My Blog

  • 26-09-2024

Menapaki Shirath

Nahwu Wadhih -  Shirath merupakan salah satu tahap penting yang akan dilalui oleh setiap manusia setelah kehidupan di dunia. Shirath adalah jembatan yang dipasang di atas Jahanam yang harus dilewati oleh setiap orang yang beriman untuk mencapai surga. Shirath tentunya tidak seperti gambar ilustrasi di atas. Namun, bagi mereka yang tidak beriman, Shirath akan menjadi jalan menuju neraka. 

Lalu, siapa yang dapat Melewati Shirath? 

Hanya orang-orang beriman yang bisa melewati Shirath ini. Orang-orang kafir dan musyrik akan mengikuti apa yang mereka sembah di dunia, seperti berhala atau setan, dan mereka akan bersama-sama dengan sesembahan mereka menuju neraka. Hal ini sesuai dengan firman Allah azza wa jalla, 

وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا (71) ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا . 

“Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Rabbmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.  Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut." (Maryam: 71-72) 

Kemudian, tersisalah orang-orang yang hanya menyembah Allah secara zahir, termasuk di antara mereka orang-orang munafik. Mereka pun akan diperintahkan untuk melewati Shirath. Pada saat itu, orang-orang munafik akan terhalang oleh kegelapan yang menghalangi mereka untuk sujud, sementara orang-orang beriman akan diberikan cahaya yang memandu mereka melewati jembatan tersebut. 

Bagaimanakah gambaran Shirath itu? 

عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه في حديث الرؤية وصفة الصراط…-وفيه- قيل يا رسول الله: وما الجسر؟ قال: «دَحْضٌ مَزَلَّةٌ، فِيْهِ خَطَاطِيفُ، وَكَلالِيبُ، وَحَسَكٌ تَكُونُ بِنَجْدٍ، فِيْهَا شُوَيْكَةٌ يُقَالُ لَهَا السَّعْدَانُ، فَيَمُرُّ المُؤْمِنُونَ كَطَرْفِ العَينِ، وَكَالبَرْقِ، وَكَالرِّيحِ، وَكَالطَّيْرِ، وَكَأَجَاوِيْدِ الخَيْلِ وَالرِّكَابِ، فَنَاجٍ مُسَلَّمٌ، وَمَخْدُوشٌ مُرْسَلٌ، وَمَكْدُوسٌ فِي نَارِ جَهَنَّمَ». متفق عليه. 

Dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu dalam hadits melihat dan gambaran shirath dan padanya ada yang bertanya, Wahai Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, apakah shirath itu? Beliau menjawab: Tempat yang licin, di atasnya ada besi pengait, dan duri keras yang diratakan, baginya ada duri yang melinggar, ia ada di Najd. Dinamakan baginya: as-Sa’daan. Orang beriman di atasnya (jembatan) seperti kedipan mata, seperti kilat, seperti angin, seperti kuda dan tunggangan yang baik/terlatih. Ada yang selamat diselamatkan, yang selamat tapi tergores, dan yang didorong di Neraka Jahannam.” (HR. Bukhari No. 7439 dan Muslim No. 183)." 

Berdasarkan hadist diatas, Shirath adalah jembatan yang sangat licin dan berbahaya. Di atasnya terdapat pengait besi dan duri tajam yang siap mencakar orang yang melewatinya. Orang beriman akan melewati jembatan ini dengan berbagai kecepatan, ada yang secepat kedipan mata, seperti kilat, angin, atau kuda yang berlari cepat. Sebagian dari mereka akan selamat tanpa cedera, sementara yang lain akan tergores, dan ada yang jatuh ke dalam neraka Jahanam. 

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu anhu: 

وَيُضْرَبُ الصِّرَاطُ بَيْنَ ظَهْرَي جَهَنَّمَ، فَأَكُونُ أَنَا وَأُمَّتِي أَوَّلَ مَنْ يُجِيزُ، وَلا يَتَكَلَّمُ يَوْمَئِذٍ إلا الرُّسُلُ، وَدَعْوَى الرُّسُلِ يَوْمَئِذٍ: اللهُمَّ سَلِّمْ سَلِّمْ». متفق عليه. 

“Kemudian dipancangkan titian di atas neraka Jahanam. Aku dan umatku adalah yang pertama melewatinya, dan pada hari itu tidak ada yang berbicara kecuali para rasul. Doa mereka pada hari itu adalah: ‘Ya Allah, selamatkan, selamatkan.’” (HR. Bukhari: 806 dan Muslim: 182) 

Siapa yang Pertama Kali Melewati Shirath? 

Orang pertama yang akan melewati Shirath adalah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan umatnya. Mereka yang beriman akan diberi cahaya yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat keimanan dan amal perbuatan mereka. Amanah dan silaturahim juga akan berdiri di dua tepi Shirath, mengawasi setiap orang yang melewatinya. Pada hari itu, para rasul hanya bisa berdoa: "Ya Allah, selamatkan, selamatkan." 

Lalu, apa yang terjadi setelahnya? 

Bagi orang-orang yang berhasil melewati Shirath, mereka akan berhenti di suatu tempat antara surga dan neraka yang disebut Qanathirah. Di tempat ini, mereka akan melakukan qisas (pembalasan) atas segala kezaliman yang mereka lakukan di dunia terhadap sesama Muslim. Setelah mereka dibersihkan dari semua dosa dan pelanggaran, barulah mereka diizinkan masuk ke dalam surga. Dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu,  Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

يَخْلُصُ المؤْمِنُونَ مِنَ النَّارِ فَيُحْبَسُونَ عَلَى قَنْطَرَةٍ بَيْنَ الجَنَّةِ وَالنَّارِ، فَيُقْتَصُّ لِبَعْضِهِمْ مِنْ بَعْضٍ مَظَالِمُ كَانَتْ بَيْنَهُمْ فِي الدُّنْيَا، حَتّى إذَا هُذِّبُوا وَنُقُّوا أُذِنَ لَهُمْ فِي دُخُولِ الجَنَّةِ، فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لأحَدُهُمْ أَهْدَى بِمَنْزِلِهِ فِي الجَنَّةِ مِنْهُ بِمَنْزِلِهِ كَانَ فِي الدُّنْيِا». أخرجه البخاري. 

"Orang-orang beriman selamat dari neraka, lalu mereka ditahan di atas titian antara surga dan neraka. Maka dilakukan qisas untuk sebagian dari mereka atas yang lain. Setelah mereka dibersihkan, mereka diizinkan masuk surga. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh salah seorang dari mereka lebih mengenali tempatnya di surga daripada tempatnya di dunia." (HR. Bukhari: 6535) 

Perjalanan melewati Shirath adalah ujian terakhir sebelum seseorang dapat memasuki surga. Keberhasilan melewati Shirath ini sepenuhnya tergantung pada keimanan dan amal seseorang ketika hidup di dunia. Semoga kita termasuk orang-orang yang diberi cahaya dan kemampuan untuk melewati Shirath dengan cepat dan selamat. Amin. 

Kitab Nahwu Wadhih  - Fikar Store   

admin
Admin