My Blog

  • 28-07-2025

Mengontrol Fikiran

Arabiyah linnasyiin -   Segala puji hanya milik Allah, yang membolak-balikkan hati dan fikiran manusia. Shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah ﷺ, yang mengajarkan kita agar menjaga lisan, hati, dan pikiran dari segala hal yang merusak iman. 

Ibnul Qoyyim rahimahullah pernah menasihatkan: 

"Berfikir adalah asal segala ketaatan, dan asal semua kemaksiatan." 
(Miftah Daar As-Sa’adah, hal. 226) 

Sungguh, kalimat ini bukan sekadar kata-kata indah. Ia adalah petunjuk bagi mereka yang ingin menjaga amalnya, karena setiap amal—baik atau buruk—bermula dari satu hal: pikiran. 

Apa yang kita pikirkan hari ini akan membentuk suasana hati. 
Suasana hati akan mempengaruhi niat. 
Dan niat, sebagaimana sabda Nabi ﷺ: 

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ 
“Sesungguhnya setiap amal tergantung niatnya…” 
(HR. Bukhari dan Muslim) 

Jadi, ketaatan atau maksiat yang keluar dari tubuh kita, awalnya hanyalah lintasan dalam kepala. 

Pikiran yang Membuka Pintu Ketaatan 

Lihatlah orang yang merenungi tujuan hidupnya. Ia terdiam sejenak, lalu teringat bahwa dunia ini fana. Bahwa kematian pasti datang. Bahwa setelah mati, ada surga atau neraka menanti. 

Pikirannya mulai tenang. 
Hatinya mulai lembut. 
Lalu tumbuhlah niat: ingin berubah, ingin memperbaiki diri, ingin mendekat kepada Allah. 

Begitulah ketaatan dimulai—dari renungan yang jujur dan fikiran yang lurus. 

Pikiran yang Menyeret pada Kemaksiatan 

Namun, sebaliknya pun terjadi… 

Ketika seorang istri mulai memusatkan pikirannya hanya pada kekurangan suaminya, ia mulai lupa pada segala kebaikan yang pernah diberikan. 
Rasa cinta memudar, hati pun mengeras. 
Timbul rasa enggan melayani, atau bahkan terbetik niat durhaka. 

Padahal suaminya tak seburuk itu—hanya saja pikirannya telah disesatkan oleh bisikan negatif yang terus ia pelihara. 

Demikian pula lelaki yang memandangi wanita cantik, lalu membiarkan pikirannya melayang dalam khayalan. 
Ia lupa pada Allah. 
Lupa bahwa surga menyimpan bidadari yang jauh lebih indah dari wanita dunia. 
Dan tiba-tiba ia jatuh pada keinginan haram—semuanya bermula dari apa yang ia pikirkan. 

Ketika Dunia Menjadi Pusat Pikiran 

Siapa tak kagum pada harta dan kemewahan dunia? 
Lihatlah Qorun, yang begitu disanjung hanya karena hartanya. 

Allah Ta'ala berfirman: 

فَخَرَجَ عَلَىٰ قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ ۖ قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ ۝ وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا 
“Maka keluarlah Qorun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia: ‘Wahai, semoga kita memiliki seperti apa yang telah diberikan kepada Qorun. Sungguh, dia benar-benar orang yang beruntung.’ Tetapi orang-orang yang dianugerahi ilmu berkata: ‘Celakalah kalian! Pahala dari Allah lebih baik bagi orang yang beriman dan beramal saleh.’” 
(QS. Al-Qashash: 79–80) 

Itulah perbedaan antara pikiran yang terfokus pada dunia, dan pikiran yang tertambat pada akhirat. 

Hari Ini, Kita Sibuk Memikirkan Apa? 

Wahai kaum muslimin… 
Hari ini, esok, dan lusa… 
Apa yang paling sering kita pikirkan? 

Apakah kita menghabiskan waktu memikirkan dunia semata? 
Ataukah kita sempat merenungi akhirat yang kekal abadi? 
Apakah pikiran kita mengarah pada dosa dan maksiat, ataukah pada taubat dan amal salih? 

Karena apa yang kita pikirkan, akan menentukan siapa kita kelak 

Penutup: Mohonlah Agar Fikiran Kita Dijaga oleh Allah 

Mari kita tutup dengan doa, 
Agar Allah menjadikan hati dan pikiran kita bersih, 
Agar kita tidak membiarkan pikiran melayang liar hingga menyesatkan jiwa. 

اللهم اجعل في قلبي نورًا، وفي سمعي نورًا، وفي بصري نورًا، وعن يميني نورًا، وعن يساري نورًا، ومن فوقي نورًا، ومن تحتي نورًا، ومن أمامي نورًا، ومن خلفي نورًا، واجعل لي نورًا 
“Ya Allah, jadikanlah dalam hatiku cahaya, dalam pendengaranku cahaya, dalam penglihatanku cahaya, di kananku cahaya, di kiriku cahaya, di atasku cahaya, di bawahku cahaya, di depanku cahaya, di belakangku cahaya, dan jadikanlah untukku cahaya.” 
(HR. Bukhari dan Muslim) 

Semoga Allah menjaga pikiran kita dari jalan yang menyesatkan, dan membimbing hati ini ke arah jalan yang lurus. 

Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store  

admin
Admin