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store