Arabiyah linnasyiin - Betapa indah bila hati-hati manusia bertaut bukan karena dunia, tapi karena Allah. Bukan karena urusan bisnis, kepentingan pribadi, atau hubungan darah — melainkan karena iman yang sama, karena cinta di jalan Allah.
Inilah cinta yang suci, yang kekal, yang mendatangkan keridhaan Rabbul ‘Alamin.
Rasulullah ﷺ menceritakan sebuah kisah yang penuh makna dan kelembutan ilahi:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ:
"أَنَّ رَجُلًا زَارَ أَخًا لَهُ فِي قَرْيَةٍ أُخْرَى، فَأَرْصَدَ اللَّهُ لَهُ عَلَى مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا، فَلَمَّا أَتَى عَلَيْهِ قَالَ: أَيْنَ تُرِيدُ؟ قَالَ: أُرِيدُ أَخًا لِي فِي هَذِهِ الْقَرْيَةِ. قَالَ: هَلْ لَكَ عَلَيْهِ مِنْ نِعْمَةٍ تَرُبُّهَا؟ قَالَ: لَا، غَيْرَ أَنِّي أَحْبَبْتُهُ فِي اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، قَالَ: فَإِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكَ، بِأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَبَّكَ كَمَا أَحْبَبْتَهُ فِيهِ."
“Sesungguhnya ada seorang lelaki yang mengunjungi saudaranya di desa lain. Maka Allah mengutus malaikat di tengah perjalanannya. Malaikat itu berkata kepadanya: ‘Ke mana engkau hendak pergi?’ Ia menjawab: ‘Aku hendak menemui saudaraku di desa ini.’ Malaikat bertanya lagi: ‘Apakah engkau mempunyai suatu kepentingan dunia padanya?’ Ia menjawab: ‘Tidak, hanya saja aku mencintainya karena Allah ‘Azza wa Jalla.’ Maka malaikat itu berkata: ‘Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu untuk menyampaikan bahwa Allah telah mencintaimu sebagaimana engkau mencintainya karena-Nya.’”
(HR. Muslim no. 2567)
Subhanallah…
Betapa agung balasan dari amal yang tampak sederhana ini — sekadar berjalan menuju rumah seorang saudara, tanpa niat dunia, tanpa kepentingan pribadi — namun ternyata Allah ‘Azza wa Jalla mengutus malaikat untuk menyampaikan kabar cinta-Nya.
Inilah tanda kasih Allah bagi mereka yang mencintai karena iman, bukan karena materi.
Ia berjalan bukan untuk dunia, tapi demi ukhuwah di jalan Allah.
Maka, jika engkau pernah melangkah jauh hanya untuk bersilaturahim kepada saudaramu seiman, hanya karena cintamu padanya karena Allah — yakinlah, langkahmu tidak sia-sia.
Setiap tapak kaki di jalan itu disaksikan malaikat. Setiap hembusan nafas dalam perjalanan itu ditulis sebagai amal yang mengundang cinta Allah.
Cinta karena Allah berbeda dari cinta dunia.
Cinta dunia berakhir di pemakaman,
Sedangkan cinta karena Allah berlanjut hingga surga.
Allah Ta’ala berfirman:
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
“Teman-teman akrab pada hari itu saling bermusuhan, kecuali orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Az-Zukhruf: 67)
Maka, mari rawat ukhuwah yang berlandaskan keimanan, bukan kepentingan.
Jangan biarkan jarak memisahkan hati-hati yang telah Allah satukan dalam iman.
Kunjungi saudaramu, bukan untuk urusan dunia, tapi karena engkau mencintainya karena Allah.
Karena itulah cinta yang mengundang cinta Allah.
Dan bila Allah telah mencintaimu, maka dunia akan terasa ringan, ujian akan terasa lembut, dan hidup akan penuh ketenangan.
Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store