Nahwu Wadhih - Dalam kehidupan ini, hubungan dengan Allah adalah kunci utama untuk mendapatkan ketenangan, keberkahan, dan kebahagiaan. Seorang hamba yang memperbaiki hubungannya dengan Allah akan merasakan dampak positif dalam setiap aspek kehidupannya, termasuk dalam interaksi dengan sesama manusia. Sebaliknya, jika seseorang lalai dalam hubungannya dengan Allah, maka kehidupannya akan dipenuhi dengan kesulitan dan kerusakan, baik secara lahir maupun batin.
Abu Hazm Salamah bin Dinar rahimahullah berkata:
“Tidaklah seorang hamba itu memperbaiki hubungannya dengan Allah Ta’ala kecuali Allah juga akan memperbaiki hubungannya dengan sesama hamba, dan tidaklah dia merusak hubungannya dengan Allah Ta’ala kecuali Allah akan merusak hubungannya dengan sesama hamba. Melakukan satu arah, tentu lebih mudah daripada melakukan semua arah. Sesungguhnya jika engkau fokus kepada Allah maka semua arah akan berpihak kepadamu, tapi jika engkau merusak hubunganmu dengan Allah, maka semua arah akan membencimu.”
(Hilyatul Auliya’, 7/51)
Dalam kehidupan sosial, banyak orang berusaha memperbaiki hubungan dengan manusia, tetapi melupakan hubungan mereka dengan Allah. Padahal, Allah adalah Dzat yang mengatur hati manusia. Jika kita ingin dicintai dan dihormati oleh sesama, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memperbaiki hubungan dengan Allah.
Allah ﷻ berfirman:
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا ٱلصَّٰلِحَٰتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ ٱلرَّحْمَٰنُ وُدًّا
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam hati mereka rasa kasih sayang.”
(QS. Maryam: 96)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah akan menanamkan rasa cinta di hati manusia terhadap orang-orang yang beriman dan beramal shalih. Oleh karena itu, memperbaiki hubungan dengan Allah akan berdampak langsung pada hubungan kita dengan sesama.
Ketahuilah bahwasnya seseorang yang memiliki hubungan baik dengan Allah akan memiliki ciri-ciri berikut:
Ikhlas dalam Beribadah
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
“Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan ikhlas dalam (menjalankan) agama-Nya.”
(QS. Al-Bayyinah: 5)
Ikhlas adalah kunci utama dalam hubungan dengan Allah. Ibadah yang dilakukan tanpa ikhlas tidak akan diterima oleh-Nya.
Menjaga Shalat dengan Khusyuk
Shalat adalah bentuk komunikasi langsung dengan Allah. Orang yang menjaga shalatnya dengan khusyuk akan merasakan ketenangan hati.
إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.”
(QS. Al-Ankabut: 45)
Selalu Mengingat Allah (Dzikir dan Doa)
Hati yang selalu mengingat Allah akan mendapatkan ketenangan dan keberkahan.
أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.”
(QS. Ar-Ra’d: 28)
Menjauhi Maksiat dan Dosa
Orang yang ingin menjaga hubungan dengan Allah harus berusaha menjauhi perbuatan maksiat dan dosa.
وَٱذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًۭا وَخِيفَةًۭ وَدُونَ ٱلْجَهْرِ مِنَ ٱلْقَوْلِ بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَاصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلْغَٰفِلِينَ
“Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, serta dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.”
(QS. Al-A’raf: 205)
Sebaliknya, jika seseorang lalai dalam hubungannya dengan Allah, maka akan timbul berbagai akibat buruk:
Hatinya Menjadi Keras dan Jauh dari Kebaikan
فَوَيْلٌ لِّلْقَٰسِيَةِ قُلُوبُهُم مِّن ذِكْرِ اللَّهِ
“Maka celakalah mereka yang hatinya telah membatu dari mengingat Allah.”
(QS. Az-Zumar: 22)
Hidupnya Menjadi Sulit dan Penuh Masalah
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا
“Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit.”
(QS. Thaha: 124)
Dijauhi oleh Manusia
Jika seseorang menjauhi Allah, maka hatinya akan penuh dengan kesombongan dan kebencian, sehingga orang lain pun tidak akan menyukainya.
Agar hubungan dengan Allah semakin kuat, kita bisa melakukan beberapa langkah berikut:
Bertaubat dengan Sungguh-Sungguh
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا تُوبُوٓا إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةًۭ نَّصُوحًۭا
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.”
(QS. At-Tahrim: 8)
Menjaga Shalat Lima Waktu
Shalat adalah amalan pertama yang akan dihisab di hari kiamat. Jika shalatnya baik, maka amalan lainnya juga akan baik.
Membaca dan Merenungkan Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah petunjuk bagi manusia. Dengan sering membaca dan memahami maknanya, kita akan semakin dekat dengan Allah.
Memperbanyak Dzikir dan Doa
Jangan biarkan hati lalai dari mengingat Allah, karena dzikir adalah salah satu cara mendekatkan diri kepada-Nya.
Menjauhi Perbuatan Maksiat
Jika ingin hati selalu bersih dan hubungan dengan Allah baik, maka kita harus berusaha menghindari dosa dan perbuatan yang dilarang dalam agama.
Memperbaiki hubungan dengan Allah adalah kunci utama dalam kehidupan seorang Muslim. Jika hubungan kita dengan Allah baik, maka Allah akan memperbaiki segala urusan kita, termasuk hubungan dengan sesama manusia. Sebaliknya, jika kita lalai dalam beribadah dan menjauhi Allah, maka hidup akan dipenuhi dengan kesulitan dan kehampaan.
Mari kita berusaha untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbaiki, melengkapi ibadah dan menjauhi maksiat. Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang selalu dekat dengan-Nya. Aamiin.
Allahu Ta’ala a’lam bish-shawab.
Toko grosir kitab online - Nahwu Wadhih - Fikar Store