My Blog

  • 29-09-2023

Mempertahankan Ajaran Sunnah di Saat Kebanyakan Muslim Meninggalkannya

Sunnah adalah segala perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang menjadi tuntunan dan teladan bagi umat Islam. Sunnah bersama dengan al-Qur’an merupakan sumber utama syariat Islam yang harus diikuti oleh setiap Muslim. Kita mengingat bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah bersabda:

يأتي على النَّاسِ زمانٌ الصَّابرُ فيهم على دينِه كالقابضِ على الجمرِ

“Akan datang suatu masa, orang yang bersabar berpegang pada agamanya, seperti menggenggam bara api” (HR. Tirmidzi no. 2260, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:

لا تزالُ طائفةٌ من أمَّتي علَى الحقِّ ظاهرينَ لا يضرُّهم من خذلُهم حتَّى يأتيَ أمرُ اللَّهِ

“Akan selalu ada suatu kaum dari umatku yang menampakkan kebenaran. Orang-orang yang mencela mereka tidak akan membahayakan mereka, sampai datang perkara Allah (maut)” (HR. Tirmidzi no.2229, dishahihkan  Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).

Namun, di zaman sekarang ini, kita melihat banyak Muslim yang mengabaikan atau bahkan menentang sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Mereka lebih mengikuti hawa nafsu, adat istiadat, atau pendapat-pendapat manusia yang tidak berdasarkan dalil syar’i. Mereka menganggap sunnah sebagai sesuatu yang tidak penting, tidak relevan, atau tidak sesuai dengan akal dan zaman. Padahal, sikap seperti ini sangat berbahaya dan bisa mengantarkan mereka ke dalam kesesatan dan kebinasaan.

Lalu, bagaimana cara kita mempertahankan ajaran sunnah di saat kebanyakan Muslim meninggalkannya? Berikut adalah beberapa langkah yang bisa kita lakukan:

Menuntut ilmu agama secara benar. Ilmu agama adalah cahaya yang menerangi jalan kita menuju ridha Allah Ta’ala. Dengan ilmu agama, kita bisa membedakan antara yang haq dan yang bathil, antara yang sunnah dan yang bid’ah, antara yang bermanfaat dan yang merugikan. Tanpa ilmu agama, kita akan mudah tersesat dan terpengaruh oleh berbagai macam penyimpangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kita harus menuntut ilmu agama secara benar dari sumber-sumber yang shahih dan terpercaya, seperti al-Qur’an, hadits-hadits sahih, dan kitab-kitab ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Kita juga harus mencari guru-guru yang kompeten, wara’, dan mengikuti manhaj salafush shalih dalam mengajarkan ilmu agama.

Mengamalkan ilmu agama secara konsisten. Ilmu agama tidak cukup hanya diketahui saja, tetapi harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengamalkan ilmu agama berarti mengikuti semua perintah dan larangan Allah Ta’ala sesuai dengan tuntunan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Mengamalkan ilmu agama juga berarti menjauhi semua perkara yang bertentangan dengan syariat Islam, baik dalam perkataan, perbuatan, maupun sikap. Mengamalkan ilmu agama secara konsisten akan membawa kita kepada ketenangan, kebahagiaan, dan keselamatan di dunia dan akhirat.

Menyebarkan ilmu agama kepada orang lain. Ilmu agama adalah amanah yang harus disampaikan kepada orang lain, terutama kepada saudara-saudara kita sesama Muslim yang belum mengetahui atau belum mengamalkannya. Menyebarkan ilmu agama adalah salah satu bentuk dakwah fi sabilillah yang sangat mulia dan berpahala besar. Dengan menyebarkan ilmu agama, kita bisa membantu orang lain untuk mendapatkan hidayah dan petunjuk dari Allah Ta’ala. Kita juga bisa membela agama Allah Ta’ala dari serangan-serangan musuh-musuhnya yang ingin merusak dan menghancurkannya.

Bersabar dan istiqamah dalam mengikuti sunnah. Mengikuti sunnah di zaman sekarang ini tidaklah mudah. Kita akan menghadapi berbagai macam tantangan, rintangan, dan godaan dari dalam dan luar diri kita. Kita akan mendapat cemoohan, ejekan, hinaan, bahkan ancaman dari orang-orang yang tidak suka dengan sunnah. Kita juga akan merasakan beratnya melawan hawa nafsu, syubhat, dan syahwat yang selalu menggoda kita untuk meninggalkan sunnah. Oleh karena itu, kita harus bersabar dan istiqamah dalam mengikuti sunnah. Kita harus menguatkan iman dan taqwa kita dengan banyak berdzikir, berdoa, dan bermunajat kepada Allah Ta’ala. Kita harus mengingat janji-janji Allah Ta’ala bagi orang-orang yang berpegang teguh dengan sunnah, seperti kecintaan, rahmat, maghfirah, dan surga-Nya. Kita juga harus mencari teman-teman yang shalih dan shalihah yang bisa membantu dan mendukung kita dalam mengikuti sunnah.

Para penyeru kebenaran harus tetap teguh dan sabar dalam menyampaikan risalah Allah Ta’ala. Mereka tidak boleh peduli dengan hujatan dan fitnah dari orang-orang yang membenci kebenaran, karena itu hanyalah bukti kelemahan dan kesesatan mereka. Dan jika ada di antara mereka yang kurang memahami masalah-masalah agama, hendaklah mereka kembali menghadiri majelis-majelis ilmu yang mengajarkan al-Qur’an dan sunnah, bukan majelis-majelis yang penuh dengan politik, gosip, dan khurafat.

Semoga Allah Ta’ala memberikan kita taufik dan hidayah-Nya untuk selalu mempertahankan ajaran sunnah di saat kebanyakan Muslim meninggalkannya. Semoga Allah Ta’ala menjadikan kita termasuk orang-orang yang mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lebih dari segala sesuatu, dan mengikuti sunnah beliau shallallahu 'alaihi wa sallam dengan sebaik-baiknya. Aamiin.

admin
Admin