My Blog

  • 03-02-2025

Mengingat Sakaratul Maut

Kitab tashrif -  Setiap manusia pasti akan menghadapi sakaratul maut, suatu fase yang penuh dengan kesakitan dan kepedihan sebelum ruh dicabut dari tubuhnya. Tidak ada seorang pun yang bisa menghindar dari kematian, karena ia adalah ketetapan Allah yang pasti terjadi bagi setiap makhluk-Nya. 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 

قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَّلَكُ ٱلْمَوْتِ ٱلَّذِى وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ 

"Katakanlah: 'Malaikat maut yang diserahi tugas untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu, lalu kepada Tuhanmu kamu akan dikembalikan.'" 

(QS. As-Sajdah: 11) 

Ayat ini mengingatkan bahwa setiap jiwa akan merasakan kematian, dan setelah itu, manusia akan dihadapkan kepada kehidupan akhirat yang abadi untuk mempertanggungjawabkan semua amalnya. 

Sakaratul maut adalah detik-detik terakhir kehidupan dunia, di mana ruh mulai ditarik dari tubuh secara perlahan. Proses ini sangat menyakitkan, bahkan Rasulullah ﷺ yang merupakan manusia paling mulia pun merasakan beratnya sakaratul maut. 

Allah Ta’ala menggambarkan kedahsyatan sakaratul maut dalam firman-Nya: 

وَجَآءَتْ سَكْرَةُ ٱلْمَوْتِ بِٱلْحَقِّ ذَٰلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ 

"Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah (perkara) yang dahulu hendak kamu hindari." 

(QS. Qaaf: 19) 

Rasulullah ﷺ juga menggambarkan betapa dahsyatnya sakaratul maut: 

إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ 

"Sesungguhnya kematian itu memiliki sakaratul maut (kesakitan yang dahsyat)." 

(HR. Bukhari No. 6510) 

Bahkan dalam kondisi ini, mata seseorang akan terbelalak, dada terasa sesak, jari-jemari menjadi kaku, warna kulit berubah pucat, dan sakitnya menjalar ke seluruh tubuh seakan-akan ada ranting berduri yang ditarik dari ujung kaki hingga kepala. 

-Nasib Orang yang Beriman dan Orang yang Durhaka 

1. Orang Beriman 

Bagi orang beriman, kematian adalah awal menuju kebahagiaan abadi. Malaikat akan datang dengan wajah yang berseri-seri, membawa kabar gembira dan rahmat dari Allah. 

Allah berfirman: 

إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَبْشِرُوا۟ بِٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى كُنتُمْ تُوعَدُونَ 

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: 'Tuhan kami adalah Allah', kemudian mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), 'Janganlah kalian takut dan janganlah kalian bersedih, dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan kepada kalian.'" 

(QS. Fussilat: 30) 

Dalam hadits disebutkan bahwa ketika seorang mukmin meninggal, ruhnya akan keluar dengan mudah seperti air yang mengalir dari kendi, kemudian malaikat akan membawa ruh tersebut dengan penuh kemuliaan. 

إِنَّ الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فِي انْقِطَاعٍ مِنَ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ مِنَ الْآخِرَةِ، نَزَلَ إِلَيْهِ مَلَائِكَةٌ مِنَ السَّمَاءِ بِيضُ الْوُجُوهِ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الشَّمْسُ 

"Sesungguhnya seorang hamba yang beriman, ketika berada di ujung kehidupannya di dunia dan hendak memasuki akhirat, maka akan turun kepadanya para malaikat dari langit yang wajah mereka bersinar seperti matahari." (HR. Ahmad No. 18557, Abu Dawud No. 4753) 

 

2. Orang yang Durhaka 

Sebaliknya, bagi orang yang ingkar kepada Allah dan senantiasa berbuat maksiat, kematian akan menjadi awal dari siksaan yang sangat mengerikan. 

Allah Ta’ala berfirman: 

وَلَوْ تَرَىٰٓ إِذِ ٱلظَّٰلِمُونَ فِى غَمَرَٰتِ ٱلْمَوْتِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ بَاسِطُوٓا۟ أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوٓا۟ أَنفُسَكُمُ ۖ ٱلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ ٱلْهُونِ 

"Dan (alangkah ngerinya) seandainya engkau melihat ketika orang-orang zalim berada dalam sakaratul maut, sedang para malaikat memukul mereka seraya berkata: 'Keluarkanlah nyawamu! Pada hari ini kalian akan dibalas dengan azab yang menghinakan.'" 

(QS. Al-An’am: 93) 

Rasulullah ﷺ juga menggambarkan bagaimana ruh orang yang durhaka dicabut dengan sangat kasar: 

"Ketika ruh seorang hamba yang kafir dicabut, malaikat maut akan menariknya dengan kasar, seperti menarik besi berduri yang dimasukkan ke dalam kain wol yang basah." (HR. Ahmad No. 18557, Abu Dawud No. 4753) 

Mengingat dahsyatnya sakaratul maut, kita sebagai muslim harus selalu mempersiapkan diri : 

Memperbanyak amal shalih dan menjauhi dosa, karena amalan kita akan menentukan bagaimana akhir hidup kita. 

Memperbanyak doa agar diwafatkan dalam keadaan husnul khatimah. Rasulullah ﷺ mengajarkan doa: 

اللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي آخِرَهُ وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِمَهُ وَخَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاكَ 

"Ya Allah, jadikanlah umurku yang terbaik di akhirnya, amalanku yang terbaik di penutupnya, dan hariku yang terbaik adalah hari ketika aku bertemu dengan-Mu." (HR. Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir No. 308) 

Memperbanyak istighfar dan bertaubat sebelum ajal menjemput. Rasulullah ﷺ bersabda: 

إِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ 

"Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, selama nyawanya belum sampai ke kerongkongan." (HR. Tirmidzi No. 3537) 

Mengamalkan bacaan kalimat tauhid di akhir hayat, sebagaimana Rasulullah ﷺ bersabda: 

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ 

"Barang siapa yang akhir ucapannya adalah 'Laa ilaaha illallah', maka ia akan masuk surga." (HR. Abu Dawud No. 3116) 

Kematian adalah perkara yang sudah jelas kepastiannya, dan sakaratul maut adalah proses yang berat. Oleh karena itu, persiapkan diri kita dengan iman, amal shalih, dan taubat agar mendapatkan husnul khatimah. 

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kemudahan bagi kita dalam menghadapi sakaratul maut dan wafat dalam keadaan husnul khatimah. Aamiin. 

Wallahu a’lam bish-shawab. 

Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store 

admin
Admin