My Blog

  • 13-03-2025

Mengubah Cara Pandang dalam Menilai Manusia

Kitab tashrif -  Setiap manusia cenderung menilai orang lain berdasarkan apa yang tampak oleh mata: penampilan, jabatan, harta, dan status sosial. Namun, Islam mengajarkan bahwa standar kemuliaan bukan terletak pada hal-hal tersebut, melainkan pada ketakwaan seseorang kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. 

Dalam sebuah hadits panjang yang diriwayatkan oleh Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi radhiyallahu 'anhu yang terdapat dalam Kitab Riyadhus Shalihin min Kalami Sayyidil Mursalin yang ditulis oleh imam Nawawi rahimahullah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan pelajaran berharga kepada para sahabatnya mengenai cara memandang manusia. 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bertanya kepada seorang sahabat tentang dua orang yang berbeda status sosialnya. Sahabat tersebut menilai seseorang yang tampak terpandang sebagai orang yang dihormati, sedangkan seseorang yang miskin dianggap tidak memiliki pengaruh. Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menegaskan dalam sebuah potongan hadist: 

هَذَا خَيْرٌ مِنْ مِلْءِ الْأَرْضِ مِثْلَ هَذَا 

“Orang ini lebih baik daripada bumi yang dipenuhi dengan orang seperti yang pertama.” (Muttafaqun ‘alaih) 

Pelajaran yang sangat dalam dari hadits ini adalah bahwa kemuliaan sejati tidak terletak pada duniawi seseorang, tetapi pada keimanan dan amal salehnya. 

Ketahuilah sesungguhnya Allah tidak menilai dari fisik dan status sosial 

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَلَا إِلَى أَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ 

“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa kalian dan tidak pula harta kalian, tetapi Dia melihat hati dan amal kalian.” (HR. Muslim, no. 2564) 

Dari hadits ini kita memahami bahwa yang dinilai oleh Allah bukanlah kekayaan, ketampanan, atau kedudukan seseorang, melainkan kebersihan hati dan ketulusan amalnya. 

Standar Kemuliaan dalam Islam 

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menetapkan standar kemuliaan dalam Islam dengan firman-Nya: 

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَكُمْ 

“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa.” (QS. Al-Hujurat: 13) 

Maka, siapapun dia, selama ia memiliki ketakwaan yang tinggi kepada Allah, maka dialah yang paling mulia. 

Ubah cara pandang kita 

Sebagai seorang muslim, sudah saatnya kita mengubah cara pandang kita terhadap sesama manusia. Jangan lagi menilai seseorang hanya dari tampilan luarnya, namun lihatlah dari sisi ketakwaan dan amal salehnya. Ada banyak orang yang mungkin tidak dikenal di dunia, tidak memiliki jabatan atau kekayaan, tetapi doanya mustajab dan dekat dengan Allah. Sebaliknya, ada orang yang dipandang tinggi oleh manusia, namun di sisi Allah ia tidak memiliki nilai apa-apa. 

Mari kita berusaha untuk memandang manusia dengan kacamata Islam, yakni dengan menilai mereka berdasarkan iman dan amal saleh. Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang mulia di sisi-Nya. Aamiin. 

Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store 

admin
Admin