My Blog

  • 30-12-2024

Mengapa Kita Harus Berdoa

Arabiyah linnasyiin -  Pernahkah kita bertanya, “Jika segalanya sudah ditakdirkan oleh Allah, untuk apa kita berdoa?” Pertanyaan seperti ini muncul dari salah paham tentang hubungan antara doa dan takdir. Padahal, doa bukan hanya sekadar bentuk permohonan, tetapi juga merupakan sarana efektif yang Allah tetapkan untuk mewujudkan takdir. 

Ibnul Qayyim rahimahullah memberikan penjelasannya dalam kitab Ad-Daa’ wa Ad-Dawaa’ bahwa doa adalah bagian dari sebab yang Allah tetapkan untuk menghasilkan sesuatu. Maka, memahami hubungan antara doa dan takdir adalah kunci agar kita tidak salah langkah. 

Sesungguhnya Allah azza wa jalla menciptakan segala sesuatu dengan sebab-sebabnya. Tidak ada kejadian yang terjadi begitu saja tanpa sebab. Contoh sederhana: 

Kenyang adalah hasil dari makan dan minum. 

Anak adalah hasil dari hubungan suami istri. 

Hasil panen berasal dari menanam benih. 

Kematian bisa disebabkan oleh luka atau penyakit. 

Begitu pula, doa adalah salah satu sebab yang Allah tetapkan untuk mewujudkan sebuah takdir. Jika takdir kebaikan ditentukan melalui doa, maka tanpa doa, takdir itu tidak akan terjadi. Dengan kata lain, doa adalah bagian integral dari takdir itu sendiri. 

Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan: 

Jika sesuatu yang diminta melalui doa memang telah ditakdirkan, maka doa itu adalah sebab yang menggerakkan takdir tersebut. Sebaliknya, jika doa itu tidak dilakukan, maka takdir itu tidak terjadi. Oleh karena itu, mengatakan bahwa doa tidak bermanfaat sama saja dengan mengatakan bahwa makan atau minum tidak bermanfaat.” 

Para Sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memahami pentingnya doa. Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu, seorang pemimpin yang dikenal bijaksana, menjadikan doa sebagai senjata utamanya. Beliau berkata: 

Kalian tidak mendapatkan pertolongan dengan jumlah kalian yang banyak, tetapi kalian mendapatkan pertolongan dari langit.” 

Beliau juga menegaskan: 

Sesungguhnya yang aku pentingkan bukanlah pengabulan doa, tetapi doa itu sendiri. Apabila kalian berdoa, maka pengabulan akan datang bersamanya.” 

Doa dan takdir bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan dua elemen yang saling melengkapi. Allah telah menetapkan takdir, termasuk menetapkan doa sebagai sebab untuk mewujudkannya. Menolak berdoa dengan alasan “segala sesuatu sudah tertulis” adalah kesalahan besar. Sama halnya seperti seseorang yang menolak makan, tetapi berharap kenyang. 

Doa adalah bentuk ibadah, pengakuan akan kelemahan kita, dan penyerahan total kepada Allah. Oleh karena itu kita harus menyadari bahwasanya doa juga merupakan inti ibadah. 

Ketahuilah Mengapa Kita Harus Berdoa 

Berdoa menunjukkan pengakuan bahwa hanya Allah yang berkuasa dan kita adalah hamba-Nya yang lemah. 

Jika takdir baik bergantung pada doa, maka dengan berdoa kita membuka pintu takdir yang telah Allah tetapkan. 

Doa menghubungkan hati dengan Allah, memberikan rasa tenang dan keyakinan bahwa Allah pasti menolong. 

Berdoa adalah bukti bahwa kita bersandar kepada Allah, bukan pada diri sendiri atau makhluk lain. 

Doa adalah senjata orang beriman, penggerak takdir, dan sarana mendekatkan diri kepada Allah. Jangan pernah menganggap doa sia-sia, karena doa memiliki kedudukan yang sangat mulia. 

Jika kita menghadapi masalah, jangan hanya bergantung pada usaha pribadi. Sertakan doa, karena usaha tanpa doa adalah kesombongan, dan doa tanpa usaha adalah kelemahan. 

Semoga Allah memberi kita taufik untuk senantiasa berdoa dan memahami bahwa doa adalah bagian dari takdir-Nya. 

Wallahu a’lam. 

Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store      

admin
Admin