My Blog

  • 06-02-2025

Menghidupkan Hati

Arabiyah linnasyiin -  Hati manusia bisa menjadi hidup atau mati. Hati yang hidup adalah hati yang dipenuhi keimanan, ketenangan, dan cahaya petunjuk Allah. Sebaliknya, hati yang mati adalah hati yang keras, penuh dengan dosa, dan jauh dari Allah. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga dan menghidupkan hati agar tidak mati dan semakin dekat dengan-Nya. 

Ibnu Qayyim rahimahullah berkata: 

مفتاح حياة القلب تدبر القرآن والتضرع بالاسحار وترك الذنوب 

"Kunci hidupnya hati adalah: tadabbur (merenungi) Al-Qur’an, berdoa di waktu sahur, dan meninggalkan dosa-dosa." 

(Hadil Arwah, hlm. 100) 

Ibnu Qayyim rahimahullah menjelaskan ciri-ciri hati yang mati: 

وهو القلب الذي لا حياة فيه، فهو لا يعرف ربه، ولا يعبده بأمره ولا بما يحبه ويرضاه، بل هو واقف مع شهوته ولذاته، ولو كان فيهما سخط ربه وغضبه؛ فالهوى إمامه، والشهوة قائده، والجهل سائقه، والغفلة مركبه. 

"Hati yang mati adalah hati yang tidak memiliki kehidupan di dalamnya. Ia tidak mengenal Rabb-nya, tidak menyembah-Nya sesuai dengan perintah-Nya, dan tidak melakukan sesuatu yang dicintai-Nya. Sebaliknya, ia selalu mengikuti hawa nafsu dan kelezatan dunia meskipun itu dibenci oleh Allah. Maka hawa nafsu adalah imamnya, syahwat pemimpinnya, kebodohan adalah pengarahnya, dan kelalaian adalah kendaraannya." 

(Ighatsatul Lahfan) 

Hati yang mati ditandai dengan sulitnya menerima nasihat, senang melakukan dosa, tidak merasakan nikmatnya ibadah, dan lebih mengikuti hawa nafsu daripada petunjuk Allah. 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ 

"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabb-mu (Al-Qur’an) dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada (hati manusia), serta petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman." 

(QS. Yunus: 57) 

Cara Menghidupkan Hati, 

1️⃣ Tadabbur Al-Qur’an 

Membaca dan merenungi ayat-ayat Al-Qur’an dapat melembutkan hati dan menghilangkan karat dosa. 

Rasulullah ﷺ bersabda: 

«تِلْكَ السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ بِالْقُرْآنِ» 

"Ketenangan itu datang karena Al-Qur’an." 

(HR. Bukhari no. 4839 dan Muslim no. 795) 

2️⃣ Berdoa dengan Khusyuk di Waktu Sahur 

Waktu sahur adalah waktu yang penuh berkah dan doa yang dipanjatkan di waktu ini sangat mustajab. 

Allah Ta’ala berfirman tentang orang-orang beriman: 

وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ 

"Dan di waktu sahur, mereka memohon ampun kepada Allah." 

(QS. Adz-Dzariyat: 18) 

3️⃣ Meninggalkan Dosa-Dosa 

Dosa adalah penyebab utama kerasnya hati. Jika ingin hati hidup kembali, maka tinggalkan maksiat dan perbanyak istighfar. 

4️⃣ Menghadiri Majelis Ilmu 

Ilmu agama adalah hujan bagi hati yang kering. Ibnu Qayyim rahimahullah berkata: 

"Sebagaimana bumi tidak akan hidup kecuali dengan hujan, begitu pula hati tidak akan hidup kecuali dengan ilmu." 

(Miftahu Daris Sa’adah, 1/508) 

5️⃣ Memperbanyak Amalan Wajib dan Sunnah 

Imam Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata: 

"Sesungguhnya hati itu ada yang mati dan ada yang hidup. Jika hati itu mati, maka bawalah ia kepada amalan wajib, dan jika telah hidup, maka didiklah dengan amalan sunnah." 

(Az-Zuhd, Imam Ahmad bin Hanbal, 216) 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً 

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik." 

(QS. An-Nahl: 97) 

Orang yang hatinya hidup akan merasakan ketenangan, kebahagiaan, dan keberkahan dalam hidupnya. 

Hati yang hidup adalah hati yang dipenuhi keimanan dan selalu terhubung dengan Allah. Untuk menjaga agar hati tetap hidup, kita harus: 

✅ Membaca dan mentadabburi Al-Qur’an 

✅ Berdoa dengan khusyuk, terutama di waktu sahur 

✅ Menjauhi dosa-dosa dan memperbanyak istighfar 

✅ Menghadiri majelis ilmu 

✅ Mengamalkan ibadah wajib dan sunnah 

Semoga Allah menjadikan hati kita selalu hidup dengan iman dan jauh dari kekerasan hati. Aamiin. 

Wallahu a’lam bish-shawab. 

Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store   

admin
Admin