My Blog

  • 17-12-2024

Mencari Kesalahan Diri Sendiri

Arabiyah linnasyiin -   Setiap manusia pasti memiliki kekurangan, namun seringkali kita lebih sibuk melihat kekurangan orang lain daripada memperbaiki diri sendiri. Padahal, sikap lalai terhadap kekurangan diri merupakan musibah besar yang dapat membawa kerugian dunia dan akhirat. 

Mengenali kekurangan diri adalah langkah awal untuk memperbaiki diri. Namun jika kita sadar dengan kekurangan tersebut lalu memilih untuk mengabaikannya, maka kita sedang berjalan menuju kehancuran. 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 

وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّىٰهَا, فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا, قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّىٰهَا, وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا 

"Demi jiwa serta penyempurnaannya, maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaan. Sungguh beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sungguh merugilah orang yang mengotorinya." 
(QS. Asy-Syams: 7-10) 

Jiwa yang dibiarkan tanpa perbaikan akan semakin kotor dan rusak. Kerusakan ini bukan hanya bedampak di dunia, tetapi juga berlanjut hingga akhirat. 

Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kepada kita semua untuk selalu memohon pertolongan Allah dalam memperbaiki diri dan menyucikan jiwa. Salah satu doa yang diajarkan adalah: 

اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِى تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاَهَا 

"Ya Allah, anugerahkanlah kepada jiwaku ketakwaannya, dan sucikanlah jiwaku (dengan ketakwaan itu), Engkaulah Sebaik-baik Yang Mensucikannya, (dan) Engkaulah Yang Menjaga serta Melindunginya." 
(HR. Muslim no. 2722) 

Dengan doa ini, kita memohon agar Allah membersihkan hati dan jiwa dari dosa serta kekurangan yang kita miliki. 

Mengabaikan kekurangan diri dan membiarkan dosa menumpuk hanya akan membawa kerugian. Allah Ta’ala memperingatkan dalam firman-Nya: 

فَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَلَآ أَوْلَادُهُمْ ۗ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِى الْحَيَاةِ الدُّنْيَا 

"Dan janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (pemberian) itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan dunia." 
(QS. At-Taubah: 55) 

Orang yang terus menerus melakukan dosa tanpa rasa penyesalan akan semakin terjerumus dalam keburukan. Jiwa yang dibiarkan kotor akan membawa kesengsaraan baik di dunia maupun di akhirat. 

Keselamatan jiwa hanya bisa diraih dengan introspeksi diri (muhasabah) dan taubat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 

الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ، وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ 

"Orang yang cerdas adalah orang yang senantiasa menghisab dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah kematian." 
(HR. Tirmidzi no. 2459) 

Muhasabah membantu kita menyadari kekurangan dan mencari solusi untuk memperbaikinya. Setelah muhasabah, langkah selanjutnya adalah bertaubat dengan sungguh-sungguh dan memperbanyak amal saleh. Allah Ta’ala berfirman: 

وَتُوبُوا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ 

"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung." 
(QS. An-Nur: 3) 

Maka jangan biarkan waktu kita berlalu tanpa upaya memperbaiki diri sendiri. Semoga Allah Ta’ala memberi kita kekuatan untuk selalu introspeksi, bertaubat, dan memperbaiki kekurangan diri. Dengan demikian, kita bisa meraih keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia serta akhirat. 

Wallahu a’lam bish-shawab. 

Kitab Bahasa Arab - Arabiyah linnasyiin – Fikar store     

admin
Admin