My Blog

  • 29-12-2022

Mengenal Muadz bin Jabal, Sahabat Nabi Salallahu alaihi wasalam Dari Kalangan Kaum Anshar

Grosir kitab arab Online - Muadz bin Jabal yang nasabnya adalah Muadz bin Jabal bin Amr bin Aus, yang merupakan dari salah satu kabilah yang terpandang di kota Madinah, yaitu kabilah Aus. Lahir di Madinah, Kun-yahnya ialah Abu Abdurrahman. Beliau memiliki ciri fisik yang gagah, tinggi badannya, rambutnya pendek dan ikal, dan giginya berwarna putih mengkilat. Beliau radiallahu anhu sudah memeluk agama Islam sejak umur 18 tahun. Di usianya yang tergolong muda, Mu'adz dikenal sebagai seorang ulama yang berwawasan luas dan pemahaman yang mendalam tentang ilmu fiqh, bahkan Nabi ﷺ menyebutnya sebagai sahabat yang paling memahami mana yang halal dan mana yang haram. Beliau radiallahu anhu merupakan salah satu sahabat yang dicintai Rasulullah ﷺ sebagaimana sabdanya:

يَا مُعَاذُ وَاللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّكَ وَاللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّكَ

“Wahai Mu’adz, demi Allah, sesungguhnya aku mencintaimu, sungguh aku mencintaimu.” (HR. Abu Daud no. 1522 dan An Nasai no. 1304. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

 

Di antara peristiwa sejarah yang terkait dengan namanya adalah peristiwa Bait Aqabah. Muadz bersama 70 Yastrib lainnya berjanji akan menyiapkan tempat baru di tanah mereka jika Rasulullah ﷺ dan para sahabat benar-benar hijrah. Beliau radiallahu anhu juga berpartisipasi dalam Perang Badar dan dalam semua perang yang diikuti oleh Rasulullah ﷺ. Dari sini kita tahu bahwa masa muda bukanlah halangan untuk menaati Allah subhanahu wa ta’ala. Tidak ada halangan untuk melakukan perbuatan baik di dunia untuk menggapai kebaikan di akhirat kelak.  Alfikar.com menyediakan grosir kitab Arab.

 

Sejak Nabi hijrah ke Madinah, Muadz begitu giat belajar menimba ilmu kepada Nabi ﷺ. Ia belajar Alquran dan Syariah langsung dari sumbernya, yaitu Rasulullah ﷺ. Hingga menjadi qari yang paling fasih dalam bacaan Al-quran di antara para sahabatnya. Muadz adalah salah satu dari enam penghafal Al-Qur'an pada masa Nabi ﷺ.  Beliau radiallahu anhu begitu dekat dengan Nabi ﷺ, dan nabi ﷺ pernah berwasiat kepada Muadz radiallahuanhu:

يا معاذ، إني أوصيك، لا تدعَنَّ أن تقول دبر كل صلاة: اللهم أعنِّي على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك

“Hai Muadz, aku ingin memberi wasiat padamu. Jangan sampai kau lewatkan untuk membaca di setiap usai shalat, ‘Allahumma A’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatika (Ya Allah, bantulah aku untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu).” (Hadits Shahih riwayat Abu Dawud).

Abdullah bin Amr bin al-Ash radhiallahu ‘anhu menyatakan  bahwa Muadz bin Jabal hendak bersafar.

وعن عبد الله بن عمرو بن العاص، أن معاذ بن جبل أراد سفرًا فقال: يا نبي الله، أوصني. قال: “اعبد الله لا تشرك به شيئًا”. قال: يا نبي الله، زدني. قال: “إذا أسأت فأحسن”. قال: يا رسول الله، زدني. قال: “استقم وليحسن خلقك”.

Muadz berkata, “Wahai Nabi Allah, beri aku wasiat.” Nabi bersabda, “Sembahlah Allah dan jangan kau sekutukan dengan sesuatu apapun.” Muadz kembali berkata, “Wahai Nabi Allah, tambahkan lagi.” Beliau bersabda, “Jika kau meminta (bertanya), lakukanlah dengan baik.” “Tambahkan lagi”, pinta Muadz. “Istiqomahlah dan perbaguslah akhlakmu.” (Shahih Ibnu Hibban, Kitab al-Bir wa al-Ihsan, No: 529).

Kemudian wasiat Nabi ﷺ kepada Muadz bin Jabal radiallahuanhu yang mashur ialah:

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رضي الله عنه قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ, أَوْصِنِي. قَالَ : اعْبُدِ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، وَاعْدُدْ نَفْسَكَ فِي الْمَوْتَى، وَإِنْ شِئْتَ أَنْبَأْتُكَ بِمَا هُوَ أَمْلَكُ بِكَ مِنْ هَذَا كُلِّهِ. قَالَ: هَذَا، وَأَشَارَ بِيَدِهِ إِلَى لِسَانِهِ.

 

Dari Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu anhu ia berkata, “Wahai Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam berianlah wasiat kepadaku !” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beribadahlah kepada Allâh Azza wa Jalla seolah-olah engkau melihat-Nya. Dan persiapkanlah dirimu menghadapi kematian. Dan jika engkau mau, aku akan memberitahukan kepadamu suatu perkara yang mengendalikan semua itu.” Beliau bersabda, “Ini.” Beliau berisyarat dengan tangannya menunjuk kepada lidah beliau.”. Hadits ini adalah hadits hasan, diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman dan Imam Thabrani dalam Mu’jamul Kabîr (Lihat Silsilah al-Ahâdîts as-Shahîhah, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, Tahun 1415)

Pastikan alfikar.com sebagai toko Toko Grosir Kitab Arab anda.

 

Muadz bin Jabal radiallahuanhu merupakan salah satu sahabat yang paling mengetahui halal dan haram, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

أعلم أمتي بالحلال والحرام معاذ بن جبل

“Umatku yang paling tahu tentang halal dan haram adalah Muadz bin Jabal.” (HR. Turmudzi 4159, Ibn Hibban 7137 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

 

Dia adalah orang yang pendiam, hanya mau berbicara jika ditanya. Dan jika ada yang berselisih tentang sesuatu, mereka bertanya kepada Mu'adz. Beliau radiallahuanhu kedudukan yang tinggi dalam bidang ilmu, beliau juga salah satu sahabat yang cerdas berilmu tinggi yang dipuji langsung oleh Rasulullah ﷺ. Beliau wafat pada masa pemerintahan 'Umar radiallahuanhu ketika usianya belum genap 33 tahun.

 

Muadz radiallahuanhu merupakan orang yang dermawan, rendah hati dan lembut. Apapun yang diminta orang kepada beliau, pasti diberikan dengan senang hati. Salah satu nasihat beliau radiallahuanhu yang terkanal kepada anaknya adalah: Dari Muawiyah bin Qurah, Muadz bin Jabal radhiyallahu ‘anha berkata kepada anaknya, “Anakku, ketika kamu shalat, shalatlah seolah-olah itu adalah yang terakhir. Jangan berpikir kamu akan mendapat kesempatan untuk melakukannya lagi nanti. Ketahuilah anakku, satu iman mati di antara dua agama. Kebaikan yang telah dia lakukan dan kebaikan yang akan dia lakukan. (Hilyatul Auliya oleh Abu Nu'aim, No:824). Kunjungi Toko Kitab Online di www.alfikar.com

 

Sumber:

kisahmuslim.com/6249-muadz-bin-jabal-pemimpin-para-ulama.html

almanhaj.or.id/69296-tiga-wasiat-nabi-kepada-muadz-bin-jabal.html

admin
Admin