My Blog

  • 02-01-2025

Menggapai Hati Yang Tenang

Kitab tashrif -   Ketenangan hati adalah dambaan setiap manusia. Namun, ketenangan hati sejati tidak diraih dengan melimpahnya harta, tingginya kedudukan, keelokan rupa, atau kesenangan duniawi yang bersifat sementara. Hakikatnya, ketenangan hanya dapat diraih melalui iman dan amal saleh. Allah Ta’ala berfirman: 

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ 

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” 

(QS. An-Nahl: 97) 

Tips Meraih Ketenangan Hati Berdasarkan Al-Qur’an 

1. Tauhid 

Tauhid adalah landasan utama kebahagiaan. Allah berfirman: 

أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِّن رَّبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِّلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ 

“Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk menerima Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)?” 

(QS. Az-Zumar: 22) 

2. Kembali kepada Allah 

Allah berfirman: 

فَلَوْلَآ إِذْ جَآءَهُم بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا وَلَٰكِن قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ 

“Maka mengapa mereka tidak memohon kepada Allah dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka? Bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan setan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” 

(QS. Al-An’am: 43) 

Kembali dan tunduk kepada Allah adalah jalan menuju ketenangan hati. 

3. Shalat 

Allah berfirman: 

وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ۞ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُن مِّنَ ٱلسَّـٰجِدِينَ۞ وَٱعۡبُدۡ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأۡتِيَكَ ٱلۡيَقِينُ 

“Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat), dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” 

(QS. Al-Hijr: 97-99) 

4. Membaca Al-Qur’an 

Al-Qur’an adalah sumber ketenangan. Allah berfirman: 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدۡ جَآءَتۡكُم مَّوۡعِظَةٞ مِّن رَّبِّكُمۡ وَشِفَآءٞ لِّمَا فِي ٱلصُّدُورِ وَهُدٗى وَرَحۡمَةٞ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ 

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada, serta petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” 

(QS. Yunus: 57) 

5. Dzikir kepada Allah 

Dzikir memberikan ketenangan yang luar biasa. Allah berfirman: 

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ 

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” 

(QS. Ar-Ra’d: 28) 

6. Doa 

Allah mengajarkan doa melalui Nabi Musa: 

قَالَ رَبِّ ٱشۡرَحۡ لِي صَدۡرِي 

“(Musa) berkata: Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku.” 

(QS. Thaha: 25) 

Ketenangan hati tidak memerlukan kemewahan dunia. Ia hanya membutuhkan keimanan, ibadah, dan kedekatan dengan Allah. Sebagaimana Allah berfirman: 

مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَلَنُحۡيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةٗ طَيِّبَةٗ 

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.” 

(QS. An-Nahl: 97) 

Semoga Allah memberikan kita semua hati yang tenang dan kebahagiaan sejati. Wallahu a’lam bish-shawab. 

Toko grosir kitab online - kitab tashrif - fikar store    

admin
Admin