Al-arabiyah linnasyiin - Saudara-saudara seiman sekalian yang semoga dirahmati Allah, seringkali dalam hidup ini kita memiliki harapan dan cita-cita yang besar, namun usaha yang kita lakukan tidak sebanding dengan besarnya harapan tersebut. Ini adalah sebuah pengingat bagi kita semua, bahwa jika keinginanmu besar, maka usaha dan pengorbananmu juga harus besar. Tak mungkin mengharapkan hasil yang besar dengan upaya yang minimal.
Dalam menjalani kehidupan ini, kita sering dihadapkan pada rasa malas untuk melakukan perintah Allah. Begitu pula, kita sering merasa berat meninggalkan apa yang dilarang oleh-Nya. Rasa malas ini adalah ujian yang setiap orang pasti menghadapinya. Namun, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengingatkan kita dalam sabdanya:
"Surga itu diliputi oleh hal-hal yang tidak disukai, dan neraka itu diliputi oleh hal-hal yang disenangi syahwat." (HR. Muslim)
Ini adalah kaidah penting yang perlu kita tanamkan dalam diri. Jalan menuju surga tidak mudah; penuh dengan hal-hal yang seringkali bertentangan dengan keinginan dan hawa nafsu kita. Namun, jika kita menginginkan surga, kita harus bersedia melawan segala rasa malas, berat, dan syahwat yang berusaha menjauhkan kita dari jalan tersebut.
Allah Ta'ala juga mempertegas hal ini melalui kisah penciptaan surga dan neraka yang diriwayatkan dalam hadits Abu Daud. Ketika Allah menciptakan surga dan menunjukkan kepada malaikat Jibril, surga pada awalnya terlihat begitu indah dan mudah diakses, hingga Jibril berkata, “Tidak ada seorang pun yang mendengar tentangnya kecuali ia akan memasukinya.” Namun, Allah kemudian meliputi surga dengan perkara-perkara yang dibenci oleh manusia—kesulitan, ujian, dan pengorbanan.
Sebaliknya, neraka pada awalnya terlihat begitu mengerikan, hingga Jibril berkata, “Tidak ada seorang pun yang akan memasukinya.” Namun, Allah kemudian meliputinya dengan berbagai syahwat dan kesenangan dunia yang seringkali menggelincirkan manusia.
Ini menjadi pelajaran penting bagi kita bahwa setiap jalan menuju kebaikan memang penuh tantangan. Namun, syahwat yang melalaikan bisa menjadi jalan yang memudahkan kita menuju kebinasaan.
Jika kita menginginkan surga, maka kita harus siap untuk berjuang dan melawan rasa malas serta hawa nafsu yang menghalangi kita dari ketaatan. Tidak mungkin seseorang mendapatkan surga dengan hanya mengikuti syahwat dan malas beribadah. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kita untuk tidak mudah kalah dengan perasaan malas dan syahwat. Jika kita tidak berusaha melawannya, maka jalan menuju surga akan semakin sulit.
Sebaliknya, jika kita terus mengikuti syahwat dan godaan dunia, kita sedang berada di jalan menuju neraka. Namun, jika kita berhasil mengendalikan hawa nafsu kita, insyaAllah kita akan dimudahkan untuk mencapai surga.
Mari kita senantiasa berusaha meningkatkan ketaatan kepada Allah dengan penuh keikhlasan dan pengorbanan. Berdoalah agar Allah Ta'ala memberikan kekuatan kepada kita untuk melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Sesungguhnya, jalan menuju surga memang sulit, namun balasan yang Allah janjikan jauh lebih besar dan lebih berharga dari segala kesulitan yang kita hadapi.
Semoga Allah Ta’ala memberikan taufik dan hidayah kepada kita semua, sehingga kita dimampukan untuk melawan hawa nafsu dan rasa malas demi meraih surga-Nya. Aamiin.
Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store