My Blog

  • 19-02-2025

Menambah Amalan Ketaatan Menjelang Ramadhan

Nahwu Wadhih -  Bulan Sya’ban merupakan bulan yang penuh keberkahan dan menjadi pendahulu bagi bulan Ramadhan. Oleh karena itu, seorang muslim dianjurkan untuk meningkatkan amalan ketaatan di bulan ini sebagai bentuk persiapan menyambut bulan suci Ramadhan. Rasulullah ﷺ sendiri memperbanyak puasa di bulan Sya’ban sebagai latihan sebelum memasuki bulan Ramadhan. 

Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid radhiyallahu 'anhu, ia berkata: 

قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ؟ قَالَ: ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ، بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ 

"Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa di satu bulan yang lebih banyak daripada bulan Sya’ban?' Lalu Rasulullah ﷺ bersabda, 'Bulan itu adalah bulan yang banyak dilupakan manusia, berada di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Itu adalah bulan diangkatnya amal perbuatan kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalanku diangkat dalam keadaan aku berpuasa.'" 
(HR. An-Nasa’i no. 2357, Ahmad no. 21753, disahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih An-Nasa’i no. 2221) 

Hadits ini menjelaskan bahwa amal seseorang akan diangkat kepada Allah di bulan Sya’ban, baik amal baik maupun buruk. Oleh karena itu, hendaknya kita berusaha meningkatkan amal kebaikan dan menjauhi segala bentuk maksiat agar amal yang terangkat adalah amal yang baik dan diterima oleh Allah. 

Dalam kitab Lathâ'iful Ma’ârif disebutkan bahwa bulan Sya’ban adalah kesempatan untuk melatih diri sebelum Ramadhan. Sebagaimana seseorang melakukan pemanasan sebelum pertandingan, demikian pula seorang muslim disyariatkan memperbanyak ibadah sebelum memasuki bulan Ramadhan. 

Beberapa amalan yang dianjurkan untuk ditingkatkan di bulan Sya’ban: 

Memperbanyak Puasa Sunnah 

Rasulullah ﷺ memperbanyak puasa di bulan Sya’ban lebih dari bulan lainnya selain Ramadhan. 

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata: 

مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ، كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلَّا قَلِيلًا، بَلْ كَانَ يَصُومُهُ كُلَّهُ 

"Aku tidak pernah melihat Rasulullah ﷺ berpuasa lebih banyak dalam satu bulan selain di bulan Sya’ban. Beliau berpuasa hampir di seluruh bulan Sya’ban." 
(HR. Bukhari no. 1970, Muslim no. 1156) 

Puasa di bulan Sya’ban berfungsi sebagai persiapan mental dan fisik agar tubuh terbiasa dengan puasa sebelum memasuki bulan Ramadhan. 

Memperbanyak Tilawah dan Tadabbur Al-Qur’an 

Bulan Sya’ban adalah waktu yang tepat untuk mulai meningkatkan bacaan dan pemahaman terhadap Al-Qur’an agar ketika masuk bulan Ramadhan, hati lebih siap dan jiwa lebih tenang dalam beribadah. 

Allah Ta’ala berfirman: 

شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِیۤ أُنزِلَ فِیهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدࣰى لِّلنَّاسِ وَبَیِّنَـٰتࣲ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِ 

"Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia serta penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)." 
(QS. Al-Baqarah: 185) 

Para ulama salaf dahulu memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan Sya’ban, agar lebih siap ketika Ramadhan datang. 

Menjaga dan Meningkatkan Shalat Malam 

Bagi yang jarang melaksanakan shalat tahajud, hendaknya mulai membiasakan diri di bulan Sya’ban. Jiwa yang terbiasa dengan shalat malam sebelum Ramadhan akan lebih ringan dalam melaksanakan shalat tarawih dan tahajud di bulan Ramadhan. 

Rasulullah ﷺ bersabda: 

عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ، فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ، وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ وَمَكْفَرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ، وَمَنْهَاةٌ عَنِ الْإِثْمِ 

"Hendaklah kalian melaksanakan shalat malam, karena itu adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, bentuk pendekatan diri kepada Allah, penghapus dosa, serta penghalang dari perbuatan dosa." 
(HR. Tirmidzi no. 3549, Ibnu Majah no. 1335, disahihkan Al-Albani dalam Shahih At-Targhib no. 623) 

Membiasakan Bersedekah dan Beramal Shalih 

Bulan Sya’ban juga bisa dijadikan waktu untuk melatih diri dalam bersedekah, sehingga ketika masuk bulan Ramadhan, jiwa lebih ringan dan mudah dalam bersedekah. 

Allah Ta’ala berfirman: 

يَمۡحَقُ ٱللَّهُ ٱلرِّبَوٰا۟ وَیُرۡبِی ٱلصَّدَقَـٰتِ 

"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah." 
(QS. Al-Baqarah: 276) 

Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata: 

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ 

"Nabi ﷺ adalah manusia yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi saat bulan Ramadhan." 
(HR. Bukhari no. 6, Muslim no. 2308) 

Jika kita sudah terbiasa bersedekah di bulan Sya’ban, maka akan lebih ringan melakukannya di bulan Ramadhan. 

Jangan sia-siakan bulan Sya’ban! Jadikanlah bulan ini sebagai waktu untuk meningkatkan ibadah dan membiasakan diri dengan amal kebaikan agar kita lebih siap menyambut Ramadhan dengan penuh semangat dan kekuatan iman. 

Wallahu a’lam bish-shawab. 

Toko grosir kitab online - Nahwu Wadhih  - Fikar Store 

admin
Admin