My Blog

  • 10-05-2024

Mengharapkan Kelebihan Dunia Orang Lain: Sebuah Introspeksi

Nahwu Wadhih -  Dalam kehidupan ini, seringkali kita terjebak dalam perbandingan dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. Kita melihat kelebihan yang ada pada mereka, baik itu dalam bentuk harta, status, atau kemampuan, dan kadang-kadang kita merasa iri atau menginginkan apa yang mereka miliki. Namun, Islam mengajarkan kita untuk menghindari sikap tersebut dan lebih fokus pada apa yang telah Allah berikan kepada kita masing-masing. 

Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an: 

“وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ” 

Janganlah kalian mengharapkan kelebihan yang Allah berikan kepada sebagian yang lain…” (Qs. An-Nisaa: 32) 

‎Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang telah ditentukan oleh Allah. Ibnu 'Abbas rodhiyallahu 'anhumaa menafsirkan ayat ini dengan mengatakan bahwa kita tidak seharusnya berangan-angan memiliki apa yang dimiliki orang lain, tetapi sebaliknya, kita harus meminta kepada Allah dari karunia-Nya. 

Dalam menjalani kehidupan, kita harus menjadikan ayat ini sebagai prinsip. Kita harus bersyukur atas apa yang telah kita miliki dan berusaha untuk meningkatkan diri kita dengan kemampuan yang ada. Sikap iri dan dengki hanya akan membawa kerugian bagi diri kita sendiri dan menghalangi kita dari rahmat Allah. 

Mari kita renungkan dan introspeksi diri. Apakah kita telah cukup bersyukur atas nikmat yang telah diberikan kepada kita? Apakah kita telah menggunakan nikmat tersebut untuk hal-hal yang bermanfaat? Ataukah kita masih terjebak dalam keinginan untuk memiliki apa yang dimiliki orang lain? 

Dengan bersyukur dan berusaha sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, kita akan merasa lebih tenang dan puas. Kita akan lebih fokus pada pertumbuhan diri kita sendiri daripada membandingkan diri dengan orang lain. Dan yang terpenting, kita akan mendapatkan keberkahan dari Allah karena sikap syukur dan usaha kita. Allah ta’ala berfirman, 

‎وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ 

“Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri.” (Qs.Luqman: 12) 

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ 

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’.” (QS. Ibrahim: 7). 

Semoga kita dapat menjadi orang-orang yang selalu bersyukur dan berusaha untuk terus berkembang. Semoga kita juga dapat menggunakan nikmat yang telah diberikan kepada kita untuk kebaikan dan membantu sesama. Amin. 

Kitab Nahwu Wadhih  - Fikar Store  

admin
Admin